O5

0 0 0
                                    

Aby memberhentikan mobilnya kala melihat seorang wanita paruh baya yang terlihat kesulitan membawa banyak belanjaan dari sebuah minimarket. dengan inisiatif tinggi, Aby turun dari mobilnya dan ingin membantu wanita itu untuk menyebrang jalan.

"tante mau nyebrang?" sapa Aby seraya menampilkan senyum ramah nya.

wanita itu membalas dengan senyuman lebar dan menyanggupi omongan Aby dengan akrab nya. "iyaa nih. tapi dari tadi nggak sempet, mana belanjaan banyak."

"biar aku bantu, tante." Aby langsung mengambil alih beberapa belanjaan wanita itu yang terlihat sangat berat, dan menenteng nya.

"aduh nak, jangan sampe ngerepotin." ucap wanita itu tak tega.

"nggak papa tante. nggak ngerepotin."

lantas Aby merangkul wanita itu dan membantu nya menyebrang dengan tangan kanan yang memegang belanjaan terberat. kantong belanja itu Aby angkat tinggi tinggi, menyita perhatian pengguna jalan supaya memelankan laju kendaraan nya, memberikan jalan untuk Aby menyebrang.

saat sampai di sebrang, Aby menurunkan barang belanja nya dan menyerahkan kembali pada wanita itu.

"makasih banyak ya, cantik. kamu naik apaa tadi?" kata wanita itu.

"mobil aku disana, tante. tante mau kemana? mau aku antar?" tawar Aby seraya menunjukkan mobil pajero putih nya di sebrang jalan sana.

namun wanita itu menggeleng, "nggak usah, nak. mobil jemputan tante di depan sana kok." wanita itu menunjuk sebuah mobil yang ada beberapa meter di hadapan nya. pajero hitam, yang sama persis seperti mobil nya.

Aby menampilkan senyum tipis nya, "yaudah kalau gitu aku pamit dulu ya? tante hati-hati pulang nya." tangan Aby terulur hendak meraih telapak tangan wanita itu untuk di-salim.

"ah? iyaa.. kamu hati-hati ya, cantik. semogaa kita ketemu lagi!" seru wanita itu riang. Aby mengangguk singkat dan kembali menyebrang jalan.

tak langsung jalan, dia menunggu ibu itu memasuki mobil yang tadi di tunjuk nya. setelah mobil itu bergerak pergi, baru Aby menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang membelah jalanan Bandung yang terlihat mulai padat. tanpa tahu, bahwa seseorang dibalik kaca mobil hitam nya itu memperhatikan interaksi Aby dengan sang mama dengan intens.

"mama kenal dia?" tanya nya langsung saat sang mama memasuki mobil.

"mama yakin, sejak nyebrang kamu udah perhatiin mama. mama juga nggak kenal siapa dia, tapi seragam nya sama kayak seragam kamu. baik banget ya? cantik banget lagi. mama agak kaget waktu dia raih tangan mama buat salam. masih ada ya orang sesopan dia?"

orang itu hanya menanggapinya dengan dehaman, dan menjalankan mobil dengan pelan. dia memberi klakson pada gadis itu di sebrang jalan–tentunya tanpa membuka kaca jendela, yang dibalas acungan jempol.

00.00

A

by merebahkan tubuh nya dengan kasar diatas kasur. hari ini adalah hari yang melelahkan. sepertinya niat dia untuk ke club sehabis pulang sekolah, harus ia urungkan. tubuh nya tidak bisa diajak kerjasama. Aby memilih untuk berendam di bathub guna beristirahat sejenak.

45 menit waktu yang lebih dari cukup untuk dia berendam, mandi, dan mengenakan pakaian santainya. celana pendek khaki berwarna hijau lumut dan kaos oversize berwarna putih dengan gambar naga hitam di punggung.

gadis itu keluar dari kamar apartemen nya dan menuju kamar apartemen milik Max. ayah. papa. kata yang selalu ia gumamkan, namun tidak benar-benar dia ucapkan. ia tidak memiliki orang yang bisa dia sebut dengan nama itu. hubungan dia dan Max seperti sepasang adik dan kakak. begitu juga dengan tiga anak asuh Max yang lain.

Retama.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang