01

649 37 0
                                    

Jam berdentang menunjukkan pukul 01.00 dini hari, namun tiga remaja masih saja asik dengan game mereka

"Gi cemilannya abis"

"Yaudah ambil lagi didapur masih banyak"

"Temenin atuh"

"Kebiasaan banget kedapur aja berani" cerca Arly

"Rumah Gio tuh gede banget, ya coba dipikir aja si" ucap Fazza

"Makanya sering-sering lo pada main kesini, ajak yang lain juga gapapa," ucap Gio yang masih fokus pada gadget nya

"Iya deh iya tapi ayok temenin ngambil cemilan dulu" ucap Fazza sembari beranjak dari tempatnya duduk

"Haduhh makan terus lo!"

Sesampai mereka di dapur Fazza merasa ada yang janggal

"Gi"

"Hmm" saut Gio yang sedang berada didepan kulkas

"I-itu siapa" tanya Fazza

"Bi asih paling"

"T-tapi kok gitu sih"

"Ja lo jangan nakutin" Arly bergidik ngeri mendengar kata-kata ambigu yang Fazza ucapkan

"Lo berdua penakut banget sih" ucap Gio sembari berjalan menuju Fazza dan Arly

"Ngga! Udahlah balik ke atas"

Krettt brag!

"Setannn"

Gio, Fazza dan Arly berlari kencang menuju lantai atas, mereka berlari secepat yang mereka bisa. Namun ternyata...

"Keren ide lo" ucap Arhan

"Andy gitu lohh hahaha" ucap Andy diakhir tawa mematikannya

Ya itu tadi bukan setan tapi ide Andy dan Arhan untuk menjahili tiga bocah sma itu

"Gioo" teriak Arhan sembari berjalan menuju kamar Gio, adik sepupunya yang satu itu belum juga bangun padahal dua teman nya sudah dibawah sejak setengah jam yang lalu

Arhan membuka pintu kamar Gio dan sang empu belum juga terlihat tanda-tanda akan bangun dan beranjak dari tempat tidur nya

"Gi bangun ngga lo" ucap Arhan sembari melempar bantal yang tergeletak dilantai

"Berisik banget si! Pergi Lo semua!" Gio mengigau

"Ck! Susah si ini" gumam Arhan

"Buset belum bangun juga tu bocah bang" ucap Fazza yang tiba-tiba datang

"Temen Lo tuh bangunin, capek gue" ucap Arhan sembari berkacak pinggang

Fazza berjalan mendekati Gio "Gioooo bangunnnn" teriak Fazza didekat telinga Gio membuat sang empu melayangkan bantal

"Bwahahaha bangun juga Lo" tawa Arhan pecah melihat wajah kusut Gio

"Nah udah bangun Lo, gue kebawah dulu" ucap Fazza tanpa rasa bersalah lalu melenggang pergi keluar dari kamar Gio

"Bibi masak khusus buat Lo katanya tuh, cepet bangun gue tunggu dibawah" ucap Arhan sebelum keluar dari kamar Gio

Gio beranjak dari tempat tidurnya

Akhir Tak BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang