Chapter 9

1.1K 85 6
                                    

Krist menutup pintu dan berjalan ke arah meja kerjanya untuk mengambil jam tangan dan dompet . Sembari menunggu Singto selesai mandi , Krist duduk dan membaca buku . Sekitar 25 menit krist menunggu, akhirnya singto keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan Bathrobe . Krist takjub melihat tubuh singto yang putih dan berkilau .

" Krist , bolehkan singto memakai kemeja
ini ? " ucap singto manja pada Krist

" Bunny , kemeja itu sangat besar untukmu " ucap Krist

" Tapi , singto ingin memakainya " ucap singto dengan puppy eyes

" Baiklah , kau bisa memakainya " Krist benar-benar di buat luluh oleh singto

" SIAL , bagaimana bisa tingkah dan usianya berbanding terbalik " umpat Krist

" Apa Krist mengatakan sesuatu " tanya singto

" Aku tak mengatakan apapun , Bunny . Cepatlah bersiap kita memiliki tamu " jawab Krist

" Singto sudah siap " ucap singto berbalik ke arah Krist sambil tersenyum dan sedikit meloncat

Krist terdiam menatap kekasihnya yang sangat cantik dan menggemaskan .

" Krist cepatlah kita memiliki tamu " ucap singto dan langsung berlari

" Bunny , jangan berlari kau baru saja sembuh"  Krist memperingatkan singto yang berlari

Mendengar teguran dari Krist , singto langsung berhenti berlari dan berbalik ke arah Krist lalu menunduk dan memanyunkan bibirnya . Krist pun menghampiri singto dan menggandeng tangan singto keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga .

" Krist , bisakah sore nanti singto berjalan ke taman " ucap singto sambil tersenyum saat berjalan menuruni tangga

" Dengan syarat pergilah bersama beberapa bodyguard " ucap Krist sambil menuruni anak tangga

Tanpa Krist dan Singto sadari di meja makan
telah duduk sepasang suami istri yaitu Tuan Ruangroj dan Nyonya Ruangroj yang menatap mereka dengan tatapan tanda tanya . Nyonya Ruangroj tersenyum bingung saat melihat putranya terlihat imut di samping cucunya .Krist menghentikan langkahnya saat melihat siapa yang berada di meja makan  , dan singto langsung menengok ke depan .

" Suprise ..... " ucap Mae singto dengan senyuman menyambut putra dan cucunya

" Mae .... " ucap singto yang merasa takut

" Pho .... " sambil melirik ke arah Pho

" kami sudah menunggu sangat lama "ucap Pho singto dan menaikkan alis

Krist lalu berjalan ke arah meja dan di susul oleh Singto yang berada di belakang Krist . Krist lalu memberi salam kepada Ayah dan Ibu Singto , lalu Krist duduk berhadapan dengan Aya Singto sedangkan Singto duduk berhadapan dengan Ibunya .

" Mengapa sangat hening . Ayo , mulai sarapan " ucap Mae singto lalu mengambilkan makanan untuk Krist dan singto , lalu Ayah singto .

Selama sarapan tak ada suara apapun , selain sendok yang saling terbentur.  Setelah sarapan selesai Ayah singto memecah keheningan .

" Bagaimana kabar mu , Krist " ucap pho singto

" Baik-baik saja , kakek " ucap krist

" Bagaimana dengan , Putra ku " ucap mae

" Aku baik-baik saja , Mae " ucap Singto

" Apa kau tak merindukan , Mae " ucap Mae membuka tangannya ingin memeluk putranya

" Aku sangat merindukan ,Mae " ucap singto dan berpindah ke samping Mae , lalu memeluk Mae dengan erat

Pho dan Krist yang melihat keduanya berpelukan lalu tersenyum .

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang