keenam belas

334 52 2
                                    

Karina mengerjap selama beberapa saat, sampai menyadari, jika dirinya sedang berada ditangga menuju rooftop sekolah,

Entah kenapa, hanya untuk memutar knop pintu saja tangannya terasa sangat berat, mungkin karna terlalu gugup, tapi pertanyaannya, gugup pada apa?,

Knop terputar, Beriringan setelahnya, pintu terbuka dengan lebar, dan tau apa yang Karina temukan?,

Hye Yoon,

ingat, siswi yang bunuh diri dibeberapa dibulan lalu, dia terlihat masih memakai seragam sekolahnya, bergelantungan dengan kaki mengarah kebawah, tidak hanya ada Hye Yoon disana, didepannya, terdapat wanita dewasa berpakaian rapi, bersama sepatu hitam klimisnya, berdiri membelakangi Karina,

Tanpa maksud dan sebab, wanita itu mulai melepaskan 1 persatu jari jemari Hye Yoon, membuat Karina sontak ingin berlari, namun rantai tiba tiba muncul, mengunci tubuhnya untuk tetap diam ditempat,

"Na-" ini suara Hye Yoon, kata katanya terpotong bersamaan dengan suara benturan keras yang datang dari arah bawah,

Karina benar benar melihat kejadian aslinya didepan mata, tapi dia sendiri tidak bisa berbuat apa apa, matanya masih terpaku pada pelaku yang hendak membalikkan tubuhnya,

Karina marah, matanya penuh dengan Air mata,

Benar jika Hye Yoon bukanlah bunuh diri, melainkan dibunuh–oleh dirinya sendiri.

...

"Hah..Hah...Hah."

"Sudah bangun" suara Lee jeno yang begitu tiba tiba, memaksa keseluruhan nyawa Karina  terkumpul,

Lee jeno terduduk dibangku tepat didepan wajah karina tidak lupa terdapat buku yang terlihat hanya dipandangi saja, oh, jangan lupa Jisung yang selalu berada bersamanya, kapanpun, dimanapun, mereka berdua sama sama masih memakai piyama.

Lee jeno terduduk dibangku tepat didepan wajah karina tidak lupa terdapat buku yang terlihat hanya dipandangi saja, oh, jangan lupa Jisung yang selalu berada bersamanya, kapanpun, dimanapun, mereka berdua sama sama masih memakai piyama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ng-ngapain?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ng-ngapain?"

"Melihatmu" jawaban yang sama sekali tidak ingin Karina dengar,

Mengingat pagi tadi, saat wanita bernama Giselle hadir dan mengatakan hal yang tidak bisa ia sendiri cerna, 'setelah satu tahun?', Apa yang terjadi selama satu tahun itu, mereka benar sepasang kekasih?,

Tiba tiba pertanyaan demi pertanyaan bermunculan, membuat dirinya malas meladeni Lee jeno yang obrolannya sedang ia diami sedari tadi,

Melihat gelagat Karina, tidak ragu Lee jeno tersenyum lebar, "apa kamu cemburu",

Langkahnya mendadak terhenti lalu berbalik menatap Jeno sembari mengerutkan kedua alisnya, "cemburu?"

"Hmm"

"Untuk apa?"

"Tadi pagi" sedikit menjeda kalimatnya, Lee jeno beranjak menghampiri Karina bersama nampan berisi semangkuk bubur abalone, lengkap dengan 1 buah apel, dan segelas air putih,

"Tadi pagi" sedikit menjeda kalimatnya, Lee jeno beranjak menghampiri Karina bersama nampan berisi semangkuk bubur abalone, lengkap dengan 1 buah apel, dan segelas air putih,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak jadi, makan ini, Giselle, dia tunanganku, tapi tenang saja aku tidak akan menikahinya" sambungnya, seperti dugaan kalian Jeno pergi setelah itu,

Gak nanya, batin Karina,

Belum lebih dari 2 menit, sayup sayup obrolan Lee jeno serta Jisung terdengar, menarik Karina untuk menguping dibalik pintu,

"Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan gangguan kepribadian ganda. Terapi pun hanya ditujukan untuk mengurangi gejala, serta membantu penderita belajar lebih mengendalikan perilaku."

"Lalu apa Kaka akan mengajaknya terapi?"

"Mau tidak mau, tapi satu hal yang harus kau cari hari ini, data ke 105, bawa orang itu kebawah hingga batas waktu sore nanti"

"Baik, akan aku telfon haechan dan yang lain untuk mencari keterangan secepat mungkin"

Ekspresi terkejut ia layangkan menatap bagaimana suara itu mulai pergi menjauh, apa ada sesuatu yang pernah ia lakukan, jauh dari itu, didalam fikirannya, ingatan bahwa kemarin terdapat luka pada tubuh Jeno membuat hati Karina sangat gusar,

Kebenaran tentang, asistennya yang meninggal, luka pada tubuh Jeno, lalu Hye Yoon, apakah semua ini memang benar ialah dalangnya?

•••

Tbc

Aduhhh maaf bangettt up bulan ini telat,
Apalagi kemarin,

Lagi sibuk di dunia nyata soalnya, ini aja lagi lagi aku ngebut,

Mohon perhatiannya ya,
Besok aku bakal up lagi, jadi beruntun gitu, buat waktunya kapan aku gak bisa pastiin,
Bisa pagi, bisa siang, bisa sore,
Ataupun tengah malem kaya gini,

Sekali lagi MAAf


G

imana nih puasanya, belum ada yang bolong kan?


Vomentnya jangan lupa ok ok,

Luv you/~

The Destiny of the Assassin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang