11 | Ulang Tahun

25.3K 3.5K 262
                                    

Vote!

Biasa, pagi jelas mendung, Chris yang semalem bangun buat dikenalin ke temen bokap males-malesan berangkat Sekolah.

Masih rada ngantuk, dia emang bad boy, tapi tidur cukup itu penting buat Chris kalau paginya harus sekolah.

Susu tandas, Chris ngeraih kunci motornya dan bilang, "Chris berangkat, Mbok," Ke mbok Satini yang lagi masak nyiapin sarapan lagi buat bokap yang belum bangun nanti.

Ini hari ulang tahunnya, tapi rasanya biasa aja, malah sedih mendadak. Tiap ulang tahun pasti gini, ada perasaan kangen nyokap, perasaan nggak dianggap, perasaan yang kaya punya segalanya tapi hampa.

Susah dijelasin pokoknya.

Bahkan sekarang di atas motor pandangan Chris kosong. Pikirannya ke mana-mana.

Ngehembusin napas berat, Chris sampai di sekolah, masuk dan nuju ke tempat parkir. Dan di sana ternyata ada Vano sama beberapa anak buahnya yang lain lagi pada ngemut permen.

"Wah ... si bos," Vano ngedeket pas Chris parkirin motor.

"Sembuh lu?" tanya Chris ke tangan kanan-nya itu.

Vano ngangguk sombong. "Ya yang kaya lu liat,"

"Zenit udah bisa masuk hari ini nggak?" Chris lepas helem.

"Paling besok Senen," jawab Vano.

"Sukur, lah!" Chris turun dari motor dan langsung disodorin permen susu rasa melon sama salah satu dari mereka yang bahkan udah dibukain sekalian bungkusnya. Udah tinggal di emut doang.

Kalau diibaratin pimpinan gengster, mirip-mirip lah kaya bawahan kasih serutu terus langsung disodorin api dari pemantik.

"Ke kelas!" ajak Chris yang kedengaran malah kaya perintah.

Dan mereka jalan ke kelas dengan Chris di depan sebagai pimpinan sambil ngemut permen, jalan gagah pake satu tangan masuk ke saku celana, tas digendong sebelah doang.

Bikin cewek-cewek jejeritan tapi nggak bisa ngedeket karena protektornya kuat banget, apalagi Vano udah berangkat lagi sekarang, yang muka ganteng dan aura bad boy-nya makin jadi karena plester kecil di idung tingginya.

Chris itu definisi cowok ganteng idaman tapi susah digapai, paling cuma bisa dihaluin doang. Anak buah-nya kek ngejaga banget buat Chris jauh dari cewek-cewek.

Paling cuma si Bening Arimbi, yang kadang mereka masih suka kecolongan.

Terus lambat-lambat mereka nyebar karena emang beda kelas.

Chris sama Vano juga belok ke kelas mereka dan masuk.

"Ndra, lu tau ini hari apa?" tanya Chris.

"Jumat," jawab Vano sambil naro tasnya ke atas meja.

Chris narik napas dalem.

"Kenapa emang, Bos?" Vano nyerengit liat si Bos mendadak bad mood.

"Dan lah lupain!"

____________________________________________________________

"Nggak lupa, dong ... hari ulang tahun lu tuh penting buat kita, Bro," ucap Sendi sambil nepuk bahu Danish akrab.

Danish ngekekeh kecil. "Nggak tau, kadang kalian emang kek anak dakjal, tapi ketemu dan bareng kalian hampir tiga tahun ini gue ngerasa beruntung, ternyata gue dikelilingi orang baik," dilanjutin ketawa.

Dan yang lain ketawa juga.

"Kumpul nggak nanti?" Alfi yang duduk di meja nyeletuk tiba-tiba, soalnya udah hampir seminggu mereka nggak ngumpul akibat babak belur.

PERMEN, GAN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang