Author POV
Jennie benar-benar merasa malu. Entah ini sudah di menit ke berapa yang berlalu, Lisa telah mendudukkan dirinya tepat di samping Jennie.
Gadis tinggi itu bahkan juga sengaja menyandarkan tubuhnya dan merentangkan satu tangannya pada sandaran bangku yang sedang Jennie duduki. Membuat Jennie terlihat seperti tengah dirangkul oleh tubuh jangkung Lisa.
Sedangkan teman-temannya dengan tidak tahu diri mereka semua malah memilih untuk berpindah duduk ke dekat Taeyong, dan terus menertawakannya di sana.
Aroma khas dari wangi tubuh Lisa tidak membantu Jennie sedikit pun untuk ia dapat bernafas dengan tenang.
Itu begitu candu. Jennie sudah berusaha bersusah payah, untuk tetap berada di posisinya. Menahan diri agar kewarasan Jennie jangan sampai hilang. Jika tidak, mungkin Jennie bisa saja tiba-tiba langsung memeluk Lisa.
"Mau apa?" Jennie akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
Lisa tampak menampilkan senyuman manisnya. Kemudian, gadis itu membalas pertanyaan Jennie, tanpa pernah lepas dalam memandangi Jennie barang sedetik saja.
"Harusnya gue yang nanya gitu, lo mau apa? Kok tadi mandangin gue terus?"
"Ga ada, gue ngga lagi mandangin lo." Elaknya.
"Masa?"
"Iya."
"Kalo bohong matanya bakal ngedip."
"...."
"Tuh kan, mata lo ngedip, berarti lo barusan bohong."
"Ih? Ya masa gue ngga boleh ngedip sih?"
"Makanya ngaku aja."
"Lo nya jangan deket-deket kaya gini juga." Balas Jennie, nyaris bercicit begitu pelan.
Lisa yang tadinya sudah menahan gemas setengah mampus, gadis itu pun kemudian semakin menyunggingkan senyumannya.
"Kalo gitu, sekarang giliran gue aja deh yang mandangin lo." Ucap Lisa.
"Jangan gituin gue."
"Gituin gimana?" Lisa terkekeh lucu.
"Jangan malah ngeliatin gue terus, gue malu."
"Justru gue suka itu. Lo malu, pipi lo jadi merah, terus lo pasti bakal nundukin wajah."
"...."
"Mana sih Jennie yang tadi sempet senyum-senyum terus waktu natepin gue? Dia pikir gue ngga liat apa ya?"
Lisa terus menggoda Jennie. Sesekali gadis itu juga mengendus helaian rambut Jennie yang sedang terurai. Lalu Lisa akan secara gamblang menyeletuk, ia menyukai aroma parfum yang melekat pada tubuh Jennie.
Sedang Jennie sendiri sudah tidak bisa berkutik. Tubuhnya saat ini seperti tengah berada dalam kukungan tangan panjang Lisa.
Jennie mencoba melirik sekitar, ternyata mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian.
"Jen?"
Jennie seketika menoleh. Ia menatap Lisa dengan tatapan bertanya.
"Gue sebenernya mau nanyain satu hal, penting." Lanjut Lisa.
"Hal apa?"
"Tentang gosip yang pada bilang—lo sering ngambil foto gue diem-diem, bener?"
Jennie mendadak dungu.
Ia mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali, sambil terus menatapi Lisa. Guna memastikan bahwa ia tidak salah dengar dengan pertanyaan konyol yang baru saja keluar dari belah bibir gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODACIOUS - JENLISA ✔
Fanfiction❝ Orang-orang sering bilang, jangan pernah suka sama Lisa. Dia itu perokok. ❞