~•'| Chapter 27 : Kasusnya belum selesai |'•~

95 9 2
                                    

"Jadi, apa yang mau lu omongin? " Tanya Kaito pada Kokichi, mereka kini tengah berada di sebuah taman yang ada di Komplek mereka.

"Lu masih inget gak, soal rumah yang ada di komplek sebelah itu? " Tanya Kokichi.

"Rumah yang mana? Kan di komplek sebelah mah rumahnya gak cuman satu. "

"Rumah yang ada mayatnya itu loh! Inget kagak? "

"Oalah, rumah yang itu toh... Kagak:) " Kaito cuman nyengir, sementara Kokichi sudah mengangkat kedua tangannya.

"Lu mau tangan yang kiri, ntar bisa masuk rumah sakit? Atau mau tangan kanan, ntar bisa masuk kuburan? Atau mau dua-duanya sekalian biar bisa masuk neraka jalur VIP? "

"Ampun, Tet! Gua dah inget soal rumah itu. Kenapa emangnya? " Tanya Kaito.

"Tat, Tet, Tut, Tot, lu kira gua suara kereta api apa? "

"Bukan, gua manggil lu Tet soalnya lu tuh Bantet. "

"Si Anj-"

Karena lagi puasa, jadi Author harus take ulang scene nya karena scene tadi mengandung kata-kata yang bisa membatalkan puasa😁

"Jadi, kenapa lu nanyain soal rumah itu ke gua?" Tanya Kaito.

"Lo inget kan mayat anak laki-laki yang ada disana? Yang katanya mirip banget sama gua. "

"Iya, emang kenapa? Kasus nya kan udah selesai. Pembunuhnya juga udah ditangkep sama polisi. "

"Kasusnya udah selesai, tapi tugasnya belum selesai. " Kaito mengernyitkan keningnya, ia tidak mengerti maksud Kokichi.

"To, kalo misalnya gua bilang kalo hantu anak itu masih gentayangan sampe sekarang, lu bakal percaya gak? " Tanya Kokichi.

"Ish, apaan sih?! Lagian mana ada hantu siang bolong gini, apalagi sekarang lagi bulan Ramadhan, harusnya kan semua hantu, jin, setan, atau apapun itu kan dikurung di Neraka, harusnya lo juga sih soalnya kelakuan lu aja udah kek setan. "

"Gua serius anjir, hantu anak itu masih gentayangan! "

"Emang lu tau darimana? " Pertanyaan Kaito sempat membuat Kokichi terdiam.

"Karena hantu itu ada disini. " Seketika suasana menjadi hening, Kaito bahkan terdiam karena mencoba mencerna omongan Kokichi.

*Krik, krik, krik, krik*

"... Pfft, AWOWKWKWKWKWK!!! Haishh, lucu banget dah candaan lu. " Kaito tidak menganggap serius ucapan Kokichi.

"Aku serius, mau aku buktikan? " Mendengar Kokichi yang biasanya menggunakan Lo-Gua namun justru mengatakan Aku-Kamu membuat Kaito tambah terdiam.

"Cil, gak lucu sumpah! " Kaito mulai risih dengan perubahan cara bicara Kokichi, ditambah lagi tiba-tiba Kokichi menumpahkan air ke rambutnya.

Seketika warna rambut Kokichi berubah, dan ia juga nampak melepaskan semacam soflen dari mata kirinya. Tidak hanya itu, ia juga melepaskan syal catur jamet yang biasa ia gunakan dan nampak bekas cekikan di lehernya tersebut.

 Tidak hanya itu, ia juga melepaskan syal catur jamet yang biasa ia gunakan dan nampak bekas cekikan di lehernya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Komplek Hope's PeakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang