#10

8 0 0
                                    

Kamis, 04 November 2021

Lapangan basket nampak sangat padat hari ini. Sebagian murid terutama siswi berbondon-bondong menuju lapangan basket untuk melihat pertandingan basket yang sedang terjadi. Walaupun ini hanya pertandingan antarkelas, mereka semua tetap bersemangat menonton seolah ini adalah pertandingan antar sekolah. Mungkin ini karena Elfan. Kapten basket baru yang menarik banyak perhatian disekolah. Bukan hanya karena dia adalah anak dari pemilik sekolah, tapi juga karena wajahnya yang tampan.

Reyna dkk pun ikut serta menonton karena guru mereka sedang sakit. Sementara itu, di jendela-jendela kelas banyak siswi menghela napas kecewa karena tak bisa menonton pertandingan itu karena kehadiran guru mereka.

"Gilaaa!! Si Elfan bisa populer juga yah" ucap Clara sambil mengunyah snack yang ia beli di kantin tadi.

"Dia kan anak pemilik sekolah. Gimana gak populer coba" balas Reyna. Mereka kini berada ditempat yang agak jauh dari lapangan basket, namun masih bisa melihat dengan jelas pertandingan itu.

"Yah, dia emang populer sih. Sayangnya udah ada yang punya" ucap Clara sambil melirik Delia yang sedang sibuk dengan ponselnya. Delia hanya menatapnya tajam sekilas lalu kembali memusatkan perhatiannya ke ponsel.

Tak lama kemudian terdengar suara ricuh dari lapangan basket. Reyna dkk menatap lapangan basket yang kini memperlihatkan Elfan yang sudah terbaring di tanah. Reyna dkk dengan cepat berlari kesana. Baru saja Delia akan menanyakan keadaan Elfan, Cheryl datang dengan wajah khawatirnya. Secara perlahan, Delia mundur dengan senyum yang dipaksakan.

Cheryl menyuruh beberapa murid laki-laki untuk membantunya membawa Elfan ke UKS. Setelah itu, kerumunan penonton pun ikut bubar bersamaan dengan dibunyikannya peluit oleh guru olahraga.

"Lo gak mau ke UKS?" tanya Nata pada Delia yang masih menatap lurus kearah lapangan.

"Gak guna juga gue kesana" jawab Delia lalu berjalan meninggalkan teman-temannya menuju kelas. Reyna, Clara, dan Rena pun hanya bisa mengikuti Delia.

~~~

"Beberapa hari lagi perayaan ulang tahun sekolah akan dilaksanakan. Dan setiap kelas diwajibkan untuk menampilkan setidaknya tiga penampilan" ucap bu Rina membuat kelas mulai ribut.

"Untuk penampilan yang akan kelas kita tampilkan, apakah ada yang mau mengusulkan idenya?" tanya bu Rina. Salah satu murid mengangkat tangannya.

"Gimana kalau drama?" usul Rachel, bendahara kelas.

"Yah, kalau semua setuju saya juga setuju" ucap bu Rina. Akhirnya, setelah beberapa menit berdiskusi, mereka semua sepakat untuk menampilkan drama, menyanyi, dan dance.

"Untuk menyanyi, kalian bisa membuat vokal grup ataupun Paduan suara" Ucap bu Rina.

"Baik. Sampai disini saja, sisanya biar kalian atur sendiri" lanjut bu Rina lalu berjalan meninggalkan kelas.

Ketua kelas mengambil alih kelas. Mereka kembali berdiskusi untuk siapa saja yang akan tampil. Beberapa menit kemudian, hasilnya pun sudah keluar.

Untuk drama ada 10 orang karena mereka hanya akan menampilkan drama yang pendek. Untuk dance ada 6 orang. Dan menyanyi ada 3 orang, 2 orang vokalis dan 1 orang lagi yang bermain gitar. Setelah itu, mereka yang ikut serta pun mendiskusikan tentang penampilan mereka.

Disini, Reyna, Delia, dan Nata sedang mendiskusikan apa yang akan mereka nyanyikan. Sementara itu, Clara bergabung dengan kelompok drama.

~~~

Reyna dkk sedang berada dikantin. Makanan mereka sudah habis sejak tadi namun mereka belum berniat meninggalkan tempat mereka.

"Kalian enak sama-sama tampilnya.  Gue doang yang sendiri" sungut Clara kesal.

REYNA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang