10. Weird Feeling (17++)

1.1K 86 18
                                    

warning there are stories that contain adult elements!! (17++)

-

22.00 KST

Jeongguk kini tengah menyelesaikan semua pekerjaannya, dia sesekali melihat kearah Jiu yang duduk di sofa tengah menemaninya. Kejadian satu jam yang lalu membuat suasana mereka agak canggung, tentu saja Jeongguk yang tiba - tiba mencium Jiu dan membuat wanita itu langsung menampilkan wajah yang merah merona setelah mereka mengakhiri ciuman mereka.

Jeongguk memilih untuk mematikan laptopnya dan menutupnya, dia melihat Jiu yang terlihat sudah mengantuk membuat Jeongguk tidak tega melihatnya.

"Ayo pulang" ucap Jeongguk yang sudah beranjak dari duduknya lalu mengulurkan tangannya agar Jiu meraih tangannya itu, Jiu begitu merasa canggung dan dengan keberanian dia mulai meraih tangan Jeongguk dan menggenggamnya, Jiu segera berdiri dari duduknya.

Mereka berdua pun keluar dari kantor Jeongguk sambil bergandengan tangan, ini bukan lah sebuah sandiwara melainkan kehendak Jeongguk sendiri yang ingin seperti ini.

"Ryan kau yang mengemudi" Jeongguk melempar kunci mobilnya pada Ryan dan lamgsung Ryan tangkap dan mengangguk, Jiu menatap kearah Jeongguk bisa ia lihat rahang tegas pria itu dan mata tajamnya yang melihat lurus kedepan, Jiu kini beralih melihat kearah tangannya yang saling menggenggam satu sama lain itu membuat Jiu merasa ini tidak lah nyata.

Jantung Jiu kembali berdetak lumayan kencang entah apa yang terjadi dengan hatinya kali ini, dia benar - benar merasakan kehangatan yang Jeongguk berikan kepadanya, Jiu merasa jika mereka benar - benar seorang suami istri yang saling mencintai.

Sedangkan pria disamping Jiu yang tengah menggenggam tangan Jiu itu, dia mencoba menenangkan detak jantungnya Jeongguk terus memaki dirinya di dalam hati entah apa yang di rasakan pada hatinya yang jelas itu membuat Jeongguk terlihat sedikit gugup, tapi Jeongguk mencoba sebisa mungkin untuk menyembunyikan kegugupannya itu.

Sesampainya di basment Jeongguk melepaskan genggamannya pada Jiu dan membukakan pintu mobil untuk wanita itu, Jiu pun mencoba untuk tersenyum meski rasa canggung dan malunya masih mengalir dalam dirinya. Setelah Jiu masuk kedalam Jeongguk segera menyusul masuk dan duduk di samping Jiu, Ryan yang sudah duduk di kursi pengemudi pun bersiap untuk melajukan mobilnya meninggalkan basement kantor Jeongguk.

-

Saat didalam mobil dengan suasana yang tidak biasa mereka yang selalu saling diam dan tak saling bicara itu kini suasana itu berganti, Jeongguk dan Jiu mereka mengobrol meski dengan nada yang sedikit canggung tapi mereka mencoba membiasakan itu.

"Sunbaenim besok aku akan pergi bersama temanku ke mall, jadi aku ingin meminta izin darimu" Jiu melirik kearah Jeongguk menatap wajah yang tak menampilkan ekspresi apapun itu.

"Pergilah, tapi kau jangan lupa waktu" Jiu tersenyum senang dan mengangguk anggukkan kepalanya.

"Hemm, tentu saja Sunbaenim" Jeongguk langsung mengalihkan pandangannya, kedua ujung bibirnya sedikit tertarik keatas. Pria itu tengah tersenyum melihat tingkah Jiu yang menurutnya itu seperti seorang anak kecil yang baru mendapat izin dari orang tuanya untuk makan eskrim.

Beberapa menit perjalanan mereka menuju apartemen dan akhirnya mereka sampai, Ryan mulai memarkirkan mobil milik Jeongguk itu lalu melihat kearah spion depan terlihat Jiu yang tertidur menyandar pada bahu berotot milik Jeongguk.

"Ssstt, jangan berisik kau bisa bawa mobilku jika kau ingin pulang" ucap Jeongguk begitu pelan membuka pintu mobil lalu mengangkat tubuh Jiu ala bridal style dan membawanya menuju lantai 5 dimana unit apartemen Jeongguk berada.

Life In MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang