You Hurt Me pt.3

299 39 3
                                    

⚠️ Warning 18+ ⚠️

Entah mengapa, bisnis gelap Minho tersebar ke permukaan. Banyak pro dan kontra, pro karena pekerja dan situs yang dipakai Minho sudah mendapat ijin dari pemerintah, kontra karena secara tidak langsung Minho penyedia layanan prostitusi.

Jiyeon mencoba menghubungi Minho, namun tidak mendapat jawaban. Merasa khawatir pada bosnya itu, jangan salah kaprah, dia tidak mempunyai perasaan sedikitpun pada pria itu. Hanya saja, sedikit ada rasa kasihan mengingat Minho selalu berlaku baik padanya, sekedar mengantarnya pulang, membawanya makan malam, itu berlangsung sudah dua bulan ini. Tidak terasa, Jiyeon sudah melakukan pekerjaannya di depan kamera sudah dua bulan. Hutangnya pada Sehun? Sisa setengah dolar dari jumlah hutang.

Telepon genggamnya berbunyi, nama Daniel tertera disana.

"Hei, kau sudah dengar berita?" Jiyeon ber-hem ria sebagai jawaban akan pertanyaan Daniel. "Jika kau masih butuh pekerjaan, aku juga punya agensi yang siap menaungimu. Tapi pekerjaanku berbeda dengan Minho, kau akan melakukannya dengan pria lain. Tidak di depan kamera, bukankah lebih nyaman bagimu?"

Jiyeon tampak berpikir, ia sebenarnya tahu akan mengarah kemana pekerjaan yang ditawarkan Daniel. Sejak awal pria itu sudah menyimpan rasa ketertarikannya pada Jiyeon, bahkan ia seornag diri yang meminta pada Minho untuk melakukan adegan seks bersama Jiyeon. Tapi yang tidak Jiyeon ketahui adalah alasan dibalik itu, Daniel bukan menyimpan rasa ketertarikan dalam bentuk kasih atau sayang seperti pria pada wanita, pria berbahu lebar itu lebih mengarah ke pada hawa nafsu yang Jiyeon ciptakan. Wanita itu penuh gairah dengan caranya sendiri, membuat banyak pria di luar sana berebutan untuk menyentuh lekuk tubuh indahnya. Beruntung, sekarang adalah waktu yang tepat menawari wanita itu untuk ikut masuk ke dalam agensinya.

"Aku mau, tapi aku juga harus memilih yang dapat tidur denganku."

"Baik. Aku sudah mendapat pekerjaan pertamamu malam ini. Kau tidak berjaga untuk malam ini, kan? Aku akan mengirim alamatnya" Setelah itu panggilannya terputus, Daniel mengakhirinya lebih dulu. Demi apapun, pria itu berbeda sekali dengan saat ia bercinta dengan Jiyeon. Ia terkesan dingin sekarang, berbicara to the point.

.

.

Jiyeon memandang agak rendah pria di hadapannya. Terlihat sekali dia orang yang sangat berkecukupan dan... sudah mempunyai istri. Jika pria ini ingin tidur dengannya, sudah pasti ia akan menolak. Ia mengerti perasaan istrinya jika mengetahui suaminya berselingkuh, oh dan ia tidak ingin karma mendatanginya jika suatu saat suaminya akan berbuat demikian.

"Saya sangat mengagumi anda, Jiyeon-ssi" Hanya anggukkan yang Jiyeon keluarkan terlalu malas meladeni pria hidung belang di depannya. Ups— sebenarnya ia harus menanggung akibatnya, ini pekerjaannya yang diatur oleh Daniel. Ah sungguh pria itu, mengapa tidak menyaring lebih lagi siapa saja yang menjadi pelanggannya. Dia jadi ingat Minho, kemana pria itu pergi. Minho bak ditelan ombak, ia tidak mendengar sedikitpun berita tentang pria itu lagi, dia juga menghilang begitu saja.

"Aku sudah memesan kamar disini untuk kita beristirahat" Jiyeon agak terkekeh sedikit, pria ini sangat tidak sabar untuk bercinta dengannya. Baiklah, bagaimana jika hanya melakukan foreplay dan langsung meninggalkannya saat ia sudah ereksi. Sungguh lucu dan menyenangkan. Jiyeon bangkit berdiri kemudian menarik manja pria itu.

.

Mereka berjalan beriringan di koridor hotel berbintang lima itu. Si pria menaruh lengannya melingkar di pinggang si wanita. Dalam hati Jiyeon ingin memukul pria ini sekarang, tapi ia harus melihat kesenangan saat pria itu sudah ereksi kemudian ia meninggalkannya, ah pasti sangat tersiksa. Kemudian matanya terbelalak melihat siapa seseorang disana yang baru saja keluar dari salah satu kamar di sudut koridor, bersama seorang wanita bayaran mungkin.

Ficlet-One Shoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang