18.

299 38 8
                                    

Warning: contains sensitive issues. Reread the tags.



Musim panas, lima bulan yang lalu. Udara di awal bulan Juli terasa sangat gerah dan lembab menyengat kulit. Di sebuah tempat makan dekat kampus yang penuh hingar bingar mahasiswa, Kai duduk memegang sekaleng minuman dingin, pandangannya menerawang. Di kepalanya terlintas percakapan pagi tadi.


"Ning," panggil Soobin. "Kapan kamu mau kenalin pacarmu ke abang?"

Mendongak dari ponselnya, Hyuka menyahut, "kenapa sih?" Lama-lama dia jengah diberi pertanyaan membosankan dari orang-orang di sekitarnya.

Soobin mengangkat bahu. "Gapapa, nanya aja. Kamu sekarang udah tahun kedua kan? Abang kayanya belum pernah lihat orang yang dekat sama kamu selain Taehyun."

Hyuka berdehem, kembali main cookie run. Gerakan jemarinya terhenti waktu Soobin bicara lagi.
"Beomgyu katanya bakal dijodohin. Udah waktunya kamu berhenti nungguin dia, dek."

Kai menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu kembali menatap layar.

"Oh gitu."

Jawabannya datar, tapi ulu hatinya serasa tertusuk. "Tiba-tiba banget ya, ahahaha," ia terkekeh. Suaranya terdengar lebih serak dari biasanya.
Soobin mengangguk. "Begitulah. Bisnis ayahnya lagi kurang baik, makanya orang tua Beomgyu menerima tawaran perjodohan dari keluarga rekan bisnisnya."

"Bukankah itu sama aja Kak Gyu dijual ayahnya?"

"Hush," sergah Soobin. "Jaga bicaramu. Jangan ikut campur, ini urusan orang dewasa. Mending kamu ngurusin kuliahmu aja dek."


Hyuka menggenggam erat kalengnya.
Tapi aku juga orang dewasa. Umurku udah legal. Harusnya aku bisa nikah sama dia. Minumannya ditenggak sampai habis.

Selama SMA aku belajar mati-matian sampai hampir gila demi masuk kampus ini, tapi sedikit pun dia tak pernah melihatku?! Jahat banget.

Sejauh dan sekencang apapun Hyuka berlari, langkahnya tetap tak bisa beriringan menyamai Beomgyu, dan dia terpaksa menelan kenyataan pahit itu.

Aku yang selalu menemaninya waktu dia menangisi mantan brengseknya itu. Kalau aku ga menghapus semua pesan dari Hyunjin dan memblokir kontaknya, mungkin mereka bakal balikan.

Apa pada akhirnya dia tetap meninggalkanku?

Ia membuka kaleng lain dan menghabiskan isinya. Nggak. Enak aja. Kalengnya diremas sampai penyok.

Milikku. Tangan Hyuka beralih ke botol soju di depannya.

Milikku. Soju itu langsung dihabiskan dalam beberapa tegukan, lalu lanjut ke botol berikutnya.

POKOKNYA DIA MILIKKU!

Botol itu dihantamkan ke meja. Tangan kirinya menahan kepala yang mulai terasa berat.

"Kak Gyu..." erangnya pelan dengan wajah memerah. Kedua tangannya kini menutupi kepala yang menelungkup di atas meja.

"Wah wah, Kai sudah teler. Taehyun, sana anterin pulang." Salah satu senior mereka terkekeh.

Taehyun menggerutu dalam hati. Dia memang berniat traktir Hyuka yang tengah galau, kebetulan para senior mengajak minum-minum. Ternyata, pesanan Hyuka lebih banyak dari miliknya.

Tiga botol soju dan empat bir kaleng, belum snacknya. Wah gila, aku aja cuma berani minum sebotol. Dia buru-buru memapah sahabatnya ke kamar mandi yang terlihat akan muntah.

Me + U    🐧🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang