DG SEVEN

44 4 0
                                    

12 februari

2045

Seoul.

"Selamat datang di kota inti" Presiden Moon Jung Hyuk memberikan pidato pembuka.

Sepatah dua patah kata ia ucapkan kepada peserta dead game yang sudah datang dari daerah mereka masing - masing. Lebih dari 100 peserta sudah berbaris rapih di pelataran aula terbesar di Seoul. Berkumpul menunggu dimulainya dead game. Daaerah terpencil yang tidak mengirimkan perwakilan mereka akan terlempar jauh di daftar pemenang dan akan menjadi budak selamanya.

Oleh karena itu, setiap kota pasti mengirimkan perwakilan mereka agar kota mereka tetap berada didaftar kota yang mampu menjadi inti di Korsel. Dari pada seluruh warga kota harus menjadi budak selamanya, mereka lebih memilih mengorbankan salah satu nyawa dan hidup dengan tenang tanpa ada perintah dari kota inti.

"Selama 1 bulan pelatihan kalian akan tinggal di gedung S. setelah itu, kita akan bertemu lagi dan memulai dead game"

"Selamat bersenang - senang" Presiden Moon Jung Hyuk, keturunan kota Seoul. Menutup pidatonya dengan senyuman khasnya. Turun dari mimbar dan memberikan waktu kepada MC untuk memberikan penjelasan lebih kepada peserta.

Pembukaan telah selesai dilakukan. Para peserta dead game membubarkan diri mereka menju gedung S. Gedung yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama 1 bulan. Memasuki sebuah ruangan didalam gedung S yang lebih besar dari ruang aula tadi. Dalam satu ruangan ini terdapat sekitar 50 peserta dead game yang akan menjadi teman sekamar untuk sementara. Tidak ada pemisah antara laki - laki dan perempuan, semuanya dalam satu ruangan yang sama. Suasana disana masih dalam keadaan hening. Sibuk dengan urusan mereka masing - masing.

Bugh.

Tidak sengaja Namjoon menyenggol seorang perserta karena dirinya yang ingin pergi kekamar mandi tidak bisa ditahan lagi. Menimbulkan keributan.

"Nyari ribut hah ?!!" Ucap seseorang yang disenggol Namjoon.

"Maaf" Ucap Namjoon acuh seraya meninggalkan orang yang baru saja di senggol.

"Ya !!" Orang tersebut mengejar namjoon dan mendorong tubuh namjoon hingga tersungkur. Namjoon bangkit dengan mengibas - ngibaskan sedikit baju yang ia gunakan.

Namjoon mengangkat wajahnya memperhatikan orang yang baru saja mendorongnya hingga tersugkur. Seperdetik kemudian Namjoon maju dan mencengkram kerah baju sang lawan. Smirk ditunjukan oleh namjoon.

"Nyari ribut ?!!" Namjoon berucap mengikuti nada sang lawan bicara.

Bukannya memisahkan mereka berdua, yang lain malah sibuk menonton dan menyoraki. Ada juga yang tidak perduli dengan tetap merapihkan tempat untuknya tidur. Seseorang dari perwakilan Daejeon datang mencoba menghentikan Namjoon dan teman satu daerahnya itu.

"Oppa" Kim Yoon Ji datang mencoba memisahkan Namjoon dan Daniel salah seorang dari perwakilan Daejeon.

"Daniel sudah lah" Teman satu kampung Daniel juga membantu menghentikan Daniel yang tidak mau kalah dengan Namjoon.

Daniel berhenti sejenak dan memperhatikan Yoonji sampai akhirnya Namjoon kembali memberinya pukulan telak pada perut Daniel. Setelah Daniel tersungkur, Namjoon tidak menghentikan aksinya dan menendang perut Daniel sampai - sampai Daniel memuntahkan darahnya sendiri.

Namjoon mencengkram kerah baju Daniel dan menarik Daniel supaya berdiri menghadapnya.

"Masih mau lanjut ?" Namjoon bertanya pada Daniel yang sudah babak belur.

Dengan tidak senonohnya. Seseorang melewati mereka berdua. Tepat ditengah - tengah Namjoon dan Daniel.

"Berisik" Yoongi berucap setelah dia melewati Namjoon dan Daniel. Membuat Namjoon dan Daniel spontan melihat kearah Yoongi yang keterlaluan tidak perduli dengan keadaan sekitar.

DEAD GAME - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang