Vote dulu, Bestie <3
"Minum." Sahut Arkan setelah menyelesaikan makanannya.
Liona yang sibuk dengan ponselnya tak mendengarkan sahutan Arkan.
Arkan merotasikan matanya saat Liona masih sibuk dengan ponselnya.
'Cantik-cantik kok budeg' -batin Arkan.
"Liona, tolong ambilin minum." Sahut Arkan lagi, kini dengan suara yang sedikit lebih keras agar Liona dapat mendengarnya.
Liona pun beralih menatap Arkan.
"Ehh iya bentar." Kata Liona cepat kemudian berjalan menuju meja disamping wastafel tempat dia menaruh teh hangat yang mungkin sudah dingin.
"Niihh." Arkan menerimanya dengan tatapan datar.
"Makasih." Sindir Liona setelah Arkan mengembalikan gelas es teh yang sudah kosong.
Arkan hanya berdehem menanggapinya, kepalanya masih pusing dan berat.
"Mau gue kompres ngga tuh dahi?" Tawar Liona.
"Pulang. Dirumah gue aja." Jawab Arkan.
Liona bingung dibuatnya.
'Ini maksud si kulkas nyuruh gue antar dia pulang gitu?' -batin Liona.
Arkan yang seakan mengerti dengan tatapan Liona pun kembali bersuara.
"Iya, anterin gue pulang." Kata Arkan.
"Tapi, kan belum jam pulang. Telpon orang rumah lo aja kalau gitu, minta jemput lo." Jawab Liona.
"Tadi katanya lagi free class." Sahut Arkan mengalihkan tatapannya dari Liona.
Liona pun panik dan berpikir alasan apa lagi yang bisa ia gunakan untuk menolak permintaan si kulkas.
Liona bukannya jahat atau ngga mau bantu Arkan, tapi ia sudah buat janji dengan Kiana dan Fely.
"Tapi gu-"
"Oke, ayo." Sela Arkan kemudian berusaha turun dari kasur UKS.
Liona dengan sigap membantunya, takut Arkan jatuh dan membuatnya tambah kesulitan nanti.
"Ck,iya-iya." Final Liona sambil memapah Arkan.
Pas banget mereka berdua bertemu dengan Arsya yang hendak masuk kedalam UKS.
"Lho, kalian mau kemana?" Tanya Arsya bingung.
"Pulang." Jawab Arkan.
"Yaudah, sorry nih gue ngga bisa anterin lo pulang soalnya pak Bambang ngasih gue banyak kerjaan dan harus diselesaiin secepatnya." Kata Arsya tidak enak pada sahabatnya. Arkan hanya menganggukkan kepalanya lemah.
"Li, gue minta tolong anterin Arkan pulang, ya?" Pintanya pada Liona.
"Iya, Ar. Ini gue mau nganterin dia kebetulan gue bawa mobil sendiri." Jawab Liona sambil tersenyum pada Arsya.
Arkan yang melihatnya pun merotasikan matanya malas.
"Li, gue capek berdiri terus." Kata Arkan pelan karena Liona sedari tadi tidak meninggalkan tempatnya.
Liona pun sadar.
"Ehh i-iya. Kalau begitu, lo bawa pulang mobil Arkan ya,Ar. Tas Arkan juga sekalian." Kata Liona.
"Oke, mana kunci mobil lo?" Jawab Arsya sambil mengadahkan tangannya pada Arkan.
Arkan dengan cepat mengambil kunci mobilnya yang ada di saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELION
Fanfiction[do not copy this story, plagiarism is expected to stay away]. This story is purely from my imagination! Happy reading, I hope you enjoy this story. 💌 Sucitra Aulyanis, 2021.