The Destiny of the Assassin ✓

kedua belas

Busan airport,

Pesawat dari arah Seoul baru saja tiba, mendarat dibusan,

menurunkan orang orang berjas yang langsung menjadi pusat perhatian banyak orang, "tuan lewat sini",
Sang empu mengangguk, memasuki mobil sembari melepas jas berwarna hitamnya,

Mobil mulai berjalan, "aku sudah memberi perintah beberapa orang kita untuk mengawasi dia disana",

"dalam 1 bulan kedepan, jika Lee jeno  tidak juga membunuh  wanita gila itu, perintahkan bawahanmu yang bekerja, setelah itu ia akan tahu, jika aku bersungguh sungguh",

"Baik tuan",

Inilah definisi yang benar benar menggambarkan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, sifat ayah dan anak benar benar tidak jauh berbeda, sama sama keras kepala,

Dulu, pada saat Lee jeno masih duduk di bangku 4 SD, do-wook pernah menemukannya menginjak 3 hamster yang sebenarnya diperuntukkan untuk pakan ular, sama sama gila bukan?,

kondisi keluarga Lee sangat hangat awalnya, semua berubah setelah sang istri, atau ibunda dari Jeno pergi, tidak meninggal, melainkan diusir karna hamil oleh orang yang dipastikan bukan do-wook sendiri,

Dendam?,

Mungkin, tidak ada yang menutup kemungkinan hal itu untuk tidak terjadi, inilah yang membuat keluarga Lee dikenal sangat tertutup, dan dingin.

...

"Sudah kuperingatkan jaemin, kembali kesini, jauhi gadis itu, apa kau tidak mengerti",

"Aku masih banyak tugas disini"

"pulang atau semua kakakmu yang akan menyeret kesini" didalam telfon terdengar suara perempuan yang berucap "ssst tenang, berikan telfonnya, biar aku yang bicara",

Jaemin hendak mematikan, sebelum suara wanita menyela lebih cepat, "jaemin, ibu ngerti, tapi ayahmu juga benar, kembali sekarang, kau sudah terlalu jauh sayang",

Itulah wanita yang sudah membesarkan seorang na jaemin bertahun tahun lamanya, penuh kasih sayang, suara halus nan lembut yang membuat Nana enggan menolak, "besok lusa, tidak janji",

"Ibu tunggu." telfon pun terputus, menyisakan jaemin dalam hening,

sejenak ia berfikir bagaimana keadaan Karina sekarang, sudah hampir 4 tahun Karina hidup sendiri sesudah ditinggal pergi oleh wanita paruh baya, neneknya tentu saja,   

Kalau boleh Jujur, perasaan Nana lebih dari itu, tapi nyatanya, dia tidak boleh melewati batas, tugasnya hanya menjaga, memastikan Karina aman dikota.

Tanpa sadar, matahari menyapa dari luar jendela, matanya mengerjap, menatap kearah sekitar, hari ini, ia tidak mengerti harus melakukan apa, seperti tidak ada wacana, pergi kekantor?, Semenjak Karina hilang, tempat itu menjadi sangat anti jaemin datangi,

Kesannya terlihat sangat santai bukan?, Kenyataannya tidak juga, sudah beberapa kali, jaemin menyakinkan dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa Karina baik baik saja, sebenarnya dimana tempat Karina berada, ia tahu, hanya saja, ada beberapa hal yang benar harus ia cari.

...

Dor

Dor

Dor

3 peluru meleset, melewati vas didepan sana, tertangkap oleh dinding, berlatih 2 hari tidak akan cukup, karenanya Karina harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin,

Lee jeno penembak handal, hanya orang Gila yang berani menantang manusia macam Jeno, dan dialah orangnya,

Menyesal, tentu, berkali kali kata bodoh keluar secara sengaja dari bibir Karina, belum lagi kepalanya terasa berputar sekarang,

"nona, bajumu baru saja dilaundry, akan kutaruh dilemari" pelayan bercelemek datang dari luar menuju kearah lemari, "jika nona ada keperluan lainnya, bisa panggil ak-",

Dor!!

"Bajumu kurang warna, mungkin warna merah bisa menambah coraknya".

•••

Eh Karina kenapa tuh guys,
Ayo mulai mikir yok,

Author tau kok readernya
pinter pinter,

Btw, HAPPY NEW YEAR GUYSS!!🎆🎉

Gak nyangka udah 1 tahun cerita
ini belum tamat tamat(´∩｡• , •｡∩'),

Spesial tahun baru jadi
upnya cepet,

Apanih harapan kalian untuk
tahun 2022 ?,

Jangan lupa
• ✩
• (...)

Wuf you semua ～♡