04. Kabur

285 24 0
                                    

Kini matahari telah berlalu dan berganti bulan yang bertugas menyinari bumi. Seorang laki-laki duduk termenung sesekali melirik bulan yang bersinar dikegelapan malam.

"Aaagggkhhh..." Teriaknya ditempat sepi itu

Dan disisi lain 4 orang lelaki tengah berusaha mencari keberadaan laki-laki yang pergi entah kemana.

"Kita udah keliling tapi Gilang gk ada bang" Ucp Fenly yang diangguki oleh Fajri

"Ni bocah pergi gk ngomong-ngomong, ditelfon gk diangkat, mereka yang salah gw yang disuruh nyari lagi" kesal Farhan

"Keknya gw tau sekarang Gilang lagi dimana" Ucp Fajri menggantung

"Dimana?" Tanya Farhan antusias

"Fen rumah itu, inget kata dia?" Tanya Fajri pda Fenly

"Gk ada tempat sepi senyaman rumah ini"

"Sekarang kita kesana, Bang Shandy sama Bang Farhan ikuti kita aja" Ucp Fajri

Kini mereka mengendarai motor masing-masing membelah jalanan malam kota Bandung, yang pastinya tak terlalu ramai karna jam sudah menunjukkan pukul 01.25 dini hari.

Sedangkan laki-laki itu masih saja duduk di balkon dan mengingat kata-kata ayahnya lewat WhatsApp yang membuat dirinya tak ingin kembali kerumahnya.

"Kamu kembali ke sini lagi?" Suara perempuan mengagetkan laki-laki yang sedang melamun itu, dia menengok kebelakang dan melihat wanita dengan dress putih panjang dan rambut digerai dengan mahkota bunga menghiasi rambut hitam kecoklatan nya itu.

"Asti? Ngapain kesini" Ucp laki-laki itu namun dengan posisi yang tetap

"Tadi pas pulang dari kampung sebelah liat motor kamu didepan, eh kok sendiri? Fajri sama Fenly gk ikut?" Tanya perempuan bernama Asti itu namun tak mendapat jawaban

Tokkk tokkk tokk

"Ini Fajri sama Fenly, buka dong pintunya" teriak Fajri dan seketika itu juga pintu terbuka tanpa terlihat orang yang membukanya, sebenarnya Shandy dan Farhan sedikit merinding tapi mereka positif thinking kalo itu pintu otomatis.

"Ayo masuk bang, Gilang biasa diatas" Ucp Fenly

Tinggal beberapa langkah lagi mereka berempat mencapai pintu dimana Gilang berada didalam namun..

"Stop! Gilang kyanya butuh sendiri dulu dia kelihatan depresi gitu" Ucp Asti yang tiba-tiba muncul mengagetkan Fenly dan Fajri ~Farhan dan Shandy tidak melihat Asti (Asti itu hantu)

"Ohhh yaudah besok pagi aja deh" Ucp Fajri dan melenggang pergi kekamar disebelah kamar tersebut dan diikuti oleh Fenly

"Bang Shandy sama bang Farhan tidur dikamar itu yang pintunya warna Kuning gelap, ada dua kasur kok disana" Ucp Fajri sebelum membuka pintu kamar lainnya

"Ji ini beneran kita ke rumah ini lagi?" Tanya Fenly, mereka sudah didalam kamar

"Beneran atuh Fen, tapi tumben tadi si Asti gk rempong"

"Diceramahin Gilang keknya, dah lh sekarang kita ke kamar sebelah aja" Ucp Fenly

Memang mereka berdua tuh keras kepala orangnya. Makanya ucapan Asti tadi bagai angin lewat doang dan fyi kamar yang ditempati Gilang memiliki dua pintu masuk, satu pintu utama dan satu lagi pintu itu berada dibelakang lemari yang ditempati Fajri dan Fenly.

"Gilang! Lo ngapain kabur-kaburan gini sih? Harusnya lo bilang ke kita klo mau pergi atau lo juga bisa cerita ke kita klo ada masalah" Celoteh Fajri sembari berjalan menghampiri Gilang yang berada di balkon

"Iya Lang lo jangan kabur-kaburan gini lh, sebenarnya kenapa sih tadi bang Farhan cuma bilang lo pergi dari rumah dan sampe isya belum balik"

Gilang tak menjawab dan namun dia menunjukkan pesan dari ayahnya.

"Jadi ini yg buat lo kabur dan balik ke sini setelah kejadian itu? Its okay kalau lo mau tinggal disini gw temenin" Ucp Fenly

"Sekarang udah ada gw sama Fenly jadi gk usah dipikirin lh, sekarang kita tidur besok pagi kita refresh dan besoknya lagi baru kesekolah" Ucp Fajri dengan senyumannya

"Besok ke Bogor aja gimna? Ke Kebun teh udaranya seger buat refresh" saran Fenly namun Gilang tetap diam

"Ikut! Terakhir kesana pas kita kelas 2 SMP kan yang Gilang jatuh terus tangannya patah" Ucp Fajri diakhiri dengan nada yang sangat rendah

"Yaudah jam 7 berangkat, gimana?" Tanya Fenly

"Yaudah gw mau tidur, capek lari dari tadi" Ucp Gilang

"Lo lari-larian dirumah ini?" Tanya Fajri dengan polosnya

"Lari dari kenyataan~" Ucp Fenly membuat Gilang membuka kembali matanya dan menghembuskan nafas kasar karna dia sudah memjamkan mata sesaat sebelum Fajri bertanya

"Sabar Lang, sekarang lo istirahat aja. Yuk Ji balik" titah Fenly dan Fajri hanya mengikutinya layaknya anak kecil membuntuti kakaknya

Dan kini Fenly dan Fajri sudah berada dikamar mereka dan tidur, begitu juga dengan Gilang yang telah terlelap sesaat setelah mereka berdua menutup pintu belakang lemari. Bagaimana kabar Farhan dan Shandy? Mereka langsung tertidur setelah masuk kekamar .

Akhir Tak BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang