Sepuluh

13.1K 1.7K 120
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Author POV

"Paham ga?"

Lisa menggeleng. Hal itu membuat Jennie ingin menghembuskan nafas lelah, namun ia urungkan. Jennie kemudian menutup buku materi miliknya, beralih untuk memusatkan seluruh atensinya kepada Lisa.

"Gini ya, sayang. Kalo aku lagi ngejelasin, coba kamu perhatiin mata aku, tapi telinga kamu fokus dengerin suara aku aja." Kata Jennie.

"Malah makin ga bisa fokus kalo gitu." Balas Lisa.

Merasa penat karena sudah lama duduk, Lisa lalu memilih untuk merebahkan kepalanya ke atas paha Jennie. Mengambil satu tangan Jennie, dan Lisa arahkan tangan itu untuk mengusapkan kepalanya sendiri.

Entah mengapa, Jennie memang sangat menyadari bahwa gadisnya ini makin hari makin bersifat manja. Selalu menempelinya kemana-mana, tidak mau pisah barang sedetik saja jika di kelas, dan semakin posesif padanya.

Jennie sama sekali tidak risih. Justru ia senang, sebab selain itu Lisa juga menjadi tidak susah untuk diatur. Lisa menjadi makin penurut, dan untuk diajak belajar bersama pun gadis itu mau-mau saja.

Sambil mengusap-usap kepala Lisa, Jennie terus menatapnya. Memperhatikan detail raut wajah Lisa yang kini tengah menutup mata, menikmati tiap usapan lembut dari tangan Jennie.

Di tengah keheningan mereka, Lisa tiba-tiba melingkarkan kedua tangannya pada sisi pinggang Jennie. Lisa menenggelamkan wajahnya di perut sana, membuat Jennie merasa sedikit geli.

Ia lantas terkekeh pelan.

"Kamu tuh kalo lagi manja, bisa sampe ngalahin gimana manjanya aku waktu sama kamu."

"Biarin."

"Bab yang tadi ga mau dilanjut? Aku belum selesai lho ngejelasin caranya yang kedua." Tanya Jennie sembari tersenyum.

Sedangkan Lisa hanya menggeleng. Dirinya benar-benar tidak ada lagi minat untuk belajar.

Sudah hampir satu jam, ia terus saja menatapi buku lalu berusaha untuk memahami materinya. Dan itu malah hanya menghasilkan rasa kantuk yang luar biasa, bukan malah bisa lekas mengerti.

"Yaudah, kalo kamu ga mau, kita akhirin sampe di sini aja ya belajarnya. Sekarang kamu bangun, kita beresin dulu buku-bukunya."

Tanpa banyak bicara, Lisa langsung menurut dan bangun.

Ia mengusap wajah sebentar. Setelah merasa lebih segar, Lisa kemudian sengaja mencuri kecupan singkat di bibir Jennie.

Jennie sedikit terkejut, namun kemudian ia tersenyum.

"Kebiasaan banget, coba kalo mau cium itu bilang-bilang dulu." Ucap Jennie.

"Kalo pake bilang-bilang, kamu pasti ga bakal ngebolehin. Terus kamu malah ngomong 'nanti aja ya sayang, selesain aku beres-beres bentar' gitu." Lisa barusan membalas sambil mengikuti gaya bicara Jennie.

BODACIOUS - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang