20 hari menjelang deadline terakhir pengumpulan novel.
Karina bergegas turun dan membayar ojek yang telah mengantarkannya sampai ke gerbang fakultas ilmu budaya. Dirinya menyibak rok panjang yang Karina pakai, takutnya tertempel debu sepanjang perjalanan tadi. Ia melangkah cepat melewati mahasiswa yang berlalu lalang, hiruk pikuk terdengar rusuh antara orang-orang yang membereskan ruangan dan ada pula yang berlatih musik dari program studi senibudaya.
Sesampainya di ruangan kelas Karina datang tepat waktu sebelum dosen yang akan mengajar datang memberikan lembar kertas ujian akhir semester.
Benar, ini sudah memasuki waktu sepuluh hari lebih masa ujian akhir semester. Dan Nazumi selaku dosen sengaja memberikan keringanan tugas dengan cara memperpanjang waktunya, maka dari itu para mahasiswanya dapat mengerjakan dengan serius dan tidak terburu-buru.
"Gak sabar di semester enam buat praktek kerja lapangan." Seru Alia.
"Emangnya lo udah nyelesain tugas bu Nazumi?" Tanya Karina.
"Udah kok, tinggal cetak aja di penerbit." Jawab Alia.
"Enaknya, gue masih beberapa bab menjelang tamat." Gerutu Karina.
Alia tertawa sambil mengelus punggung Karina tak lama kemudian Dilan datang membawa lembaran kertas. Karina bersemangat menyapa Dilan namun dirinya terhenti ketika melihat Dosen yang menyusul langkah Dilan memasuki ruangan.
"Lan! Lan!"suara kecil Karina memanggil.
"Apa?" Dilan menoleh.
"Nanti selesai ujian ketempat gue ya." Ucap Karina.
"Hm!" Dosen yang hendak menyebar lembaran soal ujian pun berdehem, dan mulai membagikan kertas itu sesuai barisan.
"Kerjakan dalam 30 menit. Kemudian kumpul di atas meja saya, tidak lewat dan tidak kurang. Tidak boleh meletakkan tas di atas meja, harus dibawah. Tidak boleh menoleh ke samping, tidak boleh merunduk. Harus fokus."
Syarat ujiannya membuat orang-orang teringat akan ketatnya seleksi penerimaan perguruan tinggi melalui ujian yang dulu mereka hadapi. Karina mulai fokus, semalam dia begadang untuk menelaah segala pengertian matakuliah ini. Walau tidak sampai selesai, paling tidak Karina tahu dasar-dasar setiap materi yang diberikan.
"Waktu habis, silahkan kumpul."
Rasanya 30 menit berlalu seperti sedetik, banyak murid mengeluh karena waktu yang diberikan sedikit sehingga mereka sangat terburu-buru mengisi lembar jawaban. Sedangkan Karina, Alia dan Dilan termasuk orang yang santai dalam menjawab semua pertanyaan, itu karena mereka sebelumnya sudah memiliki persiapan.
"Ngapain manggil gue? Mau kasih hadiah?" Tanya Dilan.
"Ih kok tau? Nggak seru ah!" Jawab Karina.
"Hah? Tumben baik bener." Dilan kaget padahal dia hanya menebak sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step-Love | Yoshi × Karina [END]
FanfictionKarina membutuhkan pacar untuk pembuatan novel sebagai tugasnya, demi mendapatkan hati Yoga ia menyatakan perasaan palsu dan memanfaatkan laki-laki itu. Walaupun udah selesai jangan lupa beri vote ya❤️