DG NINE

29 3 0
                                    

Menyambungkan chip Yoongi dengan layar proyektor, sang petugas memulai sebuah video yang ada didalamnya.

Selama 10 detik video itu hanya memperlihatkan kegelapan akibat lensa yang tertutup oleh sesuatu. 5 detik berikutnya kamera itu bergerak tergesa - gesa seperti mencari fokus. Detik berikutnya terlihat seorang wanita yang sedang menggambar pemandangan sekitar, awalnya hanya pemandangan biasa, sampai terdengar jeritan dari arah bawah membuat sang wanita menatap kearah suara dan menambahkan sesuatu digambar miliknya. Wanita yang sedang melukis itu terlihat mirip dengan wanita asal Jeju yang berdalih tadi. Tak lama kemudian kamera itu kehilangan fokusnya kembali. Sepertinya seseorang yang sedang memegang kamera tersebut bangun dan memegang kameranya asal sehingga tidak jelas apa yang direkam sampai pada ujung jurang kamera itu kembali naik mencari titik fokus dan mengarah ke bawah, merekam sosok wanita dan pria.

Terlihat wanita yang ada disana sedang mempertahankan tangannya agar tidak lepas dan terjatuh namun gagal. Saat wanita itu terperosok ke jurang. Terdengar suara krasak krusuk dari arah timur membuah sang pemegang kamera buru - buru mengalihkan kameranya.

"Taehyung" Ucap sang pemegang kamera yang sudah diyakini dari suaranya seperti Yoongi.

"Ah anak itu... ikut campur lagi" Ucap Yoongi sebelum dia benar - benar mematikan kameranya dan kembali ke asrama.

"Yoongi hyung.." Taehyung berbisik, terharu karena Yoongi yang ia pikir akan terus mengabaikannya kini begitu peduli kepada Taehyung sampai - sampai melakukan ini itu diluar dugaan Taehyung.

Dengan video yang Yoongi berikan, Daniel tidak bisa lagi berdalih dan menyerahkan dirinya untuk kembali dikirim ke Daejeon dan dihukum. Kabarnya, Daniel menerima hukuman mati karena itu toleransi terakhir yang Daniel punya. Sebelum membunuh Yoonji, Daniel sudah pernah membunuh 22 warga Daejeon dan hampir dieksekusi mati kalau saja namanya tidak masuk kedalam daftar dead game.

.

"Emm khamsahamnida ne..." Seokjin berucap ragu pada Yoongi

Yoongi tidak menjawab rasa terima kasih Seokjin karena sudah mempermudah segalanya dan tetap menutup matanya karena rasa lelah yang menyerangnya. Awalnya Seokjin ingin segera pergi dari sana karena sudah mengucapkan yang seharusnya ia ucapkan. Namun terhalang oleh Taehyung yang tiba - tiba datang dan memeluk tubuh Yoongi, ah lebih tepatnya menindihnya.

"Aish.." Yoongi bangun dan menurunkan Taehyung dari tubuhnya dengan asal membuat Taehyung terjatuh kelantai dan sedikit meringis. Namun detik berikutnya ia tersenyum lalu tertawa dan kembali bangun untuk memeluk Yoongi lagi.

"Gomawo hyung...." Riang Taehyung.

Seokjin hanya tersenyum melihat sifat Taehyung yang kekanak - kanakan. Dan kembali ke kasur miliknya.

"Aku harap kau tidak akan ceroboh lagi. Jangan peduli pada orang lain, Pikirkan saja daerah mu sendiri, karena kita disini sedang berjuang mempertahankan daerah kita masing - masing" Nam woo hyun berucap begitu Seokjin duduk di kasurnya.

"Aku hanya sedikit membantu" Seokjin tersenyum memastikan tindakannya pada Woo hyun.

Woo hyun terlihat mengangguk mengiyakan perkataan Seokjin. Antara setuju dan tidak mau ikut campur dengan apa yang Seokjin lakukan. Menyusul Woo hyun yang sudah berbaring di kasurnya, Seokjin kini mulai terlelap.

Sedangkan Namjoon yang baru saja kehilangan adiknya kini sedang menyendiri ditepi jurang tempat adiknya meninggal, merapalkan doa, memberi penghormatan terakhir pada Yoonji. Terbesit pula rasa bersalahnya pada Seokjin karena menuduhnya pembunuh. Dan rasa terima kasih yang belum ia ucapkan kepada Yoongi karena sudah memperjelas segalanya sehingga menghindari mereka dari kesalahpahaman.

Pagi ini Namjoon kedatangan teman baru untuk menjadi rekannya di dead game. Karena kematian adiknya yang sangat mendadak membuat Ilsan mengirimkan satu lagi calon peserta dead game mereka.

"Ternyata kau" Namjoon menyunggingkan senyum dan membantu teman satu kampung halamannya membawa tas berisi kebutuhan sehari - hari.

"Kau tidak suka kalau aku yang menjadi partnermu ? Eoh?" Menyenggol bahu Namjoon, meminta penjelasan mimik wajah Namjoon yang sepertinya sudah bosan dengan temannya yang satu ini.

"Ani.. Bukan begitu, ketua..." Namjoon menggoda temannya bersamaan dengan mereka yang sudah sampai ditempat tidur mereka.

"Oh ya Namjoon, aku ingin bertanya padamu.. Kenapa kau mau melakukan dead game ?" Tanyanya pada Namjoon.

"Aku takut kalau kota kita tidak memiliki perwakilan satupun" Gumam Namjoon.

"Kau tau.. Aku sangat terkejut ketika kepala pemerintah mengumumkan bahwa kau dan adikmu akan mengikuti dead game. Pemerintahan bahkan belum datang kerumahku, tapi dengan seenaknya mereka memutuskan kalau kau dan adikmu yang akan maju ke dead game. Aku sempat kecewa.. Karena kau taukan ? Tujuanku mengikuti seluruh pelatihan agar aku bisa ikut didalam dead game ?? Seharusnya kau menolaknya waktu itu, biar aku saja yang ikut" Tanpa memperdulikan Namjoon yang sedang merapihkan baju miliknya, ia terus bergumam membuat Namjoon tertawa.

"Maafkan aku ketua Joon myeon, aku sudah egois" Namjooon berpura - pura serius dengan membungkukkan badannya 90 derajat.

"Baiklah, aku paham... aku mau tidur dulu" Joon myeon mengangguk paham dan tertidur di kasurnya tanpa memperdulikan Namjoon yang masih merapihkan pakaian Joon myeon.

Melupakan Joon myeon yang kini sudah tertidur pulas efek perjalanan dari Ilsan  menuju Seoul yang ia tempuh hanya semalam, Namjoon pergi keruang latihan.

Yang namanya latihan pasti digunakan untuk berlatih. Dan tentu saja itu tujuan Namjoon, tak hanya Namjoon yang sedang berlatih tetapi para peserta ujian lainnya juga banyak yang sedang berlatih. Tanpa memusingkan peserta lain Namjoon berjalan menuju pelatihan senjata dan memakai perlengkapan untuk berlatih dan memilih beberapa senjata yang akan dia jadikan sebagai bahan latihan kali ini.

Ruang latihan baru resmi dibuka hari ini untuk dipergunakan oleh para peserta dead game mengasah kekuatan mereka, itulah sebabnya para peserta mulai memenuhi ruang pelatihan. Kecuali beberapa orang yang memiliki kepribadian tersendiri yang tidak akan datang keruang latihan karena mereka pikir itu hanya membuang - buang waktu mereka.

~~~~~💜~~~~~

~DEAD GAME-BTS-ARMY~
~MINGGU-09-JANUARI-2022~
~KIM_WLY~

DEAD GAME - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang