Mang Hope (bonus)

131 7 0
                                    

Ting Ting Ting ....

"Mamang Hope lewat oi, beli oi," paksa Mamang Hope yang teriak sambil menjual cilok.

Lalu tidak lama berselang keluar seorang bocah berumur sembilan tahun, keluar dari salah satu rumah. Bocah bernama Taehyung itu melambaikan tangannya. "Mang sini, Mang.'

"Uh she up Mamang, mah."  Mang Hope tersenyum senang, kemudian mendekati Taehyung dengan gerobak motornya. "Mau beli berapa, Dek?" tanya Mang Hope.

"Seribu dapat berapa, Mang?" tanya Taehyung.

"Kalau seribu dapat dua," jawab Mang Hope.

"Kalau dua ribu?"

"Empat."

"Kalau tiga ribu?"

"Enam."

"Kalau empat ribu?"

"Delapan."

"Kalau lima ribu?" tanya Taehyung lagi.

Mamang Hope menghela nafas. Meski sangat kesal pada bocah di depannya, ia tidak boleh marah. Mang Hope memiliki prinsip "pembeli adalah raja"

"Sepuluh Adek kasep," kata mang Hope menahan kesal.

Taehyung mengangguk. "Oh, jadi harga persatuannya lima ratus, ya Mang?"

Mamang Hope tersenyum dongkol. "Pinter!!"

Taehyung mengangguk kecil. Ya udah Mang, nggak jadi beli, cuma mau nanya aja tadi," ucap Taehyung enteng, "jadi, tadikan ada soal yang nanyanya gini. Jungkook membeli sepuluh buah cilok dari mamang yang baru saja lewat, lalu Jungkook memberi mamang itu uang lima ribuan dan pertanyaan adalah! berapa harga satu cilok itu," urai bocah kematian tersebut.

Mang Hope mendongkol. "Jadi Adek cuma mau nanya, aja?" katanya lambat dengan nada khas orang Sunda.

"Iya. Makasih loh bantuannya." Tanpa merasa bersalah Taehyung masuk ke rumahnya dengan santai.

Sepeninggalan Taehyung,  Mang Hope pun menendang motornya hingga tumbang. "Gak usah jualan lagi, lah!!" rajuknya, kemudian dia pergi meninggalkan motornya . Bodo amatlah semuanya, pikir Mang Hope.

Tamat.

Sope (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang