Author POV
"Kamu udah ngga ngerokok lagi kan?"
Gadis yang ditanya itu menoleh, ia lalu mengangguk ke arah Jennie sambil tersenyum. Lisa kemudian kembali fokus dengan kegiatannya. Saat ini ia sedang mengendarai mobil.
Membawa Jennie untuk pergi piknik secara kecil-kecilan.
Setelah lebih 6 bulan yang dilalui hanya penuh dengan belajar, jadi hitung-hitung Lisa juga sekalian mengajak Jennie refreshing. Walaupun seragam serta almamater mereka masih melekat di tubuh keduanya.
"Mau pinjem tangan kamu." Jennie meminta.
Tanpa banyak bicara, Lisa langsung menyerahkan satu tangannya yang menganggur.
Jennie tahu, jalanan yang dilewati mereka saat ini sudah memasuki wilayah sepi. Jadi tidak apa-apa jika Lisa menyetir hanya menggunakan satu tangan kanannya saja.
Jennie merasa hangat. Nyaman dan aman. Ketika Jennie tengah memainkan jari-jari panjang itu, Lisa juga balas mengusap-usap kulit tangan Jennie dengan ibu jarinya.
Mereka lantas saling memandang. Melempar senyuman untuk satu sama lain.
"Mau tau sesuatu ga?" Kata Lisa.
"Apa?"
"Setiap kali aku ngeliat kamu lagi senyum. Entah kenapa, aku jadi ngerasa ada ribuan kupu-kupu yang lagi terbang di perut aku."
"Itu karna kamu suka sama senyuman aku." Balas Jennie. Pipi mandunya mulai tersipu malu.
Jennie memutuskan untuk menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan tubuh Lisa. Menyandarkan kepalanya pada bahu Lisa, lalu memeluk lengan kiri Lisa.
Jennie sedikit bergerak, mencari tempat ternyaman untuknya bersandar di sana.
"Tapi cantik, bukan cuma senyuman kamu doang loh yang bikin aku jadi suka. Semua yang ada di kamu itu, aku juga suka." Suara Lisa membalas lagi.
"Masa iya?" Jennie sedikit mendongakkan kepalanya.
"Iya."
"Mau cium pipi kamu."
"Boleh."
"Kalo gitu, sini, deketan." Sambil menatap Lisa dengan penuh tersenyum, Jennie mengisyaratkan.
Lisa yang paham, ia pun tanpa basa-basi langsung mendekatkan sisi wajahnya.
Berselang dua detik, gadis berpipi mandu itu pun akhirnya mengecup sekilas pipi Lisa. Jennie kemudian kembali menyembunyikan wajah malunya pada lengan Lisa di sana.
"Astaga, aku bisa gila beneran kalo kamu makin hari jadi makin manis gini." Kata Lisa.
"Jangan dong ih, kalo kamu gila terus aku sama siapa?"
"Ya tetep sama aku aja."
"Bisa gitu?"
"Bisa, entar kamu yang tanggung jawab. Karna kamu yang bikin aku jadi gila." Lisa mengedipkan satu matanya.
Jennie lantas tertawa dan memukul lengan Lisa dengan main-main.
Semenjak semakin dekat dengan Jennie, gadis tinggi itu memang mulai merubah nada suaranya ketika ia bicara.
Nada suara Lisa kini dominan menjadi lebih halus, enak didengar dan jarang sekali berbicara menggunakan bahasa yang kasar. Tidak seperti ketika ia berbicara dengan Taeyong.
Bukan Jennie yang meminta, namun memang Lisa sendiri yang melakukannya. Atau bisa dibilang Lisa juga tidak sadar jika kedekatan mereka itu sudah mengubah satu-persatu kebiasaan buruknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODACIOUS - JENLISA ✔
Fanfiction❝ Orang-orang sering bilang, jangan pernah suka sama Lisa. Dia itu perokok. ❞