Ficlet-One Shoot Stories

Beautiful

DRABBLE
KINDA ANGST
a lil bit 18+⚠️

"Indah banget kamu" Kata-kata yang sering Sehun ucapkan ketika bercinta dengan Jiyeon. Kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Sehun ketika melihat Jiyeon penuh dengan peluh keringat diseluruh tubuhnya, melihat Jiyeon yang terlampau kecil berada dalam kungkungannya. Suara adu kulit itu menggema di ruangan mereka, tidak memikirkan apa yang akan terjadi hari esok, seolah kedua insan itu saat ini sama-sama berprinsip YOLO (you only live once).

Permainan mereka berhenti kala keduanya sama-sama mengeluarkan cairan cinta, begitu kata orang tapi lebih tepatnya ketika mereka sudah menyelesaikan klimaks mereka. Sehun menjatuhkan tubuhnya disamping Jiyeon, membawa wanita itu dalam dekapannya pada posisi big spoon. Ini gaya tidur favoritnya, mendekap seseorang yang lebih kecil darinya, terlebih kejantanannya yang masih bersarang di kandang milik Jiyeon.

***

Pagi ini Sehun merangkul Hyein, kekasihnya. Fuck, apa kalian tertipu dan berpikir bahwa Jiyeon adalah kekasih si pria? Hm ya pasti kalian tertipu. Jiyeon bukanlah kekasih Sehun, ya pernyataan itu sebenarnya tidak betul juga tapi lebih spesifiknya Jiyeon bukanlah kekasih terang Sehun, dia hanya kekasih gelap si pria. Keduanya bermain di belakang Hyein, alasannya? Karena Sehun menjaga Hyein dari nafsu duniawi.

Lebih bejatnya lagi, ketiganya merupakan teman dalam satu kelompok yang sama. Satu kampus dan kelas di hampir semua mata kuliah.

Setelah bercinta seperti semalam, keduanya akan kembali seperti teman biasa seolah tidak terjadi apa-apa pada mereka. Tapi bukan berarti keduanya tidak saling menyayangi. Sehun, pria itu menyayangi Jiyeon, ia mencinta wanita itu. Well, Sehun akui bahwa Jiyeon adalah wanita tercantik yang pernah ia temui selama ini disamping ibunya. Wajah kecil si wanita, tulang hidungnya yang tinggi, bibirnya yang tidak terlalu tebal tapi tidak terlalu tipis juga, oh jangan lupakan matanya yang menyerupai mata kucing dewasa. Sangat menakjubkan dan indah. Dia tidak akan munafik jika terkadang dirinya cemburu melihat Jiyeon dekat dengan pria lain.

"Ayo" Ajak Daniel pada Sehun yang sedari tadi diam, oh ya Sehun tidak sengaja terdiam ketika tadi ia melihat gerakan Daniel yang terkesan menguji kesabarannya dengan menaruh tangannya di pinggang Jiyeon.

"Kenapa? Kau sakit?" Itu Hyein, gadis itu agak khawatir pada Sehun. Si pria menggeleng dan tersenyum pada Hyein sembari membawanya mengekor Daniel dan Jiyeon yang ada di depan mereka.

Rencana hari ini, lima orang dalam satu kelompok itu akan movie marathon di flat Geumi, dan keempat lainnya —Sehun, Hyein, Daniel dan Jiyeon sudah duduk manis di ruang tamu sesekali bercanda dengan satu sama lain sambil menunggu makanan datang sebelum agenda utama mereka dimulai. Jiyeon melirik dari ujung matanya, kemesraan sang kekasih gelapnya. Fakta yang lebih membuat miris adalah perbedaan Sehun memperlakukan dirinya dan Hyein. Sehun menjaga Hyein, Jiyeon tahu itu, Sehun sangat menjaga si gadis bahkan keduanya tidak pernah berciuman, oh apa Jiyeon harus bangga karena sudah mencicipi bibir Sehun?

Sedangkan Sehun selalu memperlakukannya dengan nafsu, memang betul Sehun tidak pernah bermain kasar di atas ranjang dengannya. Tapi Sehun seolah agak menjatuhkan harga dirinya ketika ia dapat memakai tubuh Jiyeon dengan leluasa dan menjaga tubuh yang lain dengan sangat. Jiyeon pikir, semuanya memang bukan hanya kesalahan Sehun. Jiyeon sudah salah menyukai dan menerima Sehun untuk memakai tubuhnya, sebagai pelampiasan nafsunya karena tidak dapat berbuat lebih pada kekasihnya. Ia menyesal bahwa dirinya pernah nengucapkan pada Sehun untuk memberitahunya jika pria itu akan membuangnya, karena kali ini Jiyeon sudah memantapkan hatinya, ia akan maju semaju Sehun dengan Hyein. Jiyeon akan maju dengan Daniel, Daniel memperlakukan Jiyeon sama seperti Sehun memperlakukan Hyein. Pria berbahu lebar itu sudah membuat mata Jiyeon terbuka, bahwa ia layak untuk disayangi, being loved by someone openly. Dia akan mengakhiri hubungan bejatnya dengan Sehun, ia tidak ingin Hyein dan Daniel terluka.
.
.
Jiyeon bangkit berdiri dengan sunyi, saat ini semua temannya sudah tidur. Matanya melirik pada Hyein dan Geumi yang tidur disamping kirinya. Langkahnya agak berjinjit supaya tidak memberi suara dan tidak membangunkan yang lainnya, dia hanya merasa penat padahal dirinya baru saja bangun.

Setelah memastikan pintu kamar tertutup rapat, Jiyeon melangkah ke balkon melewati tubuh Sehun dan Daniel, menikmati pemandangan gedung tinggi dari balkon flat milik Geumi lumayan menetralisir pikirannya.

"Kau tidak kedinginan hm?" Tanya Sehun setelah menyampirkan jaketnya pada bahu Jiyeon. Jiyeon agak terkejut dan melirik ke dalam ruang tamu, melihat Daniel masih tertidur pulas.

"Jangan lakukan itu lagi, aku tidak mau menyakiti yang lainnya" Ucapan Jiyeon dibetulkan oleh Sehun, tapi rasa kasih Sehun tidak dapat menerimanya. Ia khawatir ketika melihat Jiyeon di balkon dengan kaos tipisnya, bagaimana jika si wanita kedinginan? Berlebihan memang.

Sunyi menyelimuti keduanya, Jiyeon kembali memantapkan hatinya, ini saatnya,

"Sehun-ah, ayo kita sudahi semua permainan kita" Hati Sehun mencelos, matanya tajam menatap mata besar nan sendu di hadapannya. Ini yang paling ia takutkan, mau tidak mau ia harus menerima keputusan Jiyeon. Mereka bukan apa-apa, bukan sepasang kekasih yang mengikat janji asmara. Mereka hanya teman yang bermain dibelakang kekasih si pria.

Sejak perkataan Jiyeon di balkon rumah Geumi, tidak ada lagi Sehun dan Jiyeon yang bercinta dibelakang Hyein. Jiyeon akan memusatkan dunianya pada Daniel, begitu juga Sehun yang semakin memusatkan dunianya pada Hyein.

—End

TBL, tijel banget loh. Alias ini nulisnya juga ngasal. Angst ya gais maapkeun, ya kan kali-kali gitu comeback eh bawain yang sedih. tapi ga terlalu angst sih kan Sehun sama Jiyeon masih temenan.

Eh pada tau ga sih yang rumo Sehun - Jiyeon dating? tapi ramenya di negara Vietnam ya? lucu sih soalnya aku seneng banget pas baca berita bodong gitu doangan bikin aku semangat. Kalo kalian sendiri gimana semisal berita dating mereka beneran nih?