Sembari membersihkan wajah, tiba-tiba saja gue teringat dengan perkataan Ayah. Kata beliau, menikah dengan orang yang tepat dan tanpa tergesa, bisa membuat seseorang merasa utuh. Lalu, apakah gue merasa seperti itu setelah setengah tahun menikah dengan Mas Ryan? Oh, tentu saja jawabannya iya! Walaupun kami belum dikaruniai buah hati, tapi yang terpenting, kami saling memiliki. Semoga pernikahan ini langgeng sampai kami menjadi kakek-nenek ya Allah…. Kalau pun kami harus berpisah, maka mautlah penyebabnya.
“Sha…” Gerakan tangan gue yang sedang menghapus make-up di pipi kanan langsung terhenti saat mendengar Mas Ryan memanggil.
“Iya, Mas?” sahutku sembari memutar tubuh menghadap dia yang kini berdiri di ambang pintu.
“Kamu lihat boxer Mas yang warnanya biru nggak, Sha?” Setelah menikah, gue baru tahu kalau Mas Ryan ini kelakuannya sama perses dengan semua pria-pria Jayendra. Selalu tanya di mana letak barang ini dan itu pada istrinya.
Gue berpikir sejenak sebelum memberikan jawaban. “Terakhir kali aku lihat tuh sebelum Shapire buka dan lempar entah ke mana sih, Mas. Hihihihi…” Wajah Mas Ryan mendadak merah padam.
“Kenapa memangnya, Mas? Mas Ryan mau pakai sekarang?” Mas Ryan mengangguk lalu berjalan mendekat ke arah gue. Bukan. Bukan mau peluk-peluk gue, tapi suami gue itu berjongkok di antara tempat tidur dan sofa, mencari celana kesayangannya di setiap kolong yang ada.
“Kira-kira kamu lempar ke arah mana, ya, Sha?”
“Duh, Shapire nggak ingat, Mas.” Gue kembali menekuni aktivitas membersihkan wajah hingga selesai. Tadinya gue nggak peduli dengan hal sedang dilakukan Mas Ryan. Namun, ketika mendengar kata-katanya, seratus persen perhatian gue langsung tertuju padanya.
“Kata Mbak Riska, kalau boxer suami hilang tuh harus dicari loh. Sha. Karena bisa saja dicuri oleh tetangga.”
“Dicuri buat apaan, Mas?” Logika gue pun terusik.
“Buat dijampe-jampe. Biar si suami nyaman sama selimut tetangga.”
“Wahduh!” Paniklah gue mendengar yang begini-begini. Seketika gue berdiri lalu membantu Mas Ryan untuk mencari. Duh, ke mana pula gue melemparnya?Jangan-jangan beneran diambil sama tetangga gue nih! Duh, mana tetangga di sini kan pada centil-centil sama Mas Ryan.
“Kok nggak ada, ya?” tanya gue dengan gusar.
“Kita harus nyari bareng-bareng, Sha.” Sambil mencari-cari di balik selimut, gue mengerutkan dahi.
“Loh, ini, kan kita sedang nyari bareng-bareng, Mas?” Mas Ryan menggelengkan kepala.
“Maksudnya Mas, kita nyarinya sambil merekonstruksikan adegan gitu, Sha. Jadi kamu yang lupa lempar ke arah mana, bisa ingat.”
Tanpa pikir, maka di sinilah gue dan Mas Ryan berada. Di ruang menonton. Tempat dimulainya “pergulatan” kemarin. “Duduk di sini dong, Sha,” pinta Mas Ryan sambil menepuk-nepuk sofa.
“Iya, Mas Ryan…” Mas Ryan terkekeh lalu merangkul gue persis seperti yang dia lakukan kemarin.
“Perasaan kemarin pas Mas rangkul kamu begini, kamu balik meluk Mas deh. Terus ndusel-ndusel dada Mas.”
“Iiiih! Nggak usah dijabarin begitu, kenapa? Shapire malu tahu, Mas.” Meski berkata demikian, dengan cepat gue merekonstruksikan apa yang kemarin gue lakukan.
“Sama suami sendiri kok malu,” komentar Mas Ryan sebelum dia menggendong tubuh gue ke kamar tidur kami. Mas Ryan benar-benar mengingat setiap adegan sebelum kita uhuy-uhuy, ya?
“Kayaknya waktu adegan buka-bukaan terjadi, kita berdiri di depan kaca yang itu deh, Mas,” ucap gue saat Mas Ryan akan menurunkan gue di tempat tidur.
Mas Ryan pun terkikik. “Bagian unboxingnya diingat banget ya, Bu Shapire?” godanya yang membuat gue menghadiahkan cubitan di perut. Nih, laki! Memang hobi banget bikin gue malu apa bagaimana sih?
“Eh, Mas, ini terus kita beneran bakal buka-bukaan di sini?” Dengan tampang mengesalkan, pria penyuka tumis kangkung dan balado telur itu mengangguk!
Halo, Rurs Gengs!
Cerita ini sudah naik cetak!
Untuk pemesanan silakan lakukan dua cara iniCara 1 : DM instagram Kak Rurs di [at] rurs.thelapislazuli
Cara 2 : Via WA ke adminnya Kak Rurs di 0877-3199-0869Benefitny, kamu bisa dpt TTD Kak Rurs + Quote yang tertulis tangankuu!!
So, tunggu apalagi!
Yuk, peluk Mbak Shapire ❤❤❤.
.
Kak Rurs with💎
KAMU SEDANG MEMBACA
It's (Not) Only Me✔️ (Sudah Terbit)
ChickLitAwalnya kehidupan Shapire tenang dan damai. Lalu para teman-temannya berkonspirasi untuk mencarikannya jodoh. Iya, JODOH. Yang keberadaannya masih menjadi misteri untuk Shapire. Kalau kata Rima, si pembaca tarot yang menjadi anggota Geng Telur Gulun...