Chapter 7

1K 83 6
                                    

Selama perjalanan menuju mansion , Singto masih saja tertidur nyenyak di pangkuan Krist . Sebelumnya Krist mendudukan Singto di sisi kanannya , tetapi singto terus saja  merengek tak ingin duduk sendiri . Tak mau ambil pusing Krist pun meletakkan singto ke pangkuannya . Paman jei yang melihat kelakuan Anak dan Ayah tersebut hanya bisa tersenyum .

Setelah 45 menit akhirnya Krist sampai di mansion , pagar mulai Terbuka saat mobil Krist mulai mendekat. Saat mobil sudah berhenti paman Jei segera membuka pintu mobil untuk Tuannya . Krist keluar dari mobil dengan menggendong Singto yang masih memeluk tubuhnya dengan erat , para maid dan para bodyguard terkejut melihat pemandangan yang 100000000% hal itu tak akan Krist lakukan , tetapi hari ini Krist menggendong seseorang yang tak lain Ayah Tirinya .

" Apa yang kalian lihat " ucap Krist  memecah keheningan dengan nada slkuara dingin

" Maaf Tuan " ucap para maid dan para  bodyguard bersamaan dengan menundukkan kepala mereka

Krist mulai berjalan menuju kamar milik Singto , setelah melewati anak tangga akhirnya Krist sampai di depan pintu kamar aaasingto  lalu membuka pintu kamar itu dan menutupnya kembali . Krist lalu meletakkan tubuh Singto di kasur dengan sangat hati-hati , dan mengelus-ngelus pipi singto .Saat Krist hendak ingin meninggalkan kamar Singto ia dikejutkan dengan suara isakan , Mendengar suara isakan Krist lalu membalikkan badannya dan benar saja lagi-lagi Singto Menangis .

" Hey .... ada apa , Bunny " Krist berlari menuju kasur dengan khawatir dan segera duduk disamping Krist

Tak ada jawaban dari Singto ,yang terdengar hanya suara isakan yang semakin kencang . Krist bingung apa ia melakukan kesalahan , sehingga membuat Singto menangis atau saat ini Singto hanya benar-benar ingin bersama dengan dirinya .

" Bunny , tolong jangan menangis na. Kita baru saja bersama ,jangan membuat ku khawatir "  Krist menghapus air mata singto yang masih terbaring

Krist mengusap mata singto yang terlihat  membengkak akibat menangis . Lalu  mengangkat badan Singto ke pangkuannya ,dan sekarang posisi Singto sedang berhadapan dengan Krist . Saat ini tubuh singto tak kuat menahan berat badannya sendiri. Oleh karena itu , Krist menahan badan singto menggunakan tangannya.

" Sekarang katakan na .... Apa yang membuat mu menangis ? " ucap Krist menatap mata Singto sambil mengelus punggung Singto

Saat singto menatap mata Krist , ia langsung memeluk tubuh Krist dengan sangat erat seakan tak ingin melepasnya . Kali ini Krist benar-benar tak tau harus berbuat apa.

" Krist sangat jahat hiks....hikss " tangis singto yang masih memeluk Krist

" Aw... Apa yang ku lakukan , Bunny " ucap Krist bingung

" Krist jahat mau meninggalkan Singto sendiri lagi, sama seperti dulu Krist pergi ke luar negeri tanpa pamit hiks .... hikss " ucap singto melipat kakinya di Pinggang Krist.

Krist terdiam mencoba mencernah baik-baik perkataan kekasihnya. Setelah 5 menit terdiam , Krist akhirnya mengerti maksud dari perkataan Singto. Dulu saat  memasuki usia 16 tahun , ia diminta oleh nenek dan kakeknya untuk menetap di China agar bisa melanjutkan bisnis keluarga mereka. Meski usia Krist masih muda , tetapi ia punya pemikiran yang cerdas dan postur badan yang sangat bagus dibanding anak 16 tahun pada umumnya . Saat itu Krist pergi tanpa memberitahu Singto , dikarenakan Singto yang masih tertidur pulas usai bekerja , maka dari itu Krist memutuskan tak berpamitan dengan Singto . Krist tak tau kalau hal sekecil itu bisa membuat seseorang yang sekarang berstatus sebagai kekasihnya mengalami trauma .

" Maafkan aku , Bunny . Saat itu kau tertidur sangat pulas dan Istri mu menyuruhku untuk segera pergi , jika tidak aku akan ketinggalan penerbangan " ucap Krist menenangkan singto

" Lagi pula Istrimu adalah Ibuku , jika tak menurutinya bukankah aku menjadi anak durhaka " lanjut Krist

" Tidak bisakah kau  membangunkan ku saat itu " ucap singto bersembunyi di Jas yang Krist masih gunakan

" Jika saat itu aku membangunkan mu tiba-tiba , itu akan membuat kepala mu pusing " ucap Krist mengelus punggung Singto

Skip......

Singto masih tetap dengan posisinya yang bersembunyi di jas Krist , tubuh Krist yang  kekar membuat singto terlihat mungil jika berada di pangkuan Krist .

" Tunggu , Bunny . Jangan bilang kau menyukai ku saat itu " ucap Krist ingin tau

Singto menganggukkan kepala

" Tidak mungkin " ucap Krist menggoda Singto

" Itu mungkin , bahkan saat usia mu masih 14 tahun  " ucap Singto masih memeluk Krist

" Benarkah , Bunny " ucap Krist terkegut

" Tentu saja . Kau ingat saat itu aku sedang bermain ditaman bersama ibumu dan kau hanya duduk membaca buku dengan cueknya " ucap singto melepaskan pelukannya dan mulai memautkan bibir

" Ya , aku ingat " ucap Krist

" Saat bermain aku tak sengaja terjatuh dan kepala ku mengeluarkan banyak darah , Alice memanggil mu untuk membantunya membawa ku " ucap singto

" Apa yang menarik " ucap Krist

" Dasar pria dingin , bayangkan saja bocah 14 tahun mengangkat Pho nya yang terluka . Memangnya ada bocah seperti itu " ucap singto kesal

" Jadi Kau menyukai ku hanya karna aku menolong mu" goda Krist

" Bukan seperti itu . Aku menyukai mu karna kau yang pertama menggendong ku " Singto mulai merona

" Oh begitu , sekarang turun dari pangkuan ku " Krist sengaja berbicara menggunakan nada dingin

" Aku tidak akan turun " Singto dengan cepat memeluk erat Krist

" Inikah yang kau inginkan sejak dulu " ucap Krist

" Aku tidak menginginkan apapun , aku hanya ingin Krist " ucap Singto

" 2 tahun ini kau sangat menguji ku " ucap Krist

" Aku tidak menguji mu " ucap singto dengan wajah polos

Selama 2 tahun Singto selalu bersikap manis dan manja  kepada Krist , tetapi Krist selalu bersikap dingin jika Singto berada di hadapannya . Dengan bersikap dingin Krist dapat menahan hasratnya untuk menyentuh Singto .

















Author kembali☺️
Chapter selanjutnya unboxing nggak yah

Jangan lupa vote dan komen😉

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang