6 | Ayo balapan!

34.1K 4.1K 116
                                    

Vote dulu!

Keripik singkong, keripik kentang, sama snack bantal rasa ubi dan nggak lupa beberapa pack permen lollipop susu di atas meja.

Danish's Geng sekarang lagi di markas ngadain konvensi meja kayu pernis coklat manis. Susun rencana buat balapan lagi dan taruhan duit yang lebih gede.

Btw markas Danish dan kawan-kawan itu di pavillion belakang rumah Danish, yang emang gudang buat nyimpen koleksi rum bokap-nya.

Meski bokap Danish koleksi rum, tapi mereka nggak pernah kok nyicipin, rum punya ruangan sandiri di pavillion itu, dan kuncinya cuma bokap Danish yang pegang.

Bokap Danish punya bisnis mebel, mebel artistik yang kebanyakan pakai kayu jati kelas tinggi bahkan ada yang dari kayu african blackwood, diukir dan dipernis, yang bisa dijual dengan harga hampir nyentuh langit satu set-nya.

"Gimana kalau di trak deket rumah Alfi aja, Bro? Lu udah kuasain tuh track," usul Sendi.

Danish ngesesap permen milikkita rasa stroberi-nya kuat. Dia keliatan mikir nimbang-nimbang, track di jalur pariwisata hutan pinus aja yang jalan licin tikungan tajem plus kabut dingin Chris menang, apalagi cuma track lurus.

"Gimana, Bro?" Alfi nunggu jawaban.

"Rada ragu gue," jawab Danish. Dia terus liatin temen-temennya yang lain buat bantu mikir dan kasih solusi terbalik.

"Itu kandang kita, Bro ... boleh jadi Chris emang menang di track sulit, tapi belum tentu bisa menang di track ini," salah satu dari mereka kasih motivasi.

"Atau motor lu di-modif lagi, Bro? Sekalian mumpung masih di bengkel," itu usul yang lain lagi. "Bore up kayaknya ide bagus," Lanjutnya.

Alfi ngacungin permen lolipop yang pentola putih pink-nya mengkilap basah abis diemut itu ke wajah Danish yang emang duduk di sebelahnya. "Setuju Naikkin kapasitas diameter piston motor lu dua milimeter aja, itu udah guna banget, Bro!" Alfi ngejeda dengan ngemut lagi tuh permen lolipop. "Gue jamin, kita yang pasti bakalan menang,"

Danish cabut permen lolipop-nya dari mulut terus ngangguk setuju.

____________________________________________________________

Di ruang makan keluarga Chris, Chris sama Vano duduk adep-adepan dengan masing-masing mangkuk seblak di hadapan.

Chris ngalap ingusnya yang meler karena kepedesan, rembesan keringat di pelipis sama filtrum udah banjir-banjir, tapi tetep aja terus nyuap nyampe sisa kuah terakhir itu seblak seafood.

"Lu beneran doyan pedes, yah, Bos?" Vano nggak abis pikir, soalnya dia tadi pesen level sepuluh.

"Cowok gagah masa kalah sama pedes?" Chris minum susu yang disiapin sama mbok Satini, yang emang bantu-bantu di rumah Chris.

"Meeh ...," Vano cebikin bibir bawah. "Cowok gagah minum susu," ejeknya.

"Lu juga minum susu, Jamal!"

Dan Vano merenges, emang susu itu obat pedes, sih! Nyatanya. Nyuap lagi. "Nggak kumpul markas hari ini, Bos?"

"Entar sore aja gue," jawab Chris. "Kalau lu pada mau ngumpul, ya ngumpul aja!"

"Permen abis soalnya,"

"Elah ... permen doang, nanti ambil tuh di kulkas, bawa aja!" Chris nunjuk lemari pendingin di belakang punggung Vano pake dagu.

"Aseeek ..., sekalian jajannya yah, Bos?"

"Em!" jawab Chris singkat.

"Bos, gimana kalau markas kasih kulkas juga? Yang kecil ajan, deh ..., biar kita bisa stok makanan juga di sana," Vano condongin tubuh ke depan kasih usul dengan semangat.

"Kita?" Chris nyerengit. "Gue doang kali,"

"Iya, iya ..., tapi iya, yah?"

"Em! Lu pesen aja,"

"Agh! Bos Taksa emang yang terbaik," Vano buru-buru deh ambil ponsel di saku celana seragamnya, masuk ke aplikasi belanja dan cari kulkas di sana. "Mau yang merek apa, Bos?"

"Yang nggak boros listrik," Chris abisin sisa susu di gelasnya.

____________________________________________________________

"Oke!" Danish setuju."kita tantang mereka lagi malem minggu ini," Dia buang bekas gagang permen ke kantong kresek di bawah kaki yang emang dijadiin tempat sampah sementara.

Bad boy juga harus jaga kebersihan, kebersihan sumber dari kesehatan, percuma bad boy kalau meher—gampang sakit-sakitan. Selain fisik yang harus gagah, imun juga harus lebih gagah dan kuat.

"Sip! Gue hubungin pihak lawan kalau gitu sekarang," Sendi langsung ambil hp di saku hoodie yang dia pake. Nyalain, terus masuk ke instagram buat dm si Vano.

___________________________________________________________

Notif dm IG masuk ke hp yang lagi Vano pake buat cari kulkas.

Buru-buru dah ditengok, siapa tau dari cewek cantik ngajak kenalan, tahu sendiri realita kehidupan cowok, seganteng apa pun itu kalau belum jadi seleb pasti jarang dapet dm, sekalinya dapet cuma minta follow back, 'kan sakit.

Dibuka dah tuh dm.

"Njiir ... diajakin balapan lagi lu bos sama Danish," ucap Vano ke Chris pake ketawa remeh abis baca tuh dm yang masuk.

Chris ngakak dong. "Emang mereka nggak bosen malu kalah, yak?" sarakas doi. "Hayuk aja lah, tanyain kapan,"

"Oke!"

Tbc ...

PERMEN, GAN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang