Shuichi POV."Eh, Kaede." Aku menyapa Kaede yang sedang mengobrol dengan Miu di taman.
"Hai Shuichi." Dia membalas sapaanku.
"Hai Pooichi." Balas Miu.
"Kamu mau kemana?" Tanya Kaede.
"Aku abis anterin Kokichi ke rumah, dia pingsan tadi..." Jelasku.
"YANG BENER AJA?! BERARTI LU BENERAN NGELAKUIN TANTANGANNYA?!" Tanya Miu.
"Tantangan? Kalian ngomongin apa? Terus Kokichi kok bisa pingsan?" Tanya Kaede.
"Uhm, jadi gini..."
Flashback...
Aku memutuskan keluar rumah setelah nonton Shigatsu Wa Kimi No Uso, anime yang direkomendasiin Tsumugi. Ternyata sedih juga, bahkan sampe ditanyain sama Ibu gara-gara nangis.
Saat aku keluar, aku melihat Kokichi membawa sesuatu di tangannya.
"Kokichi!" Aku menyapanya.
"Eh, Shumai!" Balasnya.
"Itu apaan yang kamu pegang?" Tanya Shuichi.
"Oh ini, boneka santet. Aku minjem dari Kiyo, katanya beneran bisa santet orang. Dia dah pernah nyoba berkali-kali soalnya, jadi aku penasaran dan pengen coba deh." Jelasnya.
"BONEKA SANTET?! EMANG KAMU MAU COBA KE SIAPA?!" Aku tau dia anak paling barbar di Komplek, tapi ini kelewatan.
"Aku mau coba santet si Landak Idiot sama Maki-Roll! Soalnya gua ada dendam pribadi •3•" Jawabnya dengan santai.
'sumpah ini orangtuanya gimana ngurusin dia ya -_-|||' batinku.
Orangtua Kokichi be like : anaknya pas masih bayi dikasihnya dankau, bukan asi🗿
"Kichi, jangan kayak gitu lah..." Aku mencoba menghentikannya.
"Bodo amat, mereka ngejek gua mulu anjir. Gini-gini juga gua ada perasaan, harga diri gua direndahin." Tiba-tiba dia malah akting kayak di drakor yang ibu tonton.
"Kichi, nanti lu kenapa-kenapa gimana?" Aku terus mencoba menghentikannya.
"Ciee perhatian~" Ejeknya.
"Bukan gitu, tapi kamu mau kayak yang di anteve...?" Aku mencoba menjelaskannya.
'ya iyalah aku perhatian, ntar kalo kamu kenapa-kenapa kan aku yang repot...' batinku.
Tiba-tiba aku keinget kalo Miu nantangin aku buat gombalin Kokichi, gara-gara aku ngasitau kalo aku naksir sama Kokichi.
Aku harus lakuin itu sekarang, aku bahkan sampe searching google, soalnya aku gak pinter gombal kayak Bang Leon, Bang Kazuichi, ataupun Kaito...
"Uhm, Kichi..." Aku memegang bahunya.
"Apaan?" Tanya Kokichi.
Kokichi blush : 0%
Aku menatap matanya, wajahnya benar-benar kebingungan. Aku menghela nafasku, dan mencoba menenangkan diriku...
"Sejak mengenalmu, bawaannya aku pengen belajar terus..." Ucapku.
"Hee? Shumai mau dapet ranking 1 juga kayak aku?" Ejeknya.
"Bukan itu, tapi karena aku pengen belajar menjadi yang terbaik buat kamu." Aku menyelesaikan gombalan pertamaku.
"Shumai, lu sehat?" Tanyanya, aku bisa melihat wajahnya memerah.
Kokichi blush : 20%
"Setiap melihat senyumanmu aku dapat merasakan hangatnya matahari. Setiap melihatmu tertawa aku seperti melihat indahnya bintang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Hope's Peak
FanfictionGimana jadinya kalo anak-anak Danganronpa bukan hanya satu sekolah, melainkan satu komplek perumahan? ⚠️ Warning! ~mengandung Yaoi, Yuri, dan beberapa ship normal ~Kosakata tidak baku ~bahasa kasar ~Crossover