01 Maret
2045
Seoul
Pelatihan yang dilakukan di Seoul selama kurang lebih 1 bulan sudah cukup untuk para peserta sekedar mengetahui peraturan dead game. Kini para peserta digiring kesalah satu ruangan untuk mengundi urutan mereka. Satu kelompok berisi dua orang yang berasal dari daerah yang sama sebagai perwakilan daerah mereka. Disaat beberapa kelompok sibuk mengambil nomor urut, peserta yang sudah mengambil kini sibuk merencanakan kemenangan mereka.
"Tae, dengar. Saat masuk ke arena, tunggu sampai aku muncul, jika aku duluan yang sampai di arena, aku juga akan menunggumu. Jangan pergi sendiri dan tetap mencari ku. Saat kita sudah berkumpul kembali, kita pergi dulu ketempat terjauh. Kita akan berlari sampai ujung arena dan menetap selama beberapa waktu. Setelah itu, aku akan memberitahu kapan waktunya kita menyerang" Yoongi berbisik sambil menunduk, menghindari peserta lain membaca gerak bibirnya, yang hanya dibalas anggukan oleh Taehyung.
Dilain tempat, Seokjin dan Woohyun tidak berbicara sama sekali, mereka sudah membicarakan taktik mereka sehari sebelum pengambilan nomor. Kini mereka hanya berdiri berjauhan. Tidak seperti kelompok lain yang justru selalu bersama.
Namjoon dan Joon myeon juga baru saja mengambil nomor undian mereka. Dan langsung pergi keposisi mereka semula. Jauh hari sebelum acara dimulai, tepat saat Joon myeon datang ke Seoul menggantikan Yoonji, mereka sudah membicarakan strategi mereka. Namjoon dan Joon myeon dikenal sebagai ahli strategi didaerah mereka, tidak ada yang bisa mengalahkan taktik mereka sebelumnnya. Namjoon dan Joon myeon biasanya hanya bersaing diantara mereka saja karena belum ada yang bisa menyaingin mereka. Namjoon dan Joon myeon bertukar senjata. Itu menjadi salah satu strategi mereka untuk terlihat tidak mencolok. Kini Namjoon memegang satu katana hitam dan dua buah pisau yang di sampirkan di sekitar pinggangnya. Sedangkan Joon myeon sudah memegang 4 double action revolver, namun persediaan pelurunya masih disimpan oleh Namjoon karena revolver tersebut akan kembali kepada Namjoon dipertengahan game.
Lain Namjoon dan Joon myeon, lain juga Jungkook dan Jimin. Kini Jimin sedang mendengarkan rencana yang Jungkook buat dengan seksama. "Hyung, ini kesempatan kita. Kita mendapat nomor pertama, jadi siapa pun yang masuk duluan, kita tidak terlalu waspada. Nanti jika hyung masuk duluan, tunggu aku di tempat yang bisa terlihat dari pintu masuk. Akupun nanti juga begitu. Setelah itu kita bersembunyi didekat pintu masuk untuk menunggu peserta lain masuk. Mereka pasti akan masuk sendiri - sendiri, saat itu kita serang mereka saat mereka masih sedirian. Jangan menunggu sampai rekan mereka datang" Jungkook juga berbisik menghindari pendengaran peserta lain.
"Bagaimana jika kita tidak berhasil membunuh mereka?" Jimin masih menambahkan untuk menutupi kekurangan rencana Jungkook.
"Kita akan membunuh sebanyak - banyaknya sampai jika kita tidak berhasil kita pergi dari sana, kearah barat. Dan tunggu sampai peserta berkurang sampai setengahnya"
"Kalau peserta yang tidak dapat kita bunuh menyerang kita bagaimana?"
"Kita lawan secara langsung. Tapi kalau tidak memungkinkan, kita ajak dia bekerja sama. Selanjutnya, kita bisa membunuh dia saat lemah. Atau kita bisa berpura - pura bukan kita yang melakukannya"
"Aku mau menambahkan sedikit Kook, jika kita ketauan dan kalah kuat, kau kabur kearah barat seperti yang kau rencanakan. Aku akan mengalihkan perhatiannya. Mengerti?" Jimin memegang pundak Jungkook meminta kepastian. Jungkook mengangguk mantap, tidak mengelak perkataan Jimin. Jungkook tau Jimin lebih dari mampu untuk melawan seseorang. Syaratnya, tidak ada yang boleh melihatnya saat dia sedang bertarung.
Semua peserta sudah mendapatkan nomor urutan mereka, termasuk Hoseok dan Soowon, mereka mendapatkan nomor terkahir. Soowon sudah mengoceh tidak jelas karena kebagian terkahir. Betapa membosakannya menunggu giliran dengan jumlah peserta yang begitu banyak. Jumlah peserta sesuai dengan jumlah kota yang ada di Korea selatan. Saat ini korea memiliki kurang lebih 85 kota yang masing - masing mengirim 2 perwakilan. Peserta masuk berdasarkan nomor urut dan sendiri, tidak berpasangan. Antara satu peserta dan peserta lainnya, terdapat jeda 30 menit untuk memasuki arena. Artinya mereka harus menunggu selama 5.100 menit yang berarti sebanyak 85 jam yang sama dengan 3 sampai 4 hari.
Panitia membuka portal kemudian memanggil nomor pertama untuk maju dan memasuki arena, Jungkook maju terlebih dahulu, Jimin mengizinkan. Jungkook diperiksa terlebih dahulu kemudian diizinkan masuk. Jungkook terlempar kedalam portal menuju arena, dan mendarat dengan sempurna. Tidak langsung pergi, seperti rencana yang telah dia buat dengan Jimin, Jungkook menunggu disebuah tanah lapang. Padang rumput dengan tanama setinggi pinggang Jungkook.
30 menit cukup lama untuk Jungkook yang sendirian di tengah padang rumput. Sambil menganalisa keadaaan sekitar, Jungkook menunggu Jimin. Jungkook mengarahkan panahnya pada salah satu kamera yang dia yakini sedang di lihat oleh petinggi - petinggi. Kamera tersebut hancur membuat layar menjadi hitam, para petinggi geram dengan Jungkook. Peraturan tentang merusak sarana dan prasana memang tidak ada, namun jika Jungkook merusaknya dengan sengaja, itu akan menimbulkan masalah besar.
Lagi dan lagi sampai Jimin datang, Jungkook sudah merusak 9 kamera yang berada didekatnya.
~~~~~💜~~~~~
~DEAD GAME-BTS-ARMY~
~MINGGU-16-JANUARI-2022~
~KIM_WLY~
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD GAME - BTS
AdventureGame kematian. sebuah game yang mempertaruhkan nyawa pemainnya demi menjadikan kota tempat tinggal mereka sebagai inti negara. jika bisa bertahan sampai akhir, maka dialah pemenangnya. jika tidak, ajal akan segera menjemput kalian. BTS and other ca...