Warning: 🔞
Kai duduk di atas kasur menghadap laptop. Jemarinya sibuk mengetik laporan praktikum untuk kelas minggu depan. Dia menoleh saat Beomgyu masuk kamar usai mandi. Handuk kecil tersampir di bahu. Buliran air terlihat di ujung rambut hitamnya.
"Kak, duduk sini deh," tunjuk Kai ke lantai sebelah ranjang. Buku dan meja laptopnya segera dibereskan. "Aku mau bantu keringin rambutnya."
Beomgyu duduk di lantai sementara Hyuka ada di kasur belakangnya. Tangan besar Kai menelusup tiap helai rambut juga mengusap kulit kepalanya. Terpaan angin hangat dari hair dryer membuat ia mengantuk.
Pip pip pip.
Ponsel di atas nakas berbunyi. Benda kecil itu segera diraih.
"Rambut kakak udah panjang lho," suara Kai teredam bising. Beomgyu hanya bergumam.
"Ada niatan dipotong ga?" Tanya Kai.
Tak menjawab, Beomgyu masih fokus dengan ponsel di tangan.
"Ih lagi apa sih, kok aku dicuekin."
Kai menyimpan hair dryer dalam laci, lalu melongok dari balik bahu. "Ooh lagi sibuk ngobrol sama cowok lain, pantes aja." Dia membanting diri ke ranjang lalu membelakangi Beomgyu.
"Cuma balesin chat dari atasan kok," Beomgyu terkekeh karena tingkah yang lebih muda.
"Ngapain sih dia hubungin kakak malam-malam? Besok senin kan bisa. Lagian dari fotonya, pasti orangnya ganteng makanya kakak suka kan," seru Hyuka dengan nada tinggi. Kepalanya ditutup bantal. Kakinya dientakkan berulang ke kasur hingga berdentam.
Tawa Beomgyu lepas sewaktu mematikan ponsel untuk ditaruh di atas nakas. Dia naik ke ranjang lalu berbaring miring, bersiap untuk tidur. Pinggangnya tiba-tiba dirangkul dari belakang.
"Katanya ngambek," ejeknya.
Hyuka mendusel di bahu Beomgyu, mengendus wangi yang selalu ia sukai meskipun produk mandi mereka sama. "Kai mana bisa sih jauh-jauhan lama dari kakak," jawabnya, mendekap lebih erat. Tak luput mengusap-usap perut Beomgyu sampai yang lebih tua terlelap. Rambut legam panjang disibak. Bibir dan ujung hidungnya menyusuri sepanjang leher jenjang untuk memberi beberapa kecupan kecil.
Saat kerah belakang piyamanya ditarik, Beomgyu terbangun. Deru napas hangat berhembus di area bahunya. "Kai-ya..?" Dia berusaha menarik lengan yang melingkar di pinggang, namun terlalu kuat.
"Mmmhh..?" Terdengar geraman pelan.
Beomgyu bersyukur telinganya yang memerah tak terlihat dalam kamar yang gelap. Debar jantung terasa kencang menempel di balik punggungnya.
'Apa mungkin itu suara jantungku sendiri...?'
"Kamu ngapain heh?" Sia-sia dia coba melepaskan diri, lagi.
"Besok kan weekend kak, gapapa dong," Hyuka merajuk. Tangannya kini merayap ke balik piyama Beomgyu, menyapu tiap inci dengan ujung kuku.
"Kamu jangan aneh-aneh deh. Aku tuh capek banget," yang lebih tua mulai kesal.
"No, baby," sahut Hyuka dengan suara rendah sambil mengeratkan pelukan. "Aku yang lagi marah sama kakak, jadi biarin aku gini dulu. Janji deh ga bakal ngapa-ngapain."
Beomgyu langsung menggigit bibir ketika daun telinganya dikulum. "TAPI INI — aaahh," seruannya tertahan sewaktu Hyuka mulai menggigit dan menyesap sekitar leher dan bahunya. Tangan lain merambat di antara pahanya.
"Sshhh, baby, pelanin suaranya, nanti kedengaran tetangga," bisik Hyuka. Dua bilah jari panjang menekan bibir dan perlahan masuk ke dalam rongga mulut Beomgyu. Sementara tangan satunya bergerak cepat di bawah sana.
"Kulum, sayang."
Mata Beomgyu terpejam erat, deru napasnya berantakan. Erangan-erangan samar berhasil lolos saat lidahnya membelit jari yang digerakkan maju mundur dalam mulut kecilnya.
Di belakangnya, Hyuka sibuk meninggalkan banyak tanda kemerahan yang tak akan hilang dalam semalam. Ciuman dan gigitan itu terasa panas di permukaan kulitnya.
Yah, untunglah besok weekend. Jadi Beomgyu tidak perlu keluar rumah dengan leher penuh bekas ciuman.
Seperti kata Kai-ya, cuma hukuman kecil buat si beruang manis, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me + U 🐧🐻
FanfictionWhen two different hearts cross paths - secuil kisah pengbear couple. Huening Kai x Choi Beomgyu Beomkai / Kaigyu ⚠️ Contain Sensitive Issues ⚠️ Slice of life, fluff, angst, age gap, mpreg, mature contents 🔞