- Sunny POV
Aku memang berharap terlalu tinggi padanya. Pria sepertinya pasti memiliki banyak wanita. Tanpaku dia tidak akan merasa kekurangan. Mungkin saja dia sudah jijik padaku saat melihat wajah babak belurku.
Aku berjanji akan membalas si brengsek Davis itu dengan tanganku sendiri. Akan aku gantung dia terbalik dan aku siksa dia sampai tidak ingin hidup lagi. Dasar brengsek. Sialan untuk bernafas saja sakit sekali. Setiap rasa sakit yang aku rasakan dia harua merasakannya berkali-kali lipat.
Pintu kamarku kembali terbuka tapi aku tidak peduli. Mungkin teman sekamarku. Tapi saat aku mendengar suara langkah yang begitu banyak aku mulai penasaran. Dengan perlahan aku menoleh ke arah pintu. Kenapa dia disini? Apa dia tersesat? Lucu sekali mana mungkin dia tersesat. Ah namanya Loco jika tidak salah. Orang kepercayaan pria itu.
"Kau yakin memindahkannya kesana? Dia masih baru dan dia masih sangat polos." Aku mendengar suara Ruby walaupun kecil.
"Ini kemauannya dan ini perintah. Dia bisa bertahan dari pemabok yang menyerangnya jadi dia pasti bisa bertahan dari orang waras. Dia tidak selemah yang kau pikirkan." Loco melirikku yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka. Membuatku langsung kelabakan dan menutup mataku.
Lalu aku mendengar suara langkah kaki yang mendekat padaku. Lalu aku merasakan sesuatu menembus kulitku. Sialan aku disuntik oleh orang asing ini. Semoga saja ini bukan suntik mati. Karena aku belum membalaskan dendamku. Efeknya luar biasa cepat. Seketika aku merasa sangat lemas dan pendengaranku mendadak tidak berfungsi. Hening dan kamar ini menjadi gelap dan sangat gelap.
Perlahan aku membuka mataku. Ini sudah hari kelima aku disini. Perlahan lukaku sudah membaik. Memar diwajah dan perutku juga sudah memudar. Tidak tahu apa yang mereka lakukan padaku. Yang penting aku sembuh. Mungkin kalian penasaran dimana aku sekarang. Aku sendiri juga tidak tahu. Ketika aku membuka mata aku sudah ada disini. Mereka bilang aku sudah pingsan selama 3 hari. Kata mereka. Tapi kalau kataku mereka memingsankanku. Entahlah aku hanya akan mengikuti permainan mereka. Bisa apa lagi?
Pintu terbuka dan dokter dan perawat yang biasa merawatku masuk. Wajah mereka hari ini tersenyum cerah padahal biasanya mereka selalu membawa wajah datarnya disetiap kesempatan bertemu denganku.
"Apa ada kabar bahagia sehingga kalian terlihat begitu bahagia?" Tanyaku penasaran.
"Tentu saja. Hari ini kau sudah bisa dipindahkan." Jawabnya masih dengan wajah bahagianya. Aku ikut tersenyum bahagia tapi kemudian senyumanku memudar saat aku merasakan jarum suntik itu menembus kulitku. Wajah senyum cerahnya masih teringat jelas diotakku saat pandanganku mulai gelap. Kali ini aku akan terbangun dimana lagi?
Mataku kembali terbuka. Pemandangan didepanku mengagetkanku. Aku ingin tertawa. Oh bukan ingin tapi aku memang sedang tertawa sekarang.
"Hahaha.. Hahaha.." Aku tertawa begitu keras.
"Nona apa anda baik-baik saja?" Suara kecil dibelakangku mengagetkanku. Ada orang lain disini. Dia memanggilku nona. Aku kembali tertawa. Lebih keras lagi.
"Sungguh mimpi yang indah" Ucapku sendiri begitu takjub dengan semua ini. Andaikan semua ini nyata.
"Anda tidak bermimpi nona. Anda sekarang berada di tempat tinggal Mr. Black. Saya Lana pendamping anda." Mendengar ucapannya yang begitu meyakinkan aku menghentikan tawaku dan membalikkan badanku menghadapnya dan membuatku seketika terkejut. Dia tidak sendiri. Begitu banyak orang dibelakangnya. 20? Oh tidak pasti lebih dari itu.
"Selamat pagi nona Sunny, nama anda sangat cantik seperti orangnya. Perkenalkan saya Lana yang akan mendampingi dan membantu mengurus semua kebutuhan nona. Lalu ini adalah Maya pengurus rumah ini. Dan ini .... " Aku melongo mendengar dia memperkenalkan begitu banyak manusia padaku. Dari supir, koki, tukang kebun, sampai penjahit bajuku. Kenapa begitu banyak? Apa rohku tertukar dibadan orang lain seperti difilm-film?

KAMU SEDANG MEMBACA
About ME!
Genel KurguAku yang diculik dan akan dijual ke tempat pelacuran. Aku tidak berdaya. Hingga suatu ketika aku menemukan cela untuk pergi dari neraka ini. Tapi ternyata lari dari sarang singa aku malah terperangkap di sarang buaya. - Sunny Sekali aku kehilangan...