Chapter 14

808 67 11
                                    

Hari menunjukkan pukul 19.30 dan jalanan sangat macet , Krist hanya cuek dan memainkan ponselnya .

Ting ....
Krist mendapat pesan dari mae singto dan tanpa mengabaikan Krist membuka pesan mae yang menunjukkan foto singto yang tersenyum lebar sambil memanggang daging . Yang awalnya Krist cuek dengan keadaan jalan yang macet , sekarang Krist sangat tak sabar sampai di mansion.

MANSION KRIST
Para maid sedang menyiapkan hidangan untuk Party . Sedangkan Pho , Mae dan Singto duduk di kursi taman sambil menunggu hidangan siap disajikan .

" Permisi , Khun " ucap salah satu maid

" Apakah semuanya sudah siap ? " ucap Mae

" Chai Khun " ucap maid

" Pekerjaan kalian selalu memuaskan " ucap Pho sementara Mae sedang berjalan menuju meja

" Khob Khun Kha " ucap maid lalu mengikuti nyonya ruangroj

Singto terduduk dengan menundukkan kepalanya , ia merasa sangat gelisah hampir sehari dirinya tak melihat wajah Krist dan berbicara dengannya . Meskipun Singto mengatakan dirinya baik-baik saja tanpa Krist , tapi raut wajahnya tak bisa bohong dia sangat ingin memeluk kekasihnya . Tuan Ruangroj sejak tadi menyadari kondisi putranya yang hanya menginginkan Krist . Wajar hal ini terjadi , selama belasan tahun putranya mencintai Krist yang tidak lain adalah Putra tiri Singto

" Sing .... " Pho memanggil singto

" Khab , Pho " saut singto

" Tenangkan dirimu , sebentar lagi Krist akan tiba " ucap Pho

" Sedang berusaha , pho hehe.... " saut singto dengan senyuman

Tuan Ruangroj hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putranya yang masih seperti anak muda , tetapi jujur saja singto masih seimut itu walau usianya dan Krist mempunyai selisih yang jauh .

" Hidangan siap .... " Ucap mae dengan membawa hidangan yang dibantu oleh para maid

" Nak , sejak kapan seorang bidadari yang sangat cantik membawa hidangan " Tuan ruangroj menggoda istrinya

" Auu.... Pho itu adalah istri pho , apa pho melupakan Mae " ucap Singto mendengan menggaruk kepalanya

" Astaga , anak ini " ucap Pho

" Maaf pho , singto tak paham hhh...." lagi-lagi singto tertawa kecil

" Sudah cukup bercandanya mae sangat lapar ... " ucap mae singto dengan senyum

" Pho juga sangat lapar .... Cepat berikan makanan pada pho " ucap pho singto

" Tapi pho mae .... Krist belum saja pulang" ucap singto dengan cemberut

" Tenanglah , nak .... Krist akan menyusul nanti , sekarang kau harus makan " Mae mengambilkan makanan untuk singto

"Dan Dira tolong sampaikan pada semua maid dan penjaga untuk ikut menikmati hidangan di party malam ini  " mae memberi perintah pada maid dira

Malam ini untuk pertama kalinya Mansion Krist di penuhi dengan lagu , hidangan dan keceriaan . Singto sangat menikmati hidangan malam sedangkan Pho dan Mae terlihat sangat bahagia melihat putranya mempunyai nafsu makan yang bagus sama seperti saat putra masih kecil . Para maid dan penjaga juga menikmati hidangan dengan bahagian .

Tak selang berapa lama suara klakson mobil Krist terdengar dan para penjaga yang mendengar  segera berlari untuk membuka pagar . Saat pagar sudah terbuka mobil Krist langsung menuju ke garasi mobil . Krist yang baru saja keluar dari mobil langsung menuju ke taman untuk melihat kekasihnya. 

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang