winter/13

1.1K 176 3
                                    


Ku pegang beberapa uang di tanganku, rencananya aku ingin membeli lebih. Ada kak Giselle tadi datang tapi aku tak bisa berbicara lama dengannya oleh sebab itu aku cepat cepat berlari untuk mengambil Bungeoppang-ku tadi.

"Paman!" Ku sapa dia dengan bersemangat lalu menyerahkan beberapa lembar uang padanya namun ia menolaknya membuatku kebingungan.

"Ini sudah di bayar." Ucapnya padaku.

"Paman, aku baru sampai. Siapa—"

"Aku yang membayarnya."

Tubuhku menegang, suara tak asing itu berasal dari belakangku.

Aku perlahan berbalik. Itu Karina.

Karina tersenyum tapi itu terlihat kaku, "Hallo, Minjeong."

~

Sesungguhnya aku tak tau harus bagaimana, terjebak oleh kesunyian dengan Winter— tidak, dengan Minjeong.

Dia memegang sekantong Bungeoppang itu di tangannya yang terus bergerak gelisah.

Aku menyimpan tanganku ke dalam kantong jaketku, "Minjeong?"

Dia terlihat terkejut dan langsung menoleh padaku, "ya, Karina."

Sebentar aku terdiam bahkan suaranya sangat sama dengan Winter. Mungkin bisa saja mereka menipu orang dengan bertukar identitas.

Oh bukankah itu sudah terjadi padaku? Aku yang tertipu.

"Kabarmu baik?" Pertanyaan spontan itu keluar dari mulutku, aku merutuki kebodohanku.

"Iya, bagaimana denganmu? Apa. . Kau baik baik saja?" Dia ragu bertanya, suaranya perlahan memelan.

Aku tersenyum tipis dan memilih memandang ke depan, "menurutmu Bagaimana?" Isengku, aku ingin mencoba mencairkan suasana canggung ini.

"Aku berharap, kau baik baik saja." Jawabnya, ku lirik. Tatapannya teduh seperti milik Winter tapi anehnya tatapan teduh itu begitu menenangkan hatiku. Seolah tidak ada yang harus di khawatirkan lagi karena hilangnya Winter dari dunia ini.

"Maka, aku akan baik baik saja." Sepenuhnya aku menoleh padanya dan kami saling bertatapan.

"Kenapa. . Semua orang selalu berkata mereka baik baik saja di saat kondisi mereka tak pernah menunjukkan baik baik saja?"

"Minjeong. ."

"Maafkan aku, Karina." Ujarnya dengan kedua matanya yang tampak berkaca-kaca.

"Harusnya aku menghentikannya, seharusnya di hari kita bertemu aku memberitahumu." Air mata Minjeong mulai mengalir.

Aku mengepalkan erat tanganku, kedua mataku terasa panas hingga ku rasakan air mataku turun.

"Maaf, Karina. Aku mencintaimu, Maafkan aku."


[To be continued]

Winter✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang