"Hai mahasiswa baru juga ya?"
Karina menoleh dia terlihat lugu dengan rambut kuncir dua, apalagi saat itu Karina masih menggunakan kaca mata lensa tebal. Karina mengangguk dia sangat pemalu sewaktu mengikuti ospek hari pertama. Teman pertama adalah Dilan, laki-laki yang menegurnya pertama kali sebelum Alia.
"Gue Dilan Aarav, kalo lo?"
"Karina Renjana Putri."
Mereka saling berjabat tangan memperkenalkan diri, tiba-tiba ada kakak tingkat yang memisahkan. Lebihnya lagi Dilan di suruh push up selama tiga puluh kali, Karina kasihan padanya. Nafas Dilan ngos-ngosan, Karina tidak tega saat dirinya ingin membela Dilan tiba-tiba saja dia di siram seember air yang membuat tubuhnya basah kuyup. Karina amat malu! Kejadian itu di saksikan satu angkatan, kebanyakan orang menertawainya.
Karina hanya anak perempuan yang baru saja berusia 18 tahun, dia masih muda dan mentalnya cukup rapuh ketimbang Dilan bernotaben laki-laki. Dengan cepat Dilan menghentikan hukumannya, dia bertengkar dengan kakak tingkat hanya untuk membela Karina. Melihat Karina dan Dilan tersudut dan di salahkan atas dasar kurang ajar, Alia pun bangkit dan menjadi pembela pertama bagi mereka berdua. Alia yang memang saat itu nyalinya membara karena rasa kesal mengancam kakak tingkat mereka, dengan cara mengadukan tindakan bullying yang berlebihan itu pada dekan secara kebetulan juga dia mempunyai orang dalam disana.
Sejak saat itu pula tidak ada yang berani mengganggu mereka bertiga, jikalau ada mungkin hanya bercandaan semata. Karina, Alia dan Dilan pergi menyudut mereka meninggalkan acara Ospek itu untuk menemani Karina mengganti bajunya.
"Nama lo Karina kan?" Tanya Alia.
"Iya." Jawab Karina mengangguk.
"Gue Alia, kalo ada apa-apa jangan takut. Kita sama-sama makan nasi, sama pula mahasiswa. Senioritas mungkin ada tapi jangan sampai membabi-buta, laporin aja tuh kalo mereka masih berlebihan." Alia ngedumel, sebab dia masih emosi tingkat dewa mengingat tingkah kakak tingkat yang semena-mena mengospek mereka.
Karina tersenyum, hari pertama dia sudah mendapatkan dua teman yang perduli padanya. Saat Karina membuka kaca matanya yang berembun, kali itu Dilan menyadari bahwa Karina memiliki kecantikan yang luar biasa. Dia saat itu tertegun, belum menyadari bahwa dirinya mulai jatuh cinta. Sepanjang waktu berjalan, Karina selalu menumpang pada Dilan, kerja kelompok, belajar bareng, makan bareng bahkan camping bareng ya walaupun ramai-ramai, tapi laki-laki yang paling dekat cuma sama Dilan.
Dilan, satu-satunya laki-laki yang selalu menemani Karina kemana saja sejak semester satu sampai lima. Setiap kali hatinya berdebar, dia selalu beranggapan itu hal yang tidak masuk akal dan menutup kemungkinan kalau dia sedang jatuh cinta. Karena Dilan tau Karina tidak mungkin membalas perasaannya apalagi kemungkinan untuk mereka berpacaran itu kecil karena sikap Karina yang kurang peka.
Namun saat kemunculan Yoga di kehidupan mereka semua, Dilan baru menyadari betapa pentingnya perjuangan untuk mendapatkan kebahagiaan. Menyesal dikemudian hari karena tidak sempat melakukan apa yang seharusnya ia lakukan, Dilan hanya bisa pasrah karena itu memang kesalahannya yang terlambat menyadari sesuatu, atau mungkin semuanya memang sudah takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step-Love | Yoshi × Karina [END]
FanfictionKarina membutuhkan pacar untuk pembuatan novel sebagai tugasnya, demi mendapatkan hati Yoga ia menyatakan perasaan palsu dan memanfaatkan laki-laki itu. Walaupun udah selesai jangan lupa beri vote ya❤️