11

0 0 0
                                    

Aby sedang berada di salah satu mall besar di Bandung. dia sedang refreshing dadakan dengan Marsha dan Rachel. anggap saja sebagai tanda kemeriahan dari sengsara nya Gebby pagi tadi.

Marsha dan Rachel benar-benar tidak menyangka bahwa Aby akan memukuli gadis itu tanpa ampun, karena kemarin sudah berani menindas nya di depan warga kantin.

langkah Marsha berbelok ke salah satu salon & spa kecantikan. dia menatap Aby serta Rachel meminta persetujuan.

Rachel meringis, "harga nya pasti selangit, Sha. lu tahu sendiri ini tuh mall besar."

"gua pengin tau nggak sih. katanya spa disini tuh enak banget." ujar Marsha.

Aby mengulas senyum tipis lalu menggiring kedua gadis itu untuk masuk ke dalam salon.

"By nggak lucu! gua beneran nggak punya duit banyak." bisik Rachel.

"gua bayarin. kalian cuma perlu nikmatin aja." kata Aby.

Marsha membelalakkan matanya kaget, "lu serius??" tanya nya.

"permisii mba." sapa Aby pada resepsionis.

"haloo, ada yang bisa dibantu?"

00.00

"habis ini kita kemana lagi?" tanya Rachel menatap Aby dan Marsha bergantian.

mereka baru saja menyelesaikan sesi berendam dan lulur. sekarang saat nya keramas.

Marsha terlihat berpikir sejenak, lalu sedetik kemudian mengedikkan bahu nya tak tahu. Rachel beralih menatap Aby.

"mau temanin gua?" tanya Aby.

"kemana?" tanya Marsha.

Aby tersenyum tipis, "bikin tatto."

"lu jangan ngadi-ngadi deh, By! tatto mawar hitam yang di bahu lu itu udah cukup." cerocos Rachel.

memang benar. di bahu belakang Aby sebelah kanan, terdapat sebuah tatto kecil bergambar mawar hitam yang sangat kontras dengan kulit pucat nya. tatto itu selalu tertutupi oleh baju nya. kecuali saat sedang gym dan mengenakan dress formal, maka tatto nya akan terpampang.

"nggak papa, Chel! gua pengin lihat proses nya." seru Marsha.

"gua yang ngeri anjir."

"sakit nggak sih, By?"

Aby menggeleng.
"kalau lu nggak mau lihat, lu bisa tunggu diluar ruangan." ujar Aby pada Rachel.

"gua ikut aja deh kalau gitu." sahut Rachel.

setelahnya mereka sibuk menikmati pijatan lembut yang terasa di kulit kepala mereka. begitu menenangkan. membuat Aby lupa akan masalah nya sejenak.

"btw By, gua masih nggak nyangka kalau lu kembaran Rayon." ucap Marsha tanpa membuka matanya.

"betul! padahal kalau nggak di bandingin, muka kalian beda jauh." tambah Rachel.

"dunia emang lucu." ujar Aby.

setelah mereka selesai dengan salon, langkah Aby membawa mereka bertiga ke sebuah tempat yang minim pencahayaan. tempat pembuatan tatto. Aby sungguh ingin menambah sebuah tatto di sepanjang punggung nya.

"haloo mas?" sapa Aby.

"yaa dek? mau bikin tatto?" balas sapa seorang laki-laki muda yang berumur kisaran 20an.

"iyaa nih bang. custom bisa kan ya?" tanya Aby.

"bisa banget." jawab laki-laki itu.

"teman nya bisa duduk disini dulu. yang mau bikin tatto bisa ikut saya masuk ke dalam ya."

Retama.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang