Chapter 5

1.1K 76 3
                                    

Sinar matahari pagi membangunkan Krist , perlahan membuka mata dan merasakan tubuhnya sangat pegal karena posisi tidur Krist yang hanya bersandar pada kepala katil akibat ulah singto yang memeluk tubuh krist sepanjang malam . Krist memindahkan posisi tidur Singto lalu mengambil bantal guling agar singto tidur singto tetap terjaga .

Setelah itu,Krist mulai membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk berangkat ke kantor . Selesai bersiap Krist lalu turun untuk sarapan sedangkan singto masih bertidur dengan sangat pulas dan memeluk guling Krist . Di meja makan para maid sudah selesai menyiapkan sarapan .

" Pagi tuan . Sarapan sudah siap " Maid Dira

" Pagi bi . Terima Kasih " ucap Krist

" Baik tuan , saya pamit ke dapur " ucap maid Dira .

" Tunggu bi " ucap Krist

" Apakah tuan memerlukan sesuatu " ucap maid dira

" Saya akan ke kantor pagi ini , kalau pho bangun jangan membiarkannya keluar rumah tanpa seizin ku . MENGERTI " ucap Krist menegaskan

" Baik tuan muda " ucap maid dira

" Bi dira jangan memanggil ku tuan , sekarang hanya bibi dan paman yang tertua di rumah ini jadi panggil aku seperti anak mu " ucap Krist .

" Terima kasih tuu ,maksud saya nak Krist . Terima kasih telah memberi saya izin" ucap mae dira sambil tersenyum

Krist hanya membalas dengan anggukan , kemudian maid dira kembali ke dapur .

Krist memulai sarapan sembari memeriksa dokumen untuk persiapan metting hari ini bersama klain nya . Sarapan bersama dokumen sudah menjadi kebiasaan bagi Krist selama 2 tahun ini setelah sang ibu  meninggal . Sekitar 15 menit krist menyelesaikan sarapannya dan bergegas menuju kantor , seperti biasa perjalanan antara mansion dan kantor Krist memakan waktu 30 menit. Setelah 30 menit perjalanan akhirnya krist tiba dikantor dan langsung memasuki ruang metting.

Skip........

Di tempat lain pukul 10.00 Singto mulai terganggu dengan kicauan burung , tangannya mulai menelusuri bagian  di sebelah kanan kasur dan menyadari seseorang yang dicarinya tak ada di sisinya , singto langsung duduk dengan mata berkaca-kaca dan mulai berisak sambil berlari keluar berharap yang dicarinya berada di bawah .

" Krist .... Krist .... Kristtt " Singto memutari ruangan dengan berlari . Teriakan Singto memenuhi mansion , para maid yang mendengar teriakan tuan mereka segera menghampiri 

" Maaf Tuan , Mengapa tuan berteriak "ucap maid ying cucu maid dira

" Kemana dia hiks ... hiks " ucap singto terisak

" Maaf tuan , siapa yang tuan maksud " ucap ying

" Dia meninggalkan ku hiks .... hiks " ucap singto masih terisak

" Dia tak meninggalkan mu nak " ucap maid dira dari belakang singto

" Bibi , Dia tak ada saat aku bangun hiks ... hiks "ucap singto berjalan memeluk maid dira

" Tenanglah Nak Singto .... Nak Krist berangkat ke kantor pagi-pagi tadi " ucap maid dira

" Tapi kenapa dia tak membangunkan ku , bu " ucap singto

" Mungkin saja tuan Krist tak tega membangunkan tuan " ucap maid ying

" Aku ingin menyusulnya " ucap singto

" Maaf tuan , tuan krist tak mengizinkan anda untuk keluar rumah tanpa seizin tuan Krist " ucap maid dira

" Bibi , tolong aku ingin menemuinya hiks .... hiks " ucap singto

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang