Chapter 6

1.1K 82 7
                                    

Sekitar 4 jam menunggu Krist berkutik dengan berkasnya membuat Singto tertidur di pangkuan Krist. Krist hanya tersenyum melihat orang yang berada dipangkuannya tertidur dengan sangat nyenyak. Terlalu fokus berkutik dengan berkas-berkasnya tanpa Krist sadari ia melewatkan jam makan siang.

" Krist hari ini kaaaaaa....... " Mike masuk ke ruangan Krist tanpa mengetuk pintu

" Shiaa .... Krist persetanan apa ini " Mike sangat kaget melihat pemandangan di depannya

"Satt Kau Mike , berani sekali kau berteriak" marah Krist

Mike menggaruk kepalanya sambil tersenyum .

Singto yang tadinya tertidur nyenyak sekarang menggeliatkan tubuhnya pada dada Krist dan matanya langsung menatap Krist . Krist pun menatap balik wajah singto dengan perasaan kagum " Darimana datangnya wajah cantik ini , tak mungkin bagi pria memiliki wajah yang sangat imut ini . Nyatanya hal itu benar-benar ada "batin Krist terus menatap wajah singto

" Apa aku sangat berat " ucap singto , tetapi masih dihiraukan dengan Krist

" Krist kenapa tak menjawab pertanyaan singto " ucap singto mulai memanyunkan bibirnya .

Krist masih tak menjawab pertanyaan singto  karna saat ini Krist sangat fokus pada bibir singto .

" Apa Krist marah pada singto , Karna singto terlalu lama duduk di paha Krist " ucap singto mulai menunduk

Mike masih setia dengan posisi nya yang berdiri dengan mulut berbuka , tak percaya apa maksud dari pemandangan ini .

" Mike ke luar dari ruangan ini " perintah Krist

" Tapi ..... " perkataan Mike terpotong

" Tak ada tapi tapi dan ya jangan biarkan siapapun masuk keruangan ku " Tegas Krist

" Baiklah Presdir dan yah 30 menit lagi kita akan menemui klain . Kau berutang penjelasan kepada ku Krist " ucap mike meninggalkan ruangan .

Setelah menyuruh mike keluar , Krist kembali fokus pada singto yang masih setia menundukkan kepalanya . Krist meraih wajah singto , kemudian mendudukan tubuh singto diatas meja kerjanya.

" Krist aku mau turun " ucap singto ingin meraih pundak Krist yang masih duduk di depannya

" Sudah cukup sekarang diamlah " ucap Krist dengan nada dingin

Seakan terdengar seperti perintah Singto langsung diam dengan mata sendu . Krist tersenyum smrik saat dirinya berhasil menakuti Singto .

" Sial , Dia benar-benar bertindak seperti anak-anak " batin Krist

" Apa aku menakuti mu , Pho " ucap Krist

Singto dengan cepat menggelengkan kepala dan menatap Krist " Jangan memanggilku Pho "ucap singto

" Sangat lucu  kau tak ingin aku memanggilmu Pho , tapi kau suka saat aku memanggilmu Bunny " ucap Krist

Singto mengganggukkan kepala ....

" Jika hanya anggukkan aku tak akan tau kau suka atau tidak " sambung Krist

" Aku suka saat Krist memanggilku , Bunny " ucap singto merona

Krist tersenyum mendengar perkataan Singto

" Kau menyukainya bukan , Kalau begitu jadilah pacar ku " ucap Krist

" APAA.... " singto terkejut mendengar perkataan Krist

" SINGTO PRACHAYA AKU TAK SUKA MENGULANGI PERKATAAN KU " tegas Krist

" Hmmmm dasar , menyatakan Cinta saja masih bisa setegas itu " ucap singto menyilangkan tangannya

" Mau atau Tidak " ucap Krist

My Dad Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang