Berantakan
Satu kata untuk menggambarkan keadaan dorm Seventeen. Sofa kebalik, gorden koyak, vas pecah bahkan tv terbalik.
Semua gara-gara tiga pemuda tampan kelahiran 97L kita.
Mari kita flashback
Semua berawal dari pagi yang damai. Semuanya sarapan dengan tenang. Lalu beberapa member yang ada jadwal pergi meninggalkan dorm.
"Ingat jangan berbuat hal yang aneh. Awas dorm ini sampai berantakan. Hyung tak ingin ada telpon tentang kelakuan kalian." Peringat Seungcheol .
Mingyu, Minghao, Seokmin dan Jun mengangguk patuh. Keempat pemuda membentuk tanda hormat.
"Kami berjanji."
Kata Seokmin mewakilkan yang lain.
Sebenarnya Seungcheol tidak percaya, karena kita tahu bagaimana kelakuan setiap member Seventeen.
Mingyu yang bisa di andalkan tapi ceroboh di saat yang bersamaan. Seokmin yang aktif di tambah suara toa nya. Minghao yang tenang tapi tentu dia juga gila, karena di Seventeen tidak ada yang normal. Dan Jun, semua orang tahu anak ini sangat random.
Aduh Seungcheol jadi malas pergi kerja deh.
"Tenang aja hyung, kami bakal baik-baik saja. Mending hyung berangkat sekarang biar bisa pulang cepat."
Seungcheol menghela napas, benar kata Jun.
"Baiklah, selama hyung pergi Jun, kamu hyung percayakan untuk menjaga mereka. Hyung pergi dulu ya." Pamit Seungcheol sambil mengusap rambut Jun.
Setelah berpamitan kepada member (hanya jun) Seungcheol langsung pergi.
"Anjir apaan tu senyumnya? Huek!"
"Geli gue, alay banget dah tua padahal!"
"Jijik!"
Ginilah bunda jika terasi di kasih nyawa.
Jun hanya memutar matanya. "Itu leader kalian. Sudahlah kalian dengar kata seungcheol hyung tadikan. Main yang betul betul. Hyung mau tidur dulu."
Baru aja Jun mau pergi tangan nya di tahan oleh Seokmin.
"Ada apa seok-ah?" Seokmin menggeleng, dia menatap Jun dalam.
Yang di tatap jadi salting. "Ada apa sih?"
"Tidak ada, selamat tidur hyung."
Jun menutup matanya saat Seokmin mencium dahi dan kedua kelopak matanya. Wajah Jun seratus persen merah.
"Eh curang lo! Jun hyung sini juga."
Mingyu menarik tangan Jun membuat pemuda itu menubruk dada bidang mingyu.
"Gyujun gak boleh kalah!"
Mingyu mengangkat dagu Jun, membuat wajah cantik itu menatap nya. Lalu Mingyu mencium kedua pipi Jun penuh kelembutan.
Blush
Wajah Jun makin merah, mengalahkan kepiting rebus.
"Iih gyu!"
Mingyu terkekeh melihat tingkah malu-malu Jun.
"Wah sekarang giliran aku dong."
Dengan lembut minghao menarik tangan Jun yang pasrah. Lama-lama tangannya jadi panjang.
"Hao mau apa?"
"Entahlah hyung, mata udah, dahi udah, pipi juga udah dan tinggal..."
Minghao menatap dalam bibir Jun. Tanpa sadar Minghao menjilat bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Junhui Collection
FanfictionJunhui with member Junhui story Seventeen story Semuanya sayang Junhui dan Seventeen