HAREM YOSHI || TREASURE ft IDOL || [HIATUS]

ketukan

Datang lagi🖤

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

▪▪▪▪▪

Dentingan sendok berseteru, memecah pagi yang terasa sunyi. Mulut-mulut bungkam, enggan melontarkan beberapa kalimat atau bahkan satu kata untuk permulaan. Euforia sangat berbeda dari beberapa hari belakangan, tapi baik Junkyu maupun Yedam sangat menikati dengan topeng polos mereka.

"Kau akan kekantor?" Yang lebih tua menanyakan yang paling muda diantara mereka. Yedam tersentak kaget dan langsung tersenyum memperlihatlan deretan gigi putihnya.

"Seperti biasa, ada beberapa lagu yang harus aku selesaikan". Hyunsuk lantas menggangguk. Kemudian atensinya mengarah pada sosok Junkyu yang tengah lahap memakan makanannya. "Kau? Kekantor?"

Tidak ada sautan dari pemuda kim, bahkan kepalanya masih menunduk fokus pada sarapannya.

"Junkyu aku berbicara padamu"

Mengangkat kepalanya dan menunjuk dirinya sendiri. "Hyung berbicara padaku?" Tanyanya.

Hyunsuk hanya diam dan melanjutkan apa yang tertunda. Menghiraukan beberapa raut muka yang tetep mengarah padanya.

"Aku kira hyung tidak bertanya padaku. Disini ada aku, Yedam dan Yoshi. Pertanyaanmu barusan tertuju padaku atau Yoshi?! Jadi aku tidak salah ya". Junkyu berbicara sembari terkekeh pelan menatap Yoshi yang juga tengah menatap kearahnya.

"Tidak perlu dibahas"

"Ayolah hyung, hahaha oke oke akan aku jawab, aku hanya akan didorm. Itung-itung beristirahat sebentar"

Hening kembali...

Dalam hati Yoshi benar-benar ingin pergi. Meja makan dorm 1 sangat tidak ia suka untuk saat ini, bahkan nasi serta kimchi didepan belum habis. Hilang sudah selera makannya.

Menghela nafas jengah, Yoshi langsung berdiri dengan piring ditangan, menggeser kursi dan langsung pergi ke kamar. Meninggalkan 3 pasang mata yang menatap kearah punggung kecilnya

Yoshi paham, tidak perlu di ingatkan lagi. Jadi ia sangat tau diri.

Hyunsuk menggeram rendah, mengeratkan sendok dalam genggamannya dengan emosi melanda. Merutuki rencana yang membuat sang pujaan tidak betah disini, berdekatan denganya. Tapi Hyunsuk bisa apa, ini satu-satunya cara!

Ia terpaksa