seorang gadis dengan rambut sebahu potongan oval turun dari sebuah mobil pajero putih. rambut nya bergerak lincah saat ia melompat turun. tas hitam yang ia sampirkan sebelah tali nya di pundak, hampir saja terjatuh jika saja gadis itu tidak menahan nya.
netra abu itu menyipit kala silau matahari menyinari wajah nya. lapangan parkir yang awalnya berisik kini semakim ricuh. suara siul-siulan terdengar bersamaan dengan bisikan murid yang membicarakan dirinya.
ia mengadahkan kepala nya. menatap bangunan berwarna biru yang menjulang tinggi di hadapan nya. setelah menghela napas berkali-kali dan menghilangkan gugup yang tersisa, gadis itu melangkahkan kaki nya berjalan memasuki gedung sekolah.
BRAK!
tubuh seorang lelaki menabrak diri nya. cukup terkejut karena lelaki itu hanya melirik nya sekilas dan berlalu pergi. Aby mendesis, "goblok!" umpat nya. seluruh pasang mata menatap diri nya ngeri.
namun langkah lelaki tersebut berhenti dan berbalik, menghadap Aby yang ternyata sudah berjalan menjauh meninggalkan nya.
"MURID BARU NGGAK USAH BELAGU." teriak nya menggelegar.
"IYA YANG CUCU PEMILIK YAYASAN MAH!" teriak Aby tak kalah kuat, tanpa membalikkan tubuh nya.
di belakang, tangan lelaki itu terkepal, menatap kepergian nya dengan tatapan tajam.
"gila! berani banget tuh cewek."
"masukin lambe woi."
"cantik anjir."
"tapi kayaknya ganas deh."
"kasian banget Raffa di gituin."
"gua sebagai ketua komunitas degem nya Raffa, nggak setuju nih!"
dan masih banyak pembicaraan lain nya. Aby acuh tak acuh, gadis itu berbelok ke kelas nya yang terletak di lantai dua. ia menaiki anak tangga dengan lincah. beberapa kali ia menyugar rambutnya ke belakang. pasang mata menatap nya penuh kagum, iri, penasaran dan lain sebagai nya.
kelas itu begitu berisik dari luar. saat Aby menginjakkan kaki nya di pintu, semua yang berada di dalam sontak diam. ia melangkah ke kursi paling belakang, kursi yang terlihat masih kosong. namun baru saja ia mendaratkan pantat nya dengan sempurna, seorang gadis dengan make up tebal dan seragam ketat mendatangi nya dengan wajah memerah.
brak!
"lu nggak usah caper ya sama pacar orang!" teriak gadis itu marah.
Aby mengerutkan kedua alis nya tak suka. caper, katanya? Aby bangkit, menatap gadis di depan nya dengan nyalang.
"nggak usah sok kenal." ujar Aby santai.Gebby. nama yang tertera di nametag gadis itu
"lu pasti masuk sini karena mau caper sama anak Qobra kan? cih, jangan harap!" sentak Gebby seraya mendorong bahu Aby kencang. sempat oleng, namun satu detik kemudian...
BUGH!
"gua nggak kenal lu. jadi nggak usah sok akrab sama gua." desis Aby tajam.
Gebby terjatuh. pinggul nya sempat terbentur sudut meja sebelum benar-benar terbaring di lantai. rok nya sedikit tersingkap, membuat para lelaki di kelas menatap nya penuh minat.
"lu itu murid baru disini. nggak usah bikin ribut bisa?" celetuk salah satu siswi.
"lu tahu nggak dia siapa? nggak kan? jadi jangan asal mukul dong." timpal lain nya.
"kalau sampe BK tahu, lu bisa-bisa langsung di DO." tambah nya.
Aby memiringkan kepala nya melirik satu siswi yang sedang menatap nya dengan penuh emosi.
"dan gua nggak takut." jawab nya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retama.
Teen FictionTama, kriminal mengerikan itu menemukan jati diri nya. ini bukan cerita tentang cewek manja, bukan juga cerita tentang laki-laki dingin yang mendadak bucin. ini tentang Tama dan Aby. gadis dengan sejuta pesona, berdiri disamping Tama menghadapi keja...