O3

0 0 0
                                    

Aby berjalan dengan tergesa menerobos siapa saja yang berani menghalangi jalan nya. napas nya memburu. dengan seluruh kekhawatiran, dia berdoa supaya apa yang dikabarkan teman nya tidaklah benar terjadi.

gadis itu memasuki private room tempat teman nya berada. tadi salah satu dari mereka memberi pesan pada Aby jika Laura–teman dekat nya diluar sekolah, mabuk berat dan tidak kembali dari toilet. dengan gila nya Aby mengemudikan motor dengan kebut.

saat memasuki ruang remang nan berisik itu, pandangan nya berhenti disatu titik. Laura ada disana dalam keadaan mabuk.

"wey sist!" sapa Dony.

Aby menyanggupi nya dengan senyuman singkat dan bergerak mendekati Laura.

"pas lu datang, Laura udah balik kesini. maaf banget nelpon lu malam-malam." ujar Farhan.

"duduk dulu lah, By. masa mau pergi aja?"

"nongki sini lah sebentar."

"alah biasanya juga dia sering kesini sampe jam 2 malam, ya nggak, By?"

"waduh ngapain tuh?"

"duduk dulu, By." paksa Raysa ketika Aby tidak menanggapi ajakan mereka.

Aby mendengus pelan, kemudian duduk disamping Laura.

"nah gitu dong!" seru Farhan.

"Lau?" panggil Aby seraya menepuk pelan pipi gadis itu.

"tadi dia minum banyak banget. kayak nya sih ada masalah." ucap Dony ketika Aby tidak mendapatkan jawaban dari Laura.

"oke juga pakaian lu, By." ucap Dony dengan mengerling nakal.

"oke your ass! gua nggak sempet ganti baju pas dengar Laura mabuk dan nggak balik dari toilet." jawab Aby.

gadis itu sekarang hanya menggunakan celana pendek khaki diatas lutut dan kaos kebesaran berwarna hitam senada dengan celana nya. memperlihatkan kaki jenjang Aby pada semua buaya darat disini, membuat dia sedikit menyesal tidak memperhatikan penampilan nya.

Chika menyodorkan sebuah gelas berisi minuman beralkohol pada Aby, yang langsung disambut gadis itu tanpa ragu.

"lu dari rumah langsung kesini, By?"

"iya." jawab nya.

"lu kesini nggak sampe 30 menit, padahal jarak apartemen kesini lumayan jauh." kata Dony. tangan lelaki itu bergerak menggoyangkan gelas nya yang masih terisi separuh.

mereka ngobrol ria. terkecuali Aby. kepala nya dilanda pening, pandangan nya memburam setelah meminum air yang diberikan Chika. gadis itu mendesis dan bangkit dari duduk nya.

"ke toilet dulu." ujar Aby.

Dony dengan sigap berdiri, membantu memapah gadis itu ke toilet.
"gua bantu sini."

lied. laki-laki itu memojokkan Aby di salah satu sudut perbatasan kamar mandi.

gadis itu mengerang, "minggir, Don." kata nya.

"lu mabok berat nih ceritanya?" tanya Dony sambil mengusap pipi merah Aby dengan lembut.

"minggir, gua bilang!" ucap Aby, suara nya yang sedikit meninggi membuat Dony tersentak dan mencekik leher Aby tak kasar, memaksa nya semakin terpojok.

tentu saja Aby berontak. tapi dengan pandangan yang buram dan kepala super pusing, dia bisa apa?

"lu itu cantik. gua jadi nggak sabar–

BUGH!

Dony terpental karena serangan tiba-tiba yang dia dapat. kening nya terbentur dinding, membuat nya meringis pelan.

Retama.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang