Chapter 3

1.1K 80 4
                                    

"Krist .... Krist ... Krist " singto menangis sejadi-jadinya

Saat pintu terbuka Krist langsung masuk ke dalam ruangan dan mengecek keadaan Singto . Singto yang sangat kedinginan tak sanggup menahan berat tubuhnya , dengan singgap Krist langsung memeluk tubuh singto .

" Pho apa kau baik-baik saja " Krist

Singto hanya mampu membalas pertanyaan Krist dengan anggukan . Krist melepas jas miliknya dan memakaikannya pada singto .

" KALIAN SIAPKAN MOBIL DENGAN CEPAT " tegas Krist

Tanpa izin dari singto , Krist langsung menggendong tubuh Singto keluar dari ruangan pendingin. Singto hanya pasrah dan terus meremas kemeja Krist karena ia sangat menggigil sekaligus ketakutan.

Para pengunjung terkejut dengan munculnya Krist , Semua mata pengunjung restoran tertuju pada Krist yang sedang menggendong singto ala bridal style . Krist tak memperdulikan tatapan aneh yang para pengunjung itu berikan kepadanya , yang terpenting bagi Krist sekarang adalah kondisi singto . Saat Krist keluar dari restoran beberapa mobil sport hitam sudah siap mengawal Bos mereka dan satu mobil alphard yang akan Krist naiki untuk membawa singto kembali ke mansion . Sangat tidak mungkin jika krist membawa singto kembali ke mansion menggunakan mobil Sport , apalagi melihat kondisi singto. Paman jei membukakan pintu mobil untuk Krist , sehingga Krist dengan mudah meletakkan tubuh singto .

" Tuan ada apa dengan tuan singto " ucap paman jei

" Singto terkunci dalam ruang pendingin paman , jadi cepatlah bawa saya kembali ke mansion " ucap krist

" Baik Tuan " Ucap paman jei

Krist mendudukkan singto pada kursi sebelah dengan posisi dirinya berada disamping singto . Tapi sayangnya singto tak henti-hentinya bergerak mencari posisi nyaman untuk dirinya , karena tubuh singto masih sangat menggigil walaupun sudah mengenakan jas kebesaran Krist . Krist bukanlah tipe pria yang mudah memberikan perhatian kepada seseorang , apalagi untuk bersikap romantis sangatlah mustahil . Tetapi untuk melihat singto dalam keadaan menderita Krist tidak akan mampu melihatnya.

" Paman pelankan laju mobil ini " ucap krist

" Baik tuan " ucap paman jei seakan mengerti apa yang akan dilakukan oleh majikannya .

Krist mengangkat singto dan membawa singto ke dalam pangkuannya . Singto menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Krist dan melingkarkan tangannya pada pinggng Krist,  seakan menemukan posisi ternyaman Singto tak bergerak sedikit pun dan Krist pun senang melihat singto nyaman dipangkuannya . "Apakah pho merasa nyaman " ucap Krist yang tak dapat mengalihkan pandangannya dari wajah singto yang sangat manis dan entah ada perasaan penyesalan apa tetapi Krist merasa bahwa semua ini adalah kesalahannya .

 "Apakah pho merasa nyaman " ucap Krist yang tak dapat mengalihkan pandangannya dari wajah singto yang sangat manis dan entah ada perasaan penyesalan apa tetapi Krist merasa bahwa semua ini adalah kesalahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih kaya gini posisi Krist dan Singto )

Setelah 20 menit perjalanan mobil Krist sampai pada mansion , Paman jei langsung keluar terlebih dulu dan membukakan pintu untuk majikannya . Krist dengan sangat perlahan seakan tak ingin membuat tubuh singto lecet  sedikit pun , segera menggendong Singto memasuki mansion mereka . Para maid terkejut melihat pemandangan yang sangat langka dimana tuan muda mereka menggendong sang Ayah.

" Selamat malam Tuan " Ucap bibi dira kepala maid

" Bibi dira  cepat siapkan air hangat di kamar ku " ucap Krist sambil berjalan menaiki anak tangga menuju kamar miliknya

"Baik tuan " ucap maid dira tak ingin banyak bertanya atau tuan muda akan sangat marah .

Saat sampai didepan pintu Krist membuka pintu kamarnya dengan sendiri lalu menutupnya kembali menggunakan kaki , Krist langsung meletakkan tubuh Singto pada katil miliknya yang di dominasi dengan warna hitam . Maid dira keluar dari kamar mandi dan memberi tahu Tuan bahwa air hangat sudah siap , setelah tugasnya selesai maid dira pamit kembali ke dapur .

" Maaf tuan , apakah masih ada lagi yang tuan perlukan " ucap maid dira

" Cukup hanya itu bi , bibi dira tolong buatkan sup untuk pho " ucap Krist

" Baik tuan , apa tuan ingin makanan yang lain " ucap maid dira

" Cukup ,,,, dan yah satu lagi susu hangat strowbery " ucap Krist

" Baik tuan saya permisi " ucap maid dira

Krist kembali duduk di samping katil sambil mengelus rambut singto . Merasa tubuhnya sangat lengket Krist membuka atasannya yang membuat tubuhnya terekspos lebih jelas , saat Krist ingin berdiri singto sadar dan langsung menahan tangan krist seakan tak ingin krist meninggalkannya lagi dan lagi .

"Tolong jangan meninggalkan ku lagi  hiks ... hiks ... hiks" ucap singto dengan isakan tangis

" Tenangkan dirimu aku tak akan meninggalkan mu , tubuh ku sangat lengket aku ingin membersihkannya " ucap Krist

Singto tak menjawab apapun , hanya terdengar isakan tangis yang mulai terdengar jelas dan membuat Krist merasa Khawatir .

" Baiklah , aku akan membawa mu pasti butuh mu sangat lengket bukan " ucap Krist

Singto hanya mengangguk , sedangkan Krist tersenyum melihat sisi lain pho nya yang sangat manja . Krist lalu mengangkat singto masuk ke kamar mandi dan melepaskan pakaian singto satu persatu , kemudian mendudukan singto pada bad berisi air hangat yang telah disiapkan oleh maid dira.  Sedangkan Krist baru saja ingin melepaskan satu persatu pakaian yang ia pakai, setelah  selesai membersihkan dirinya sendiri Krist lalu membantu singto membersihkan tubuhnya. Selama Krist membantu singto membersihkan tubuhnya Krist berusaha menahan hasratnya untuk menyentuh lebih jauh lagi , Singto bisa membuat Krist bergairah dan itu adalah pertama kalinya bagi Krist . Krist bisa saja melakukannya tetapi ia bukan seorang pengecut .

Setelah beberapa menit akhirnya mereka selesai mandi , tubuh singto mulai mempunyai sedikit kekuatan lagi tetapi Krist tak memperbolehkan singto berjalan karena kondisi singto yang masih lemah . Krist mengangkat singto menuju katil dengan handuk yang dililit pada pinggang Krist sedangkan Krist memakaikan singto bathrobe berwarna caramel yang sangat cocok dengan kulit singto.

" Tunggulah disini aku akan menyuruh maid mengambilkan pakaian mu " ucap Krist























Gimana chapter 3 nya , apakah seru atau biasa aja .... Jangan lupa komen yah☺️

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang