DG EIGHT

30 3 0
                                    

Taehyung yang mendengar jeritan wanita tersebut langsung menutup mulutnya yang hampir saja ikut berteriak. Seokjin menepuk bahu Taehyung, mengangguk meyakinkan. Taehyung yang merasakan bahunya ditepuk mengalihkan padangannya pada orang yang menepuk. Taehyung melihat sosok Seokjin yang berbeda. Senyum manisnya yang tadi sempat mengalihkan dunia Taehyung, serta kasih sayang yang taehyung rasakan dari seorang kakak kini lenyap. Hanya ada aura pembunuh didiri Seokjin.

Taehyung yang ditarik oleh Seokjin untuk menjauh dari sana pun hanya bisa mengikuti kemana langkah Seokjin membawanya karena dia sudah ketakutan akan aura Seokjin yang berubah tiba - tiba.

Sampai didalam ruangan yang akan menjadi rumahnya selama kegiatan dead game, Seokjin dan Taehyung berhenti.

"Tidak apa.. Aku akan melaporkannya" Ucap Seokjin meyakinkan. Kini senyum manis Seokjin kembali.

Hanya membals dengan anggukan. Taehyung masih takut bebicara dengan Seokjin.

"kenapa ?" Seokjin yang melihat perubahan sikap Taehyung kini kebingugan

Lagi - lagi gelengan yang didapatkan oleh Seokjin.

"Kalau begitu kau pergi dulu.. Aku ingin melaporkannya" Pamit Seokjin yang ditahan oleh Taehyung.

"Aku ikut hyung" Taehyung meminta izin.

"Kau tidak perlu terlibat, saat nanti aku membutuhkan bantuanmu. Kau baru boleh terlibat" Lagi, dengan senyumannya Seokjin meyakinkan Taehyung membuat hati Taehyung menenang dan reflek menganggukan kepalanya.

Seokjin yang sudah menerima persetujuan langsung pergi kepusat dead game untuk melaporkan kejadian yang baru saja ia dan Taehyung lihat.

Esok harinya. Petugas yang diturunkan oleh pemerintahan untuk mencari jasad Yoonji kini berangsur - angsur memenuhi tempat kejadian. Karena keadaan yang sudah cukup terang dan jurang yang mudah diterlusuri, para petugas dapat menemukan jasad Yoonji.

Namjoon yang mendengar kabar pembunuhan pun lekas menuju kelokasi, ditambah lagi adiknya yang belum kembali sejak kemarin sore membuat Namjoon dengan tergesa - gesa menghampiri kerumunan orang yang ia duga sedang menyaksikan pengangkatan jasad.

Namjoon berhenti dipenghujung jurang. Ia terlonjak kaget saat Yoonji-lah yang berada dikantong jenazah.

"Ini perwakilan dari Ilsan kan ?"

"Ya" Beberapa orang menanyakan konfirmasi tentang kebenaran Yoonji.

Namjoon mendekat kearah Yoonji dan menangis sejadi - jadinya. Seseorang petugas mendekat kearah Namjoon dan memberitahukan kepada Namjoon bahwa seseorang yang berdiri tidak jauh dari sana yang melaporkan tentang keadaan Yoonji.

Namjoon menengok kearah Seokjin. Otaknya mati kalau disuruh berPikir positif, dengan seenaknya dia memukul Seokjin, membuat Seokjin tersungkur.

"Kau yang sudah membunuhnya kan ??" Ucap Namjoon kalap.

"Aku yang melaporkan pembunuhan ini" Seokjin menjelaskan. Sebelum pertengkaran disana terjadi lebih dalam. Para anggota pemerintahan menarik mereka berdua menuju aula dan memerintahkan semua peserta untuk bergabung di aula.

Seokjin dan Namjoon duduk di bangku yang berada di tengah aula, sedang peserta lain mengelilingin mereka seperti disebuah stadion bola. Dengan penengah yang duduk diantara Namjoon dan Seokjin, kini mereka memulai sidang terbukanya.

"Jadi apa benar kau menyaksikan pembunuhan itu" Ucap penengah diantara Namjoon dan Seokjin kepada Seokjin.

Seokjin mengangguk yakin. Namjoon masih ingin mendengarkan lebih.

DEAD GAME - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang