Jeonghan mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti. Kenapa leadernya atau Seungcheol memberi nya tatapan membunuh. Jika saja tatapan memang bisa membunuh, mungkin dia tinggal nama.
"Hei, Cheol sungguh aku tak tahu apa salah ku, jika kau hanya menatap tajam kepada ku."
"I HATE YOU!"
Setelah berkata itu Seungcheol pergi begitu saja meninggalkan Jeonghan yang bingung dan terkejut. Sepertinya Seungcheol mengibarkan bendera perang, baiklah akan dia terima.
Jadi dengan kekesalan Jeonghan juga pergi menjauh dari lorong apartemen yang menjadi saksi bisu perkelahian kedua hyung tertua di Seventeen itu.
Dengan wajah kecewa Mingyu menatap ke arah kue coklat yang bantut. Junhui yang melihat wajah sedih dari anjing raksasa nya itu tersenyum. Bukan mengapa, hanya saja Mingyu sangat menggemaskan kalau kecewa, seperti anak anjing yang tidak mendapat mainannya. Tapi bukan berarti Junhui suka melihat Mingyu kecewa.
"Tidak apa-apa, gyu-ya. Kue ini masih bisa di makan. Hyung yakin rasa kue ini lebih menakjubkan dari pada penampilan nya." Ujar Junhui memberikan usapan lembut di kepala Mingyu.
Mingyu menatap yang tertua dengan mata bulat berkaca-kaca dan bibir merajuk.
"Tapi aku sudah berjanji untuk membuatkan mu kue yang enak yang berarti rasa dan penampilan nya juga."
Alasan Mingyu membuat kue adalah karena permintaan Junhui yang tiba-tiba pengen makan kue cokelat. Sebagai dongsaeng dan calon EKHEM kekasih yang baik Mingyu mengabulkan nya.
Tapi malah yang mereka dapatkan kue bantet dengan pinggiran yang sedikit gosong.
Tidak tahan dengan ini semua. Dengan cepat Junhui mengambil sendok lalu mengambil sesendok kue yang langsung dia makan.
Junhui tahu Mingyu adalah koki terbaik yang ada di dunia. Kue ini sangat enak, terlepas dari bentuknya yang aneh.
"Hm ini sangat enak Mingyu! Sudah hyung duga kamu yang terbaik."
Junhui memberi dua jempol kepada Mingyu yang mau tidak mau tersenyum karena tingkah hyungnya. Junhui itu memang menggemaskan.
"Benarkah hyung?"
"Memang hyung pernah berbohong kepada mu?"
Mingyu menggelengkan kepala.
"Terlepas dari bentuknya, kue ini sangat luar biasa enak. Manisnya pas dan pinggir gosongnya menambah sedikit cita rasa yang menakjubkan." Jelas Junhui menggebu-gebu.
Bahkan anak itu melompat kecil sangking bahagianya. Mingyu jadi sangat terharu.
"Baiklah mari kita makan kue ini bersama."
"Ayo! Aku sudah lapar."
Dengan semangat Junhui menarik tangan mingyu sambil membawa kue nya. Membuat Mingyu takut kue itu jatuh karena Junhui yang terlalu gembira. Walau carat menyebutnya paling ceroboh nyatanya Junhui lah paling ceroboh di antara member Seventeen. Hanya saja itu sering terjadi di belakang kamera.
Saat mereka asik menonton film sambil makan kue. Pintu dorm terbuka memperlihatkan Seungcheol yang terlihat kacau.
"Yo Hyung mau kue?"
"Tidak, terima kasih gyu."
Seungcheol tersenyum kecil sambil mengelus rambut Mingyu dan langsung pergi ke kamar.
Itu membuat Mingyu dan Jun kebingungan. Karena suara sang leader sedikit parau. Mereka saling pandang, seakan mengerti pikiran yang lain.
"Hyung samperin tuh leader gih, takutnya dia kenapa-napa." Ujar Mingyu kepada Junhui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Junhui Collection
FanfictionJunhui with member Junhui story Seventeen story Semuanya sayang Junhui dan Seventeen