05 [ OSIS Room ]

3 1 0
                                    

Enjoy 💌

'Kriingg'

Bel istirahat pun berbunyi. Liona merapikan alat tulisnya dan bergegas ke ruang Osis susai perintah Arsya tadi.

"Eh eh, Li tunggu." Panggil Kiana.

"Kenapa, Ki?" Tanya Liona berbalik menatap Kiana.

"Lo mau nitip apa? Ntar gue anterin ke ruang Osis ama Fely." Tanya Kiana.

"Emm ngga usah deh. Ntar ngerepotin kalian." Tolak Liona tak enak.

"Yaelah, Li. Kayak sama siapa aja lo." Sahut Fely.

"Emm susu kotak coklat aja ama roti kalau boleh." Kata Liona.

"Oke, ntar gue nyamperin lo bareng Fely." Kata Kiana.

"Kalau gitu, gue duluan ya." Pamit Liona kemudian berjalan keluar kelas.

☁️☁️☁️

Liona telah sampai didepan pintu ruang Osis.

'tok tok tokk'

"Masuk." Sahut seseorang dengan suara briton dari dalam ruang Osis.

Liona pun membuka pintu ruangan itu setelah mendapat izin.

Tapi, ia tak menemukan keberadaan Arsya. Disana hanya ada Arkan yang sibuk dengan kertas-kertas dihadapannya dengan kacamata yang bertengger di atas hidungnya yang mancung.

 Disana hanya ada Arkan yang sibuk dengan kertas-kertas dihadapannya dengan kacamata yang bertengger di atas hidungnya yang mancung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma-maaf mengganggu. Arsya kemana kalau boleh tau?" Tanya Liona pelan ke Arkan.
'Ya ke siapa lagi? Yakali AC ruangan'

Arkan pun melepaskan pandangannya dari kertas-kertas tadi yang kini menatap kearah Liona.

Arkan pun melepaskan pandangannya dari kertas-kertas tadi yang kini menatap kearah Liona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kantin." Jawab Arkan seadanya.

'Ganteng doang, tapi irit ngomong.' Batin Liona menggerutu mendengar balasan singkat Arkan.

Liona akhirnya duduk dikursi kemudian memainkan ponselnya sembari menunggu kedatangan Arsya.

Hening.

MARVELION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang