Chapter 11

952 77 8
                                    

Setelah Krist leave metting duluan , ia lalu menyandarkan tubuhnya di kursi kerja . Krist memperhatikan wajah singto yang masih tertidur .

" Bunny , jangan membuat dirimu tersiksa " ucap Krist mengelus mata singto

" Lupakan kejadian yang dulu dan hiduplah seperti biasa , aku tak masalah jika harus di sisimu . Tapi dengan dirimu yang seperti ini membuatku merasa bersalah , Bunny " ucap Krist

Pho dan Mae singto mendengar perkataan Krist yang membuat mereka tak tega melihat Krist merasa bersalah , karena mereka juga sebenarnya yang menyuruh Krist untuk pergi ke China dan membuat putra mereka trauma .

Krist melihat ke arah jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul 18.30 p.m .
Krist berdiri dengan perlahan mengangkat tubuh singto agar tak membangunkan singto . Krist lalu meninggalkan ruang kerjanya dan menuju ke lantai 2 tempat kamar Krist .

" Krist " singto memanggil nama Krist dengan suara khas bangun tidur

" Ada apa , Bunny " Krist berhenti sebentar memastikan kekasihnya benar-benar bangun dan menjawab dengan lembut

" Krist , singto ingin susu hangat " ucap singto merengek pada Krist

" Baiklah , ayo kita turun " ucap Krist menuruti perkataan kekasihnya

Sampai dibawah Krist langsung membawa singto ke meja makan dan mendudukkan dirinya di kursi . Mae singto menggelengkan kepalanya melihat sang putra sangat manja kepada Krist , sedangkan para maid terlihat sangat senang melihat pemandangan langka ini .

" Bi , tolong buatkan susu hangat satu " ucap Krist pada maid

" Maaf tuan , bukankah tuan tidak menyukai susu " ucap maid dira

" Bukan buat ku , buatkan untuk singto " ucap Krist tetap fokus pada singto yang memainkan bajunya

" Untuk singto , bi " ucap singto menunjuk dirinya

" Baik tuan , saya permisi " ucap maid dira

Krist sangat lemah jika singto sudah melakukan hal yang menggemaskan , bagi Krist hanya usia singto saja yang tua tetapi tidak dengan tingkah lakunya . Mae singto yang melihat tingkah putranya hanya mampu menepuk jidatnya .

" Bunny , kau sangat menggemaskan " ucap Krist lalu mencubit kecil pipi singto

" Singto tak menggemaskan " singto menggelengkan kepalanya dengan mata agak sipit

" Benarkah , kau tak menggemaskan " ucap Krist dengan menggelitik pinggang singto

" Hahah ..... Krist jangan itu sangat geli " singto menggeliat kegelian

" Nak Krist , kau terlalu memanjakannya " ucap Mae singto

Krist berhenti menggelitik singto saat mendengar suara mae singto

" Memanjakannya sekarang saja , belum tentu bisa membayar kesalahan ku saat meninggalkannya dulu " ucap Krist pada Mae singto

" Nak , itu bukan kesalahan mu . Itu kesalahan kami semua " ucap Mae singto

" Baik kalian , Mae dan Kakek tidak bersalah dalam hal apapun . Yang kalian lakukan demi kebaikan ku dan masa depan Perusahaan " ucap Krist memberi pengertian

" Nak Krist , Mae sangat berterima kasih kau bisa menerima putra mae " ucap mae Singto

" Akan sangat bodoh jika aku tak menerima pria manis ini " ucap Krist lalu memegang kedua pipi singto . Singto hanya tersenyum malu mendengar percakapan Krist dan Maenya

Mae tersenyum sangat lebar mendengar perkataan Krist yang terdengar sangat tulus .

" Permisi tuan , susu hangatnya " ucap maid jem

" Yee .... yeee ..... Singto suka susu . Terima kasih , bi " ucap singto kegirangan lalu memiringkan kepalanya

" Sing cukup jangan menguji kekasih mu " ucap mae singto

" Mae , apa maksudnya " ucap singto dengan polos

" Tak ada apa-apa , cepatlah minum susunya" ucap Krist berusaha mengalihkan pembicaraan

" Kalau dia sangat menguji mu , kau bisa menerobosnya Krist " ucap Mae singto menggoda Krist

" Tenanglah , mae sing . Aku akan kuat mengatasinya " ucap Krist dengan menahan hasratnya

" Mae , menyerahkannya semua padamu Krist " ucap mae singto dengan tawa

" Apa yang mae dan krist bicarakan " singto menatap keduanya secara bergantian

" AKHHH ...... Ruangroj putramu sangat polos " teriak mae singto

" Krist , mengapa mae berteriak " singto beralih menatap Krist dengan tanda tanya

" Dan mengapa kau sangat polos , Bunny " ucap Krist sambil mencubit hidung singto

" Aku tak polos " singto menggaruk kepalanya

Krist hanya tersenyum , sedangkan mae berjalan ke dapur untuk membantu para maid menyiapkan makan malam.

" Nak , cepatlah kalian membersihkan tubuhmu dan kita akan segera makan malam " ucap Mae singto

Singto sudah selesai meminum susunya ,lalu KristSingto meninggalkan dapur dan berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Krist . Tak butuh waktu lama untuk sampai kekamar . Kemudian Krist menyuruh Singto untuk masuk duluan ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya , sedangkan Krist berjalan ke balkon untuk melihat keadaan disekitar mansion miliknya . Para penjaga melihat ke balkon saat Tuan mereka memberikan isyarat untuk memastikan keamanan Mansion. Sekitar 15 menit singto selesai mandi , lalu berjalan keluar kamar mandi .

" Krist , kau dimana ? "  Singto mencari Krist

" Aku disini , Bunny " Krist berjalan kearah singto

" Krist bisaka...... " ucap singto terpotong

" Aroma tubuhmu sangat wangi , Bunny " Krist menarik nafas dan mencium tubuh leher singto

" Kri~ssstt itu sangat geli " ucap singto menahan tubuh besar Krist

" Untuk saat ini jangan gunakan kemeja itu , gunakan pakaian hangat cuaca akan sangat dingin " ucap Krist memberi pengertian pada Singto

" Baiklah , Tuan Posesif " ucap singto lalu berlari menuju lemari pakaian miliknya yang sudah Krist persiapkan untuk Singto

Sesudah memberi tau singto , Krist lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya .

























Hai , Author balik lagi nih☺️
Jangan lupa follow , vote and komen yah😉

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang