Pertemuan

5.3K 449 7
                                    

"win kita berangkat sekarang." Ucap seorang wanita yang lebih muda dari pada win.

Terus lelaki dengan paras rapih dan ganteng itu ngangguk dan mereka pergi memasuki mobil, membawa dokumen dan leptop.

"Hari ini jadwal apa aja??" Tanyanya.

"Meeting dari jam 10 sampai kira-kira jam 1 siang, setelah itu menandatangani dokumen lain dan meeting jam 5 sore sampai selesai." Ucapnya.

"Oke oke, win Clara di jagain sama siapa??" Tanyanya.

"Di jagain sama baby sitter, dia hari ini ada lomba dan aku gak bisa nemenin dia." Ucap win.

"Ribet ya masih muda udah ngurus anak, kalau gue nanti nikahnya pas 26 aja." Terus win tersenyum sambil melihat kaca yang mengarah ke belakang.

"Jane?? Bukannya kamu mau di jodohin??" Tanya win.

"Ck, jangan bawa2 masalah itu, gue muak mikirin perjodohan, atau nggak, kenapa kita gak nikah aja....."

"JANE???" Teriak win kaget karna Jane tiba2 membisikan kata-kata yang seharusnya dia gak ucapin.

Terus Jane balik duduk lagi dan melihat ke arah jendela luar sambil tumpang kaki, dia tau win gak bisa mencintai siapapun, dia gak punya waktu karna harus mengurus anaknya yang masih kecil.


•°•

Jam menunjukan pukul 5 sore, setelah selesai dengan semua pekerjaan mereka tinggal meeting lagi di perusahaan CI yang terkenal itu.

Perusahaan Jane mengikuti projects mereka, menyetujui kontrak dan segalanya, win cuma berjalan di samping Jane sebagai sekretaris nya.

"Arghhh gue pengen pulang, rebahan dan mandi air panas." Gumam Jane sambil bersandar di bahu win karna mereka sedang menaiki lift.

"Sabar sabar, siapa juga yang nggak lelah kerja seharian." Tawa win.

Jane sudah menjadi CEO perusahaan saat masih muda, win juga menjadi sekretaris sementara demi membantu Jane.

Karna mereka sudah akrab dari kecil, saling membantu satu sama lain.


•°•

Pintu lift terbuka lagi dan orang2 juga mulai masuk, ada orang yang memandang win dengan tatapan tajam dan melihat tangannya yang sedang memegang tangan Jane.

Selama di dalam lift aura orang itu seperti ingin membunuhnya, dia juga gak tau kenapa orang itu sepertinya memendam amarah kepadanya.

Untung saja mereka gak lama keluar lift dan langsung berjalan ke arah ruangan meeting, disana dia jadi gak enak hati, suasana hatinya jadi tidak karuan tapi dia tetep fokus sama pekerjaannya.

Setelah berjam2 berlalu Jane ada meeting khusus dan dia pergi ke ruangan lain duluan sedangkan dia menunggu Jane di dalam mobil.

"Clara lagi ngapain ya??" Gumam win menatap foto anaknya.

Braaakkkk

Hp nya jatuh karna dia menabrak seseorang saat sedang berjalan kearah parkiran.

"Maaf saya gak liat." Dia mau mengambil hp nya tapi sudah di ambilin sama orang yang dia tabrak.

"Makasih ya, sekali lagi maaf." Ucapnya sambil membungkuk.

Win buru2 pergi tapi tangannya di tahan sama lelaki itu, dia ingat wajah lelaki itu yang berada di dalam lift yang memandangnya seperti ingin membunuh.

"Maaf pak, ada yang bisa saya bantu??" Tanya win karna tangannya di pegang dengan erat banget, dia jadi ketakutan sendiri.

"Nama kamu Win Metawin kan?? Kamu nggak kenal aku??" Tanyanya.

"Tentu kenal." Senyum win.

"Jadi win selama....."

"Pak bright pemilik perusahaan CI ini kan?? Yang tadi presentasi?? Maaf pak tapi saya buru-buru." Bungkuk win sambil melepas paksa tangannya dan berjalan cepat.

"Serem banget." Gumamnya dalam hati sampe mau nangis aja, kakinya lemes banget, jantungnya degdegan gak karuan.

Suara kaki mengikuti langkah win, dia noleh ke belakang dan laki2 itu mengikutinya terus sampai win lari dan dia ikutan lari.

"Win?? WIN TUNGGU????" Teriaknya.

Kakinya makin lemas dan larinya kesusul, dia di tarik paksa.

"Pak lepas!!!! PAK LEPASIN SAYA!!!! BAPAK MAU NGAPAIN???" Teriak win.

Win di dorong ke arah tembok, mereka masih di parkiran mobil, kakinya lemes sampe dia mau nangis gak bisa gerak.

"Bapak mau ngapain??" Bright semakin dekat  sambil mencengkram tengkuk leher win.

"Please?? pak?? Saya bisa....." Omongannya terpotong saat bright dengan cepat menciumnya.

Win yang kaget mendorong dada lelaki kekar itu, tapi tenaganya hampir habis, dia terlalu kuat sedangkan win sudah lemas, kakinya gak bisa gerak sama sekali.

Dia memukul dada bajingan itu, win gak bisa ngapa2in saat ciuman itu semakin panas, memakan rakus bibir dan lidahnya.

"STOP!!!!!" Win mendorong lelaki bajingan itu, dia udah nangis sambil membersihkan mulutnya.

"Gue bakalan laporin Lo ke polisi, ini namanya pelecehan seksual." Ucap win sambil merogoh hp nya.

Namun bright langsung menyambar hp nya dan memeluk win dengan erat lagi, dia terus melawan tapi tetap saja kalah.

"Pak saya gak bercanda ya, LEPASIN SAYA!!!." Teriaknya lagi.

"Hah?? Pelecehan seksual?? Lapor polisi?? 6 tahun kita gak ketemu dan Lo pura2 gak tau siapa gue?? Lo pegangan tangan di lift sama pemilik perusahaan yang kaya raya di depan mata gue, tatapan Lo seperti gue itu orang asing."

"Gue gak ngerti Lo ngomong apa, tapi lepasin gue sekarang juga!!!" Win mencoba lepas dari pelukannya itu tapi susah.

"Lo masih pura2 gak tau HAH??? LO NINGGALIN GUE 6 TAHUN YANG LALU." Teriaknya membuat win terdiam.

Dia gak ngerti sama omong kosong bajingan yang satu ini, dia pengen pulang liat Clara, dia gak mau disini.

Ring riiing.

Suara hp bunyi, dan disana tertera nama "My Sweetheart❤️" dan itu membuat bright makin marah.

"Balikin hp gue!!!" Pinta win.

"Oh jadi Lo punya selingkuhan lain selain CEO perusahaan kaya raya HAH??"

"My Sweetheart, cewek?? Atau cowok?? Udah jadi pelacur handal setelah 6 tahun ini?? Iya??"

Bughhhhhh

Plaaakkkk

Win menendang kaki tulang kering bright dan mengambil hp miliknya membuat lelaki itu kesakitan karna omongannya semakin membuatnya marah.

"Gue gak tau Lo siapa, tapi asal Lo tau, mau gue punya cewek atau cowok ataupun jadi pelacur seperti apa yang Lo maksud, itu bukan urusan Lo," win pergi ninggalin bright.



TBC➡️


Gak aku jadwal ya update nya, jadi nikmatin aja😘👍🏻

Papa Muda|| Brightwin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang