1O

0 0 0
                                    

Santara gempar. berita kepulangan Rayon dari penjara sukses menjadi trending topik. pagi hari sekolah sudah ramai dengan kicauan para murid.
juga dengan aksi ‘balas dendam’ yang di lakukan Aby di lapangan basket!

Gebby terduduk di tengah lapangan dengan keadaan mengenaskan. beberapa bagian di baju nya sobek, bolong, dan kotor. rok gadis itu tersingkap asal. rambut acakan dan napas yang terputus-putus.

Aby menatap Gebby dengan datar. seluruh pasang mata memperhatikan kedua nya. Aby menampilkan senyum miring nya saat melihat mahakarya yang sudah ia buat pada Gebby.
Aby maju selangkah, mendekati Gebby dengan seringaian keji nya. satu langkah Aby bagi Gebby adalah hitungan detik kematian nya.

"lu nggak cukup kuat untuk lawan gua. perlu lu tahu, Geb. kalau gua benci orang lemah." ujar Aby dingin.

orang lemah.

orang lemah.

orang lemah.

orang lemah.

kalimat Aby berputar di otak gadis itu. tatapan Gebby sayu. seolah satu sentuhan lagi saja maka kedua matanya akan tertutup dengan sempurna.

keadaan lapangan mencekam. tapi tak mengurangi kegiatan para murid untuk berbisik ria.

"panggil Tasya." kata Aby menatap Gebby menghunus.

"g-gua nggak tahu diman–

"suruh kesini atau?–" potong Aby, lalu..

BUGH!

"suruh Tasya hadap gua." ujar Aby entah pada siapa.

dan pukulan terakhir Aby sukses membuat Gebby menangis dengan keadaan mata terpejam.

tiba-tiba parkiran mendadak sangat ricuh. parkiran dan lapangan menyatu, hanya dibatasi oleh tali merah yang melintas. disana, Tama dkk memasuki lapangan.

bukan. bukan karena sabuk hitam di kepala lelaki itu yang terlihat mencolok. bukan juga karena Dewa dan Raffa yang saling berangkulan mesra. tapi karena satu member lain, yang sukses menarik perhatian banyak murid. Rayon.

"GEBBY PINGSAN WOI!" pekik seorang gadis yang menarik atensi Tama.

pandangan mereka bertemu. Aby yang menatap Tama datar, dan Tama yang menatap Aby dan Gebby secara bergantian dengan sorot mata kaget.

Tama berlari menghampirinya. menjauhkan Aby dari tubuh lemas Gebby.

"lu apain dia?" tanya Tama.

"menurut lu?" tanya Aby balik.

"woi Tam!" seru Raffa seraya menarik Dewa serta Rayon mendekat kearah laki-laki itu.

napas Aby tercekat. begitupula dengan Rayon. pandangan mereka bertemu. atmosfer diantara mereka mendadak dingin. perlahan tapi pasti, Rayon melepas rangkulan Raffa dan berlari mendekati Aby.

brukk!

Rayon mendekap Aby erat. menyalurkan rindu yang selama 6 tahun tak terbayar. kini semuanya lunas. pertahanan Aby runtuh. gadis itu membalas pelukan Rayon tak kalah erat.

seketika lapangan mendadak sunyi. Aby memejamkan kedua matanya, menikmati hangat nya pelukan Rayon yang terasa pas di tubuh nya. Rayon tersenyum lebar. tak hentinya mengucapkan Syukur pada Yang Diatas karena berhasil dipertemukan dengan Aby.

"i miss you a lot, Ray." lirih Aby tepat di samping telinga Rayon.

mereka tidak memperdulikan apapun lagi. yang Rayon butuhkan hanya pelukan. dan dia mendapatkan nya dari Aby. tak sedikit murid yang memotret mereka berdua. mengirim nya ke akun lambe turah dan dijadikan topik hangat.

Retama.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang