Sekitar 4 jam menunggu Krist berkutik dengan berkasnya membuat Singto tertidur di pangkuan Krist. Krist hanya tersenyum melihat orang yang berada dipangkuannya tertidur dengan sangat nyenyak. Terlalu fokus berkutik dengan berkas-berkasnya tanpa Krist sadari ia melewatkan jam makan siang.
" Krist hari ini kaaaaaa....... " Mike masuk ke ruangan Krist tanpa mengetuk pintu
" Shiaa .... Krist persetanan apa ini " Mike sangat kaget melihat pemandangan di depannya
"Satt Kau Mike , berani sekali kau berteriak" marah Krist
Mike menggaruk kepalanya sambil tersenyum .
Singto yang tadinya tertidur nyenyak sekarang menggeliatkan tubuhnya pada dada Krist dan matanya langsung menatap Krist . Krist pun menatap balik wajah singto dengan perasaan kagum " Darimana datangnya wajah cantik ini , tak mungkin bagi pria memiliki wajah yang sangat imut ini . Nyatanya hal itu benar-benar ada "batin Krist terus menatap wajah singto
" Apa aku sangat berat " ucap singto , tetapi masih dihiraukan dengan Krist
" Krist kenapa tak menjawab pertanyaan singto " ucap singto mulai memanyunkan bibirnya .
Krist masih tak menjawab pertanyaan singto karna saat ini Krist sangat fokus pada bibir singto .
" Apa Krist marah pada singto , Karna singto terlalu lama duduk di paha Krist " ucap singto mulai menunduk
Mike masih setia dengan posisi nya yang berdiri dengan mulut berbuka , tak percaya apa maksud dari pemandangan ini .
" Mike ke luar dari ruangan ini " perintah Krist
" Tapi ..... " perkataan Mike terpotong
" Tak ada tapi tapi dan ya jangan biarkan siapapun masuk keruangan ku " Tegas Krist
" Baiklah Presdir dan yah 30 menit lagi kita akan menemui klain . Kau berutang penjelasan kepada ku Krist " ucap mike meninggalkan ruangan .
Setelah menyuruh mike keluar , Krist kembali fokus pada singto yang masih setia menundukkan kepalanya . Krist meraih wajah singto , kemudian mendudukan tubuh singto diatas meja kerjanya.
" Krist aku mau turun " ucap singto ingin meraih pundak Krist yang masih duduk di depannya
" Sudah cukup sekarang diamlah " ucap Krist dengan nada dingin
Seakan terdengar seperti perintah Singto langsung diam dengan mata sendu . Krist tersenyum smrik saat dirinya berhasil menakuti Singto .
" Sial , Dia benar-benar bertindak seperti anak-anak " batin Krist
" Apa aku menakuti mu , Pho " ucap Krist
Singto dengan cepat menggelengkan kepala dan menatap Krist " Jangan memanggilku Pho "ucap singto
" Sangat lucu kau tak ingin aku memanggilmu Pho , tapi kau suka saat aku memanggilmu Bunny " ucap Krist
Singto mengganggukkan kepala ....
" Jika hanya anggukkan aku tak akan tau kau suka atau tidak " sambung Krist
" Aku suka saat Krist memanggilku , Bunny " ucap singto merona
Krist tersenyum mendengar perkataan Singto
" Kau menyukainya bukan , Kalau begitu jadilah pacar ku " ucap Krist
" APAA.... " singto terkejut mendengar perkataan Krist
" SINGTO PRACHAYA AKU TAK SUKA MENGULANGI PERKATAAN KU " tegas Krist
" Hmmmm dasar , menyatakan Cinta saja masih bisa setegas itu " ucap singto menyilangkan tangannya
" Mau atau Tidak " ucap Krist