Teguran

5.5K 771 117
                                    

Julia bisa kalian baca secara lengkap di Playbook ya, linknya Mama Alva taruh di beranda dan Bio Wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julia bisa kalian baca secara lengkap di Playbook ya, linknya Mama Alva taruh di beranda dan Bio Wattpad.
Terimakasih beloved reader.
Happy reading

"Mbak Maya, jangan kayak gitu lagi sama Julia!"

Teguran dari Bunda membuat Maya langsung mendelik kesal, satu hal yang di benci Maya, itu adalah setiap kali mendengar kedua orang tuanya selalu membela Julia. Di mata Maya, dia seperti tidak berarti untuk kedua orangtuanya, apapun yang dia lakukan sama sekali tidak terlihat memuaskan, berbanding terbalik dengan Julia.

Rasanya telinga Maya sampai pengang mendengar segala hal yang memuji tentang Julia.
Julia yang cantik.
Julia yang manis.
Julia yang pintar.
Julia yang baik.
Julia yang ramah.
Julia yang baik hati.
Dan Julia yang supel.
Semua kebaikan seperti di borong oleh Julia, bahkan sampai-sampai Julia mendapatkan julukan Sweetheart-nya keluarga Halim karena Julia yang begitu mudah di cintai.
Bukan seperti dirinya yang di kenal pendiam, introvert, dan membosankan, bahkan saking pendiamnya seorang Maya, kedua orangtuanya sampai enggan mengajak Maya untuk pergi saat ada acara dengan rekan militer Andri Halim.
Selalu Julia yang di ajak.

Maya mungkin berkata tidak apa-apa saat hal itu terjadi, tidak ada protes yang meluncur dari bibirnya saat semua orang begitu memuji Julia, tapi di sudut hati Maya yang paling dalam, Maya membenci kenyataan tersebut.

Maya tidak suka dengan kehadiran Julia yang di anggapnya merebut perhatian kedua orangtuanya.
Maya tidak suka setiap kali di bandingkan dengan Julia, dan di haruskan berbagi dengan adiknya tersebut.
Maya benar-benar merasa dunia tidak adil kepadanya, seluruh dunia sudah memuji Julia dengan segala kelebihannya, tapi seolah tidak ada puasnya, Maya masih harus berbagi segala yang dia miliki dengan adiknya.

Dan sekarang, saat melihat akhirnya ada sesuatu yang Julia inginkan tapi tidak bisa di miliki oleh Julia, tentu saja Maya tidak akan melepaskan kesempatan tersebut untuk membalas sakit hatinya bertahun-tahun terhadap Julia.

Mengabaikan hatinya yang tidak mencintai Hamka sama sekali, Maya menerima pernyataan cinta yang sebelumnya di tolak oleh Maya. Ya, Maya sama sekali tidak mencintai Hamka, setiap perhatian yang di berikan Hamka sebelumnya sama sekali tidak di acuhkan oleh Maya hingga satu waktu Maya mendengar jika Julia menaruh hati pada Hamka.

Saat mendengar cerita Hamka bagaimana dia berusaha keras mengetahui segala hal yang di sukai Maya melalui Julia, rasanya saat itu Maya ingin sekali menertawakan adiknya keras-keras, hal yang di anggap Julia perlakuan istimewa dari Hamka untuknya ternyata hanyalah salah paham Julia sendiri.

Rasanya Maya sangat puas mendapati Julia patah hati karena cintanya tidak berbalas dengan sangat memalukan. Setiap kali Maya melihat wajah sedih adiknya tersebut, Maya seperti mendapatkan kebahagiaan yang tidak terkatakan.

Demi melihat wajah tersiksa adiknya harga yang di bayar Maya memang mahal, dia harus menikah dengan pria yang tidak dia cintai, dan dia harus melepaskan pria yang dia cintai selama ini dalam diamnya. Tapi kembali lagi, Maya merasa puas sakit hatinya terhadap adiknya terbayarkan.

Belahan Hati Julia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang