Ingin Dianggap Teman

2.6K 397 80
                                    

Saat ini gue sudah berada di depan ruang ICU. Bukan hanya gue, Riana, dan juga Pak Ferry. Di sini tampak beberapa rekan sejawat Yuditha, beberapa orang berseragam kepolisian dan juga Mas Idham, kakak dari Yuditha.

Well, sebenarnya gue paham kalau salah satu risiko dari pekerjaan Yuditha adalah mendapat penyerangan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan apa yang diungkapkannya melalui tulisan di media masa. Namun, yang membuat gue tak habis pikir adalah keberadaan Mas Rangin dengan wajah yang terlihat lebih panik dan khawatir daripada Mas Idham, gue maupun Riana. Ck! Mau apa lagi sih, dia?

Saat gue terus mengamati gerak-gerik manusia tersebut, "Laki-laki yang pakai kemeja biru Itu pasangannya temen kamu, ya?" tanya Pak Ferry tiba-tiba dan gue pun menggeleng.

"Dia teman suaminya Yuditha," jawab gue dan dahi Pak Ferry pun mengerut.

"Terus suaminya mana?"

Mendengar pertanyaan Pak Ferry, Riana yang baru saja selesai menelepon seseorang pun menanggapi. "Katanya sih masih dalam perjalanan." Gue dan Pak Ferry kompak mengangguk.

"Eh, Pi! Pi! Laki yang dari tadi mondar-mandir kayak setrikaan itu Rangin bukan, sih?" tanya Riana yang hanya gue jawab dengan anggukkan. "Kok dia ada di sini, ya?"

"Itu juga yang jadi pertanyaan gue dari tadi. Apa jangan-jangan keberadaannya di sini ada sangkut pautnya dengan obsesinya terhadap Yuditha, ya?" ujar gue yang membuat Riana dan Pak Ferry sama-sama terkejut.

"Jadi alasan kenapa hubungan lo dengan Yuditha merenggang adalah Rangin?"

Hai! Hai!Cerita ini sudah naik cetak!
Untuk pemesanan silakan lakukan dua cara ini

Cara 1 : DM instagram Kak Rurs di [at] rurs.thelapislazuli
Cara 2 : Via WA ke adminnya Kak Rurs di 0877-3199-0869

Benefitny, kamu bisa dpt TTD Kak Rurs + Quote yang tertulis tangankuu!!

So, tunggu apalagi!
Yuk, peluk Mbak Shapire ❤❤❤

.
.
.
Kak Rurs with💎

It's (Not) Only Me✔️ (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang