Minjeong pergi, ku hela nafas panjang dan terduduk bersandar di ujung kamarku.Ku tatap kosong ke arah frame foto diriku dan Winter yang menggunakan sebuah topi koboy, waktu itu kami sedang berlibur ke Texas.
Aku mengusap wajah lelahku perlahan, alasan aku tak berani bertemu Minjeong adalah takut. Aku tak berani, Minjeong sangat mirip dengan Winter.
Mereka adalah saudari kembar, aku teringat jika aku pernah bertemu dengan Minjeong sekali saat sekolah dasar kelas terakhirku. Di saat aku dan Winter lulus, dia ada bersama kedua orang tua Winter dan Giselle.
Aku kebingungan ketika melihat mereka berdua berfoto bersama, ku pikir Winter itu seperti Naruto. Mempunyai kagebunsinojutsu.
Aku terkekeh sedikit, sungguh konyol pemikiranku saat itu dan Winter malah mengerjaiku dengan berkata ya.
"Karina?"
Aku mendongak ketika ibu mengetuk pintu kamarku. Sesaat aku diam, ibu juga tak bersuara lagi tapi sebuah amplop hitam muncul di bawahnya.
"Di baca ya, nak. Ibu mengerti, kau tak berani tapi setidaknya, ibu memohon kepadamu untuk membaca ini."
Jika sudah ada kata 'mohon' dari ibu, aku tak bisa berdiam diri. Ibu berarti bersungguh-sungguh.
Aku berdiri dan perlahan mendekati amplop hitam itu yang tergeletak di ubun lantai yang dingin. Salju kian melebat karena ingin menuju akhir tahun.
Aku mengambil amplop tersebut dan melangkah menuju tepi ranjang. Ku duduki diri di sana, ku tatapan amplop yang ku pegang dengan tangan bergetar.
Aku menghela nafas sejenak dan perlahan membuka amplop tersebut lalu mengeluarkan surat itu.
Karina Yoo, ini Kim Minjeong.
Sebenarnya aku tak berani ingin memberikan ini padamu tapi aku ingin meluruskan kesalahpahaman ini.
Winter, saudariku memaksaku karena dia tau. . Dia tak akan sanggup berada di sampingmu lagi.
Alasan kenapa dia tak ingin kau berada di sampingnya karena dia tak ingin kau melihat kehilangan dia.
Winter baik walaupun caranya salah karena tak membiarkanmu berada di detik detik terakhirnya.
Dia mencintaimu, Karina. Sebagaimana aku juga mencintaimu.
Dalam waktu sebulan, mungkin. Maaf telah lancang mencintaimu, maaf karena telah menggandengmu, menciummu, dan mengatakan hal hal romantis yang membuat jantungmu berdetak dengan cepat.
Maaf, Karina. Kepergian winter memang menyayat hati semua orang terdekatnya tapi bukankah merelakannya membuat ia tenang.
Tidak melupakan tapi merelakan dan kenang ia dalam setiap moment yang telah kita lewati bersamanya.
Aku pergi Karina, aku pulang ke Busan. Jika kau ingin datang, mintalah alamatku dengan Giselle Unnie. Aku menunggu. .
Tertanda, Kim Minjeong.
[To be continued]

KAMU SEDANG MEMBACA
Winter✔
FanficGXG • WINRINA [Completed] Tentang Karina dan Musim dinginnya bersama sang kekasih. ©Biyuyaa2021