Chapter 17

516 43 20
                                    

Saat sampai di mansion Singto langsung berjalan ke dapur untuk memasak, perutnya terasa sangat lapar.

" Bunny, hari ini kau tak boleh melakukan apapun. Kau mendengar ku "

Saat berbalik Krist menepuk jidat melihat tingkah kekasihnya.

" Lagi lagi menghilang tanpa ijin "

Krist melepas jaketnya dan berjau8lan menuju dapur untuk melihat apa yang sedang dilakukan kekasihnya.

Sesuai dugaan Singto sedang memasak makanan.

Krist dengan pelan berjalan lalu memeluk Singto dari belakang dan mengecup pundak Singto, lalu dengan perlahan meletakkan kepalanya di pundak. Singto yang mendapat perlakuan seperti itu menghentikan kegiatannya dan menunduk tersipu malu .

"Krist apa yang kau lakukan?" tanya singto

"Bukankah aku yang harus bertanya. Apa yang sedang kau lakukan hmmm...." balas Krist

"Aku ingin memasak untukmu" jawab Singto

"Benarkah untukku atauuu...."

" Tentu saja untukmu " jawab Singto gaguk

"Baiklah"

Singto berbalik melanjutkan kegiatannya, lalu tiba-tiba Krist memeluknya sekali lagi  dan mengecup pundak Singto, lalu dengan perlahan meletakkan kepalanya di pundak. Singto yang mendapat perlakuan seperti itu menghentikan kegiatannya dan menunduk tersipu malu.

" Krist kau kenapa "

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya sepasang kekasih lakukan , Bunny" Krist mengecup pundak singto bergantian

Krist membalikan tubuh Singto untuk saling memandang , keduanya melemparkan senyuman begitu tulus.

Krist perlahan mendekatkan wajahnya pada Singto , dan mengusap lembut bibir pink dan padat milik itu

Sing...
"bolehkah aku menciummu"?

Singto menatap Krist seakan tak percaya mendengar kekasihnya yang meminta ijin untuk mencium bibir pinknya itu .

Singto tak menjawab pertanyaan Krist , dia hanya menutup mata dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Krist seolah-olah telah memberi ijin pada Krist  untuk menyentuhnya. Krist yang sudah tau mendapatkan ijin dari Singto , lalu mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir Singto.

"hmmmmm....mmppttttt .... Krisssst" erang singto

Krist tetap melanjutkan aksinya mencium bibir Singto , hingga dia merasa saat ini kekasihnya membutuhkan oksigen dan langsung menghentikan ciumannya .

Krist mengecup leher Singto dan memberikan tanda kepemilikannya disana .

"Ahhh.....ahhhhh Kri~sst" desah singto merasakan daerah lehernya terasa perih
"Apa yang kau lakukan?" Singto memukul dada bidang Krist

"Auh .... Bunny kau memukulku" ucap Krist dengan senyum kemenangan

Krist menyudahi kegiatan itu dan menatap lekat kedua mata Singto.

Krist tanpa sadar memasukkan kedua jarinya ke dalam mulut Singto dan memainkannya sesekali.

" Ohok... " singto tersedak akibat ulah Krist

Merasa jarinya telah basah Krist mengeluarkannya dan menurunkan celana Singto dengan tiba2

"Krist aku sedang memasak"ucap singto sambil menahan tangan Krist

"Hussttt...."

Tak menghiraukan perkataan Singto , tangan krist mulai menyentuh bokong putih singto lalu mengarahkan jarinya pada lubang pink yang mulai mengkerut . Krist tanpa aba2 apapun langsung memasukkan satu jarinya dan mulai memainkan .

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang