prolog

0 2 0
                                    

seorang lelaki dengan sabuk hitam bertinta emas di kepala nya itu memandang lawan nya dengan dingin.

"banci." ucap nya datar.

terdengar seperti kalimat biasa, tapi sukses membangkitkan emosi Zero–lawan nya.

Bugh!

"apa Setyo nggak nyesal ngelahirin anak kayak lu?" ejek Zero dengan senyum miring nya.

"lu boleh hina gua, tapi nggak dengan keluarga gua." desis lelaki bersabuk hitam itu dengan tajam, sesaat setelah kepala nya terlempar kesamping karena serangan Zero.

BUGH!

pukulan terakhir dari anak bermarga Wirasetyo itu sukses membuat Zero terkapar dengan hidung mengeluarkan banyak darah. sabuk yang terikat di kepala nya sebagai penanda itu terlihat mencolok dengan tinta emas yang mengukir salah satu pinggir nya. jawline tegas dengan garis hidung keras, menambah kesan ketampanan nya.

dia Retama Wirasetyo. berandal urakan berwajah dingin yang sial nya memiliki kadar ketampanan diatas rata-rata. sang ketua Qobra, membuat dirinya terlihat seperti dewa raja jalanan. tegas dan bringas, kalimat singkat yang mampu mewakili diri seorang Retama.

netra hitam itu memandangi lawan nya yang terbaring di bawah nya dengan remeh. dan tanpa satu patah kata pun, dia pergi meninggalkan bajingan itu.

RQ. atau Retama Qobra, si penguasa jalan raya. anak tunggal dari pengusaha sukses asal Indonesia, pemimpin sebuah komunitas Pertahanan dan Keamanan, pemilik geng motor besar di Bandung itu, membuatnya di juluki Raja Jalanan.

dia sosok yang begitu tangguh dan rupawan.
dia sosok yang begitu dingin dan penuh misteri.
dia sosok yang begitu penting bagi orang atas, karena sebuah komunitas nya yang sangat membantu keamanan.
dia sosok yang begitu sulit untuk di tebak, Tama Setyo.

00.00

seorang gadis berdiri di tepi jembatan, memandangi indah nya sunset dari jauh. ia benci keramaian, sedangkan di pantai sedang diisi oleh banyak nya touris asing. ia menghirup udara dengan rakus, membiarkan rongga dada nya di penuhi oleh angin sore. dengan perlahan, ia menghembuskan napas nya. terus seperti itu hingga ia merasa cukup.

rambut potongan oval sebahu yang ia gerai bergerak melambai-lambai seiring angin menerpa. wajah nya yang tidak di poles bedak terlihat sangat menawan. hidung kecil, alis tebal, dan bibir tipis berwarna merah itu membuat diri nya benar-benar mendapat nilai kecantikan diatas rata-rata.

dia baru saja menginjakkan kaki di Bandung. setelah perjalanan panjang nan kelam nya di Bali, kini ia kembali dengan sejuta pesona. setelah 6 tahun kejadian buruk itu, semua nya benar-benar kacau dan tak terkendali.

dia Abigail Maxwell. seorang gadis yang dibuang oleh orangtua nya. seorang gadis yang selama ini hanya bersembunyi di sebuah bangunan kumuh. seorang gadis yang memiliki seribu teka-teki. dia Aby. sang hacker handal yang bekerja dibalik layar.

netra abu itu memandangi matahari yang tinggal seperempat untuk tenggelam. ia menghembuskan napas nya pelan. entah mengapa otak seakan menyuruh nya untuk pergi ke kota ini. setelah banyak nya kejadian dan kenangan buruk yang ia punya. dari sekian banyak nya tempat di dunia ini, mengapa harus Bandung?

"Aby!" teriakan itu menarik Aby kembali pada dunia.

seorang lelaki berhoodie hitam berlari dengan tergesa menuju tempat nya berada.

"dicariin ternyata disini. pulang yuk? udah mau malam." ujar lelaki itu setelah sampai di sebelah Aby.

Aby mengalihkan pandangan nya pada Dirga yang saat ini juga sedang menatap nya teduh. ada satu pertanyaan di benak nya, yang belum ia dapatkan jawaban nya sampai sekarang. atau mungkin tidak akan pernah?

namun Aby mengalihkan kembali pandangan nya pada hamparan pantai. terlihat masih ramai orang berlalu-lalang dan berfoto ria dengan satu sama lain.

"siapa aku?" lirih nya.

"dan kenapa harus di kota ini?"

00.00

aku nggak tahu gimana caranya rakit kata yang baik & benar. aku juga bukan seorang penulis handal. yang aku tahu, aku cuma menorehkan kata demi kata ke aplikasi ini, untuk mengembangkan ide-ide aku.
i'm so sorry, kalau prolog nya nggak menarik ya!

Retama.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang